4

945 85 4
                                    

....

"Saya minta kamu untuk jemput anak saya, anak Boby dan anak Gracio" perintah Jinan pada Gito.

"Tapi saya belum pernah liat anak Bapak" ucap Gito kepada Jinan.

"Ya pokoknya mereka selalu bertiga, kalau kamu bingung kamu tanya aja ke gurunya...bahwa kamu mau jemput Eve, Jevan dan Azizi" ungkap Jinan.

"Bukannya kamu waktu itu pernah datang ke acara ulang tahunnya Jevan?" Tanya Jinan pada Gito.

"Iya pak, kalau Jevan saya tau mukanya.." jawab Gito.

"Tenang aja, kalau kamu udh liat Jevan disana berarti kamu juga akan liat Eve dan Azizi...oh ya kamu tau alamat sekolahnya kan?" Ucap Jinan memastikan.

"Saya tau pak.." jawab Gito.

"Nah oke, nanti setelah pulang sekolah kamu ajak mereka bertiga kemana saja supaya bisa kenalan sama kamu...beliin apa yang mereka mau, nanti biar saya yang ganti" ungkap Jinan. Gito pun mengangguk kemudian Jinan pergi ke kantor dan Gito sama juga pergi ke Sekolah Eve.

------sampai di sekolah.

Sudah terlihat banyaknya anak anak yang keluar dari gedung sekolah itu.. Gito datang di waktu yang tepat, ia langsung turun dari mobil untuk mencari keberadaan Eve, Jevan dan Azizi.

Saat sedang mencari, pandangannya kini terhenti melihat seorang anak lelaki yang sedang menarik rambut panjang 2 teman perempuannya.

Gito mengenali anak lelaki tersebut, dia Jevan anak dari Boby dan Anin...pasti dua anak perempuan tersebut adalah Eve dan Azizi.

"Haiii" sapa Gito hingga menghentikan kegiatan Jevan yang sedang menarik rambut Eve dan Azizi, mereka bertiga hanya menatap Gito dengan heran.

"Pasti kalian itu Eve, Azizi dan ini Jevan ya?" Tanya Gito dengan nada riang.

"Kamu siapa?" Tanya zee menatap malas Gito.

"Kenalin nama om adalah Gito" jawab Gito kepada mereka bertiga.

"HAH?! TOTO?!" Tanya Eve dengan nada sewot.

"G I T O, panggil aja om GITO...om ini di suruh Papinya Eve alias Pak Jinan untuk jemput kalian bertiga, karna Papanya Azizi dan Ayahnya Jevan lagi terbaring lemah" jelas Gito kepada mereka bertiga...ekspresi anak anak itu sangat berbeda beda, Jevan yang seperti sedang mengingat siapa Gito, Azizi yang selalu menatap Gito dengan kebingungannya dan Eve yang berekspresi heran sekaligus penuh guratan emosi saat gito membawa nama Papinya.

"Terbaring lemah itu apa?" Tanya Zee bingung.

Belum sempat Gito menjawab pertanyaan Azizi atau Zee, Eve sudah lebih dulu memprofokator Zee dan Jevan.

"Jangan jangan om ini Penculik anak ya? Ngaku ngaku di suruh Papiku...idih emngnya Papiku kenal sama om?" ucap Eve dengan nada menyebalkan, dan Zee pun terhipnotis dengan ucapan Eve.

"Aku gamau diculik...nanti Mamaku nangis dirumah" ucap Zee dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Engga, Om bukan penculik kok...om beneran di suruh Papinya Eve buat jemput kalian...dan Jevan juga kenal kok sama om, ya kan Jev? Kita kan pernah dinner bareng Ayah Bunda kamu" ungkap Gito sambil memancing Jevan agar ia mengingatnya.

"Oh ya!!...aku baru inget sama om ini, dia satu kantor sama Ayah sama Papanya Zee juga...dia bukan penculik" ucap Jevan yang baru ingat, Gito pun menghembuskan nafasnya tenang...Zee yang tidak jadi menangis setelah mendengar penjelasan Jevan dan Eve yang menjadi diam kemudian Eve...

"Om, maafin Eve ya udh fikir jelek sama orang jelek" maaf Eve pada Gito, Eve bener benar menyebalkan tapi tak apa Gito harus menjalani tugas ini dengan sangat baik.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang