Bagian 27

352 36 5
                                    


Hayy gimana kabarnya?

Sambil nunggu momen dewtu lagi kita baca wp aja yaa dulu, sabar nanti pasti ada momen... ya kali gadaa heheee..

****

2 jam berlalu semua siswa beristirahat termasuk Dew dan temen-temannya.

Mereka ke kantin dan duduk di tempat seperti biasa mereka duduki.

Dew merasa kesal dirinya baru saja duduk sudah ada saja orang yang membicarakannya dengan Love, Dew memilih diam saja.

"ehh! Gimana ke adaan Tu?" tanya Bright.

"udah baikan" Dew.

"ohhh"

"si Lita mana sih? Udah berapa hari ni dia ga masuk" Bright.

"kenapa lu kangen?" Win.

"cuma nanyaa.." Bright.

"woy! Lu kenapa?" tanya Nani ke Dew yang diam saja sedari tadi.

"mikirin Tu mungkin, kan dia ga masuk sekolah hari ini" Win.

"yaelahh itu aja di pikirin punya hubungan kaga!!" Nani.

"gini yaa klok lu beneran suka sama Tu yaa.. Cukup Tu aja! ngapain kemaren sama Love?" Nani.

"cuma nolongin" Dew.

"yaa ga gitu juga! Liat-liat situasi walaupun lu belum beneran ngelupain Love yaa jangan nawarin diri dengan sengaja itu justru ngeliatin kalok lu masih suka sama Love dan buat Love berharap lagi!, kalok lu emang suka sama Tu ga bakalan nolongin Love karna lu pasti ngerasa bakal ngejaga hati Tu biar ga sakitt!! Ini malah terang-terang depan dia nolongin orang! Gimana ga sakit tuhh atii!!" Nani sedikit emosi dengan Dew tidak berkopitmen.

Di samping ada Love yang medengarkan perkataan Nani, Love duduk sendirian di sana menahan rasa sakit.

Dew yang mendengar perkataan Nani tersebut tidak menanggapi apapun.

"cakkkhh" Chimon menghampiri meja Dew.

"kalok lu masih suka sama tuh orang!" tunjuk Chimon ke Love yang ada di samping "yaa kejar!! Dan putusin Tu!!" perkataan Chimon membuat seisi kantin hebo.

"wahh aku ga salah denger nih?"

"Tu? Hah bisa gila guaa"

"jadi bener kata Lita yang di postingan Dew kemaren-kemaren itu beneran Tu"

"cakkhh yang benar sajaa"

Tanggapan seisi kantin.

Dew berdiri meninggalkan Chimon dan temen-tamannya di kantin.

"Deww!!" teriak Bright.

Dew terus berjalan menghiraukan panggilan Bright, Dew kembali ke dalam kelas mengambil tas dan pergi dari sekolahnya itu.

****

"yang benar saja Dew tidak memberi tahu kita tentang hubungannya dengan Tu" Win tak habis pikir.

Bisa-bisanyaaaa...

Love yang mendengar keributan itu pun sudah menduga kalok Dew sama Tu pasti sudah ada apa-apanya, mendengar dari mulut orang lain membuat sakit hatinya semakin dalam.

****

Dew menyetir mobilnya menuju rumah Tu, sesuai dengan keinginnannya tadi pagi ingin membawakan Tu roti yang sudah ia beli.

Drrtt

Drrtttt

Dew melihat yang menelpon Papanya.

"hahaa beritanya sudah sampai ke telinganya rupanya" ketus Dew.

Dew menghiraukan telpon dari Papanya melanjutkan perjalanan ke rumah Tu.

Sampai di depan gerbang rumah Tu, Dew membuka pagar dan berjalan sambil membawa roti yang ia beli menuju pintu masuk.

Dew membunyikan bel.

Tak lama dari itu Mamanya Tu membukakan pintu.

"siang tante" sapa Dew.

"siangg, temen Tu yang kemaren yaa?" Mama.

"iyha tante, boleh ketemu sama Tu?"

"boleh, ayoo masuk!" Mama.

"kamu duduk dulu! Tante panggilin Tu sebentar di atas" Mamanya.

"siapa ma?" tanya Tu turun dari tangga.

"ehh? Beneran ke sini?" tanya Tu kaget ada Dew.

"tuhh temenin temennya, mama mau nyuci" Mama.

"ehh apa ini?" tanya Tu melihat bingkisan yang di bawah Dew.

"rotiii.."

"hah! Buat aku? Banyak amat" Tu melihat ada beberapa bingkisan lagi di samping sofa.

Tu membuka bingkisan dari Dew.

"semua rasa ada? Abis uang berapa?" tanya Tu khawatir.

"laa nanya uang"  Dew sambil ketawa.

"yakan ini banyak banget Dew! Mana abis" Tu.

"aku ga nyuruh abisin hari ini!" Dew menatap Tu.

"heheeee makasihhh" Tu melihat-lihat roti tersebut.

"hemm rasa vanila mana?" tanyanTu ke Dew.

Dew langsung teringat roti rasa vanila sudah ia berikan kepada Love.

"mungkin ga ke tunjuk sama aku, soalnya tadi cuma nunjuk-nunjuk aja, soalnya aku ga tau kamu suka rasa apa" jelas Dew.

"Ohhh"

Dew langsung diam merasa bersalah dan begitu juga dengan Tu entah apa yang ia pikirkan.

"ehh ini masih jam selolah yaa? Kenapa ke sini?" Tu.

"bolos sekali-kali" Dew.

"idihh udah mulai ga benerr, udah sana ke sekolah!" suruh Tu.

"baru aja dateng" Dew menolak.

"ihh nurut!! Besok aku sekolah jadi bisa ketemu lagi!!" Tu.

"aku masih mau di sini!" Dew.

"dihh rumah-rumah gua" Tu.

"ya udah nihh pulang!!" Dew.

"kok pulang? Balik ke Sekolah!!" Tu.

Drtt
Drttt

Telpon Dew berbunyi lagi.

Dew melihat siapa yang menelpon ternyata masih sama, Papanya yang menelpon.

Dew membiarkan hpnya itu bergetar.

"siapa? Kenapa ga di angkat?" Tu.

"Papa"

"ya angkat siapa tau penting" Tu.

Dew pun menjawab telpon Papanya.

"hari ini pulang ke rumah jangan ke apartemen! malam ini ada pertemuan sama keluarga Mira, kamu harus datang!" Papa.

"ga bisa" Dew.

"pulang dari sana!!!" Papa.

Tuttt

Dew mematikan telpon dengan cepat sepertinya papanya tau ia berada di rumah Tu.

"aku pulang, kamu jangan lupa istirahat" Dew mengelus rambut Tu.

Di balas Tu dengan senyuman.

Tu mengantar Dew ke depan, mobil Dew kini sudah tidak ada di depan rumahnya senyuman Tu menghilang sekejab.

"aku tidak suka di bohongi" batin Tu.

Tbc

See you next part:)

Jangan lupa vote yaa biar semangat upnya:)

Di Luar Jangkawan Ku (Dewtu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang