39

624 101 27
                                    

_____________

Tiga bulan berlalu sudah.

Jinan mulai kembali ber-aktifitas lagi di kantornya, walaupun lengan kirinya masih tahap pemulihan setelah 2 bulan memakai Arm Sling (penyangga tangan).

Begitupula dengan Raisha yang sudah kembali sehat walapun ia harus mengikhlaskan bahwa kakinya mengalami kelumpuhan, sejauh ini ia selalu memakai kursi roda.

-pukul 11:19

Saat ini Jinan sedang istirahat setelah 1 jam lebih ia meeting bersama perusahaan Hans Company.

Hari ini ia bertemu lagi dengan Raisha, sering kali Raisha datang ke kantor Jinan bukan untuk meeting melainkan untuk bertemu sambil membawa buah tangan.

Seperti barusan, Raisha baru keluar dari Ruangan Jinan dan meninggalkan satu set sushi.

#FLASHBACK ON

Setelah melangsungkan meeting antar perusahaan, Raisha mengetuk pintu ruangan Jinan.

Jinan membuka dan mempersilahkannya untuk masuk.

Raisha menaruh satu set sushi di meja Jinan, jujur..ini bukan pertama kalinya Raisha selalu memberi sesuatu pada Jinan.

Sedari tadi Jinan hanya diam keheranan memperhatikan gerak gerik Raisha, sampai sampai Raisha hendak menyuapi sushi pada Jinan.

Perlahan Jinan menghalau tangan Raisha.

"Kenapa? Kamu ga suka Sushi?" Tanya Raisha.

Semenjak terjalin baik kerjasama atar perusahaannya, Raisha tidak lagi memanggil Jinan dengan sebutan "Pak".

"Sebelumnya maaf, tapi aku boleh tanya...apa maksud kamu di setiap ketemu aku, kamu selalu bawa bawaan?" Jinan tak bisa menahan rasa penasaran pada seorang wanita yang baru ia kenali saat 3 bulan lalu.

"Kamu merasa risih?" Raisha bertanya.

"Tidak Rai, tidak sama sekali...tapi aku heran. Aku tau niatmu baik ingin bersilaturahmi, tetapi ini sudah terlalu sering dan aku merasa bingung apa yang jadi maksud kamu" jelas Jinan.

Raisha menatap mata Jinan dengan lekat, kemudian ia menaruh lagi sushi ke kotak.

"Aku boleh jujur?" Tanya Raisha lagi, Jinan mengangguk.

"Aku cinta kamu Jinan" jujur Raisha membuat Jinan terjengit kaget. Yang benar saja weh, wanita berusia 24 tahun ini mencintai Jinan secepat itu.

"Maaf..." tutur Raisha.

"Jadi ini alasan kamu meminta pada Papamu untuk memperpanjang kontrak kerjasama denganku?" Tanya Jinan serius, Raisha mengangguk pelan.

Jinan menghembuskan nafasnya kasar, ia tak habis fikir kliennya ini menjalin kerjasama tambahan hanya karna rasa cinta. Benar benar sangat tidak profesional, Jinan membenci hal ini.

Sejak dulu Jinan sangat menghindari tragedi seperti ini jika kerja sama dengan perusahaan yang dipimpin seorang wanita, namun ternyata terjadi juga.

#FLASHBACK OFF.

-disisi lain.

Pukul 14:30

Cindy sambil memangku Altezza sedang bersama Sisca menunggu anak anak mereka yang ikut les piano.

"Cin, gimana nih?" Tanya Sisca.

"Gimana apa?" Cindy bertanya balik.

"Lu sama Jinan lah" jawab Sisca.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang