51

340 62 7
                                    

...

Hari ini Jinan tengah cuti, kini ia sedang berada di Bandara untuk menjemput adik bungsunya yang baru selesai berkuliah di Aussie.

"Gimana Aussie?" Tanya Jinan sambil membantu memasukkan koper koper Aldo ke bagasi mobil.

"Ya gitu gitu aja, gaada yang special" balas Aldo.

Ya, dia Revaldo...apa kalian masih mengigatnya? Aldo adalah adik bungsu Jinan yang tidak satu ibu, meski begitu Jinan tetaplah sangat menyayangi Aldo sepenuh hati.

"Kamu kenapa Do?" Tanya Jinan penasaran.

"Aku putus sama Ashel" ungkap Aldo.

Jinan yang kini menyetir pun menatapnya.

Aldo dan Ashel sudah berpacaran sejak masih duduk di bangku SMA, bahkan keduanya memutuskan untuk berkuliah di negara dan kampus yang sama.

"Kok bisa?" Jinan bertanya sambil menyetir.

Aldo menggeleng dan memilih diam.

Sebelum ke rumah, Jinan dan Aldo terlebih dulu mampir ke makam Papa Regi.

Keduanya memanjatkan do'a untuk Papa Regi.

Jinan mengusap punggung sang adik.

"Dari atas sana Papa pasti bangga liat kamu" ujar Jinan.

Aldo tersenyum.

Disisi lain terdapat Cindy yang menemani putra bungsunya check up.

"Arr, kalau Arr batuk terus keluar darah dari mulut Arr bilang Mami ya nak.." ucap Cindy sambil mengusap lembut rambut Arnav.

Arr mengangguk.

Cindy menatap sendu putranya.

"Arr akan sembuh secepatnya, percayalah" ungkap Dokter Melody.

"Pneumonia ini memang termasuk penyakit berbahaya terutama pada anak anak...dan aku yakin Arr cukup kuat untuk melalui ini semua...begitupula kamu sebagai Ibunya" tambah Melody.

Cindy menatap sendu putranya yang asik merangkai puzzle di ranjang untuk periksa. Kemudian Arr menghampiri keduanya dengan senyuman yang menghangatkan hati.

"Maka dari itu Arr harus perbanyak makan buah dan sayur okay?" ucap Melody, Arr mengangguk senang.

"Okay Tante Mel, Arr sangat suka buah dan sayur!" riang Arr membuat Cindy akan meneteskan air matanya.

Bagi Cindy, Arr masih terlalu kecil namun di tubuh Arr terdapat sebuah penyakit yang cukup berbahaya.

Selesai check up, keduanya pun memutuskan pulang.

Saat Cindy tengah menyetir mobil tiba tiba ponselnya bergetar menandakan adanya notif panggilan. Cindy meminggirkan terlebih dulu untuk mengangkat panggilan.

Ternyata panggilan dari pelatih basketnya Altezza.

'...............'

'Segera saya kesana'

'..........'

Panggilan itu terputus, dan Cindy kembali menyalakan mesin mobilnya dan ia memutuskan untuk putar balik ke arah Rumah Sakit.

Tidak membutuhkan waktu terlalu lama, Cindy sudah sampai di RS...benar saja, disana sudah terlihat ada Jinan ditemani Aldo.

Cindy menitipkan Arr pada Aldo, kemudian Cindy dan Jinan langsung masuk ke IGD untuk melihat kondisi Altezza.

"Mami!" panggil Altezza, Cindy langsung mendekat pada Altezza.

Ya, Altezza dilarikan ke rumah sakit karna ia mengalami cedera acl pada lutut kakinya saat turnament tadi pagi.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang