Bagian 8

905 114 9
                                    

"ituu beneran anak loo?" tanya Tu dengan hati-hati.
.

.

.

"lo percaya? ini ponakan Nani, gua tadi cuma bercanda kok." kata Dew.

"ohhh kirain beneran." garuk kepalanya yang tidak gatal.

"kenapa? Mau nyalon jadi ibunya? aku harus jadi ayahnya dong."

Tu cuma terdiam.

"kalok iyha gua sih gpp hahaaa." kata Dew.

"ke PD an luu." jawab Tu meninggalkan Dew.

Tu mencari di mana keberadaan Prim, tapi tidak juga menemukannya, lalu Tu membuka hpnya berinisiatif untuk mengirim pesan ke Prim, tapi yang ada malah Prim mengirim pesan ke Tu.

Prim : maaf yah Tu, aku pulang duluan soalnya ada urusan mendadak.

"ohhh udah pulang duluan, gak asikk dongg gua pulang sendirian." sebelTu sendiri.

"kenapa?" tanya orang dari blakang.

"ehhh Dew belum pulang? Ini sii Prim pulang duluan." sebel Tu

"yahh udah gua sama Eflin nebeng yah, boleh? Soalnya kita tadi naik Taksi ke sini." kata Dew.

"owhh yah udah."

"boleh nih?"

"iyaaaa." senangnya dalam hati pak cepak cepak cederrr.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam mobilnya Tu.

Eflin ada di pangkuan Tu, sedangkan Dew yang menyetir mobil.

"aduhh kenapa gua deg degan yah." batin Tu.

Dew sebelum menghidupkan mobil, ia mendekat ke Eflin, yaa otomatis mendekat juga ke Tu.

"Eflin duduk dulu di pangkuan tante Tu yah!"

"hemmm iyhaa." kata Eflin sedikit mengantuk.

Dew melajukan mobil, di dalam mobil hening tidak sedikit pun ada suara, Tu sedikit canggung jdi dia mengajak Eflin berbicara saja.

"Mmm Eflin ngantuk?" tanya Tu melihat Eflin mengucek matanya.

"iyaa in ngantukk."

"yah udah tidur saja." kata Tu sambil meletakkan kepala Eflin ke dadanya.

Eflin pun tertidur..

Di sini posisi Eflin duduk di pangkuan Tu saling berhadapan, jadi kepala Eflin ke dada Tu, ke bayang ga sih?😐

"pengen dehh nanti punya keluarga kecil, hangat kek gini." batin Tu melihat keluar jendela.

"hahaa seperti punya keluarga kecil saja." kata Dew tanpa melihat ke Tu.

Degg.. hati Tu berdetak kuat karna perkataan Dew.

"engg..tante cakit?" Eflin sambil mengucek mata, terbangun dari tidurnya.

"tante gak sakit kok." kata Tu dengan lembut.

"tapi dugg dugg dugg ituu.." Eflin menunjuk ke dada Tu lalu menempelkan telinganya ke dada Tu lagi untuk mendengarnya lagi.

"tuhh omm!! Dugg dugg itu.. tante cakitt!!" kata Eflin melengkingkan suaranya.

Dew cuma tersenyum melihat Tu yang malu karna ulah Eflin.

"Eflin tante Tu gpp, dahh tidurr lgi!" suruh Dew.

Eflin pun tidur lagi, Tu menetralkan detak jantungnya supaya Eflin tidak ke bangun lagi.

Di Luar Jangkawan Ku (Dewtu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang