34

577 99 8
                                    

_______________

Pukul 02:17

Rengekan Altezza mampu membuat Cindy terbangun dari tidurnya, Cindy membawa Altezza ke luar kamar Eve agar tidur Eve tak terganggu.

Ini tak biasanya Altezza rewel di tengah malam, tangan Cindy tak sengaja menyentuh jidat putranya yang rasanya sangat panas.

Jinan yang baru saja akan berjalan ke kamarnya kini mendekat kepada Cindy yang sedang berusaha menenangkan Altezza.

"Altezza kenapa Cin?" Tanya Jinan.

"Aku juga ga tau Mas...badan Altezza tiba tiba panas banget" jawab Cindy panik. Jinan langsung mengambil ponselnya untuk menelpon Celine.

'Lin...Hallo?!'

'Duh, kenapa sih si duda satu inih telpon saya malam malam?'

'Kamu dimana?'

'Lagi cari makan sama Mas Yovie'

'Bisa ke Rumah Mas? Altezza demam tinggi Lin'

'Hah?! Ada Altezza di Rumah Mas Ji?!'

'Iya cepetan ya! Altezza udah rewel banget'

'Oke oke segera aku ke sana'

Jinan menutup panggilannya dengan Celine, awalnya Jinan mengira Celine sedang beristirahat...tetapi malah sebaliknya, si Dokter Muda itu malah sedang mencari makan di tengah malam bersama pacarnya.

Tak butuh waktu lama, Celine ditemani Yovie (pacar Celine) sampai di Rumah Jinan.

Celine langsung memeriksa Altezza dengan telaten agar Altezza merasa nyaman. Setiap saat dimanapun kapanpun itu Celine selalu membawa peralatan Dokter untuk menjaga jaga saja, siapa tau kan tiba tiba ada job..kek gini nih, niatnya mau cari makan eh malah ada panggilan job.

"Kak, aku bukan Dokter Anak tapi aku sangat paham kenapa Altezza demam tinggi.." ucap Celine sambil mengusap usap kening Altezza.

"Kenapa Lin?" Tanya Cindy.

"Keknya tuh ya, Altezza mau lancar dalam bicaranya...biasanya ya Kak, anak di umur satu tahunan ini setiap akan mengalami perkembangan pasti mengalami yang namanya sakit...contohnya demam" jelas Celine.

"Nah terus setelah ini Altezza ga demam lagi?" Kini Jinan bertanya.

"InsyaAllah engga Mas, kan tadi Celine udah ngasih obat syrup ke Altezza" bukannya Celine yang menjawab, namun malah Cindy yang lebih dulu menjawab.

Setelah di beri obat oleh Celine, kini Altezza terlelap di ranjang kamar Jinan.

"Eh By the way, Any Way, Busway....kok tiba tiba ada Kak Cin sama anak anak di Rumah ini? OMG! Apa ini petanda kalau pabrik Cinan akan di buka lagi? Zeriuzly?! Astaga! Ponakanku makin banyak nichhh" Celine heboh sendiri.

Sampai sampai Yovie menutup mulut Celine dengan tangannya.

"Bisa di kecilin ga intonasi nada nya? Anak kecil di depanmu itu baru tidur loh" peringat Yovie pada pacarnya yang terlalu banyak bicara.

Jinan dan Cindy terkekeh pelan melihat moment Celine dan Yovie. Umur Yovie hampir sama dengan umur Jinan yaitu sudah memasuki zona kepala 3 (30 tahunan lebih), sedangkan Celine baru saja menginjak 27 tahun.

Yovie Arday Rianto atau yang kerap disapa Yovie adalah anak dari Dokter Anwar (dokter senior di RS tempat Cindy bertugas), tetapi profesi Yovie bukanlah seorang Dokter melainkan seorang Arsitek.

"Bisa bisanya Yovie mau sama modelan kek Celine" gumam Jinan yang ternyata Celine mendengarnya.

Saat Celine akan berucap, mulutnya ditutup lagi oleh tangan Yovie.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang