Pesta. Ah, sebagian orang menganggap pesta adalah hal menyenangkan. Kenapa hanya sebagian? Karena sebagian orang yang lainnya, menganggap pesta adalah hal paling membosankan dan sangat menguras tenaga. Terlebih pesta yang diadakan di dominasi oleh para orang tua. Sungguh anak muda yang datang pasti akan merasa mati kutu.
Mati kutu? Tentu saja. Cara berpikir dan cara pandang orang tua berbeda dengan para anak muda. Meskipun tidak bisa di pungkiri anak muda terkadang mampu mengikuti pembicaraan orang tua. Namun percayalah, hal itu sangat menguras tenaga dan emosi.
Seperti Minhyung contohnya. Lelaki berusia sekitar 25an itu di paksa ikut kedua orang tuanya untuk menghadiri pesta ulang tahun salah satu teman mereka. Yang dimana pesta tersebut harusnya di hadiri oleh teman sebaya. Namun nyatanya di sinilah Minhyung sekarang, menjadi anak hilang dadakan karena orang tuanya sibuk berbincang dengan teman mereka. Teman lama yang baru saja bertemu setelah bertahun-tahun - anggap saja sebagai ajang reuni.
Minhyung memilih untuk keluar gedung, langkahnya membawa ke taman, tempat yang cukup jauh dari dari ruang utama. Setidaknya tempat ini terlihat cukup sepi. Minhyung memilih bangku taman untuk menghabiskan waktunya di pesta - yang amat membosankan ini - duduk di bangku tanpa tau apa yang akan dia lakukan setelahnya.
Menjadi seorang yang terbiasa sendiri, membuatnya mengeluarkan banyak tenaga untuk pesta ini - sekalipun tidak melakukan apapun - tapi itulah yang di rasakan Minhyung, merasa lelah jika berada di tengah keramaian.
Sesekali memeriksa ponsel di tangannya untuk membunuh waktu. Melihat sosial media, terkadang bermain game, dan sering kali menggulir layar ponselnya agar terlihat seperti orang yang sibuk. Sungguh demi apapun, dirinya merasa bosan.
Sepertinya hanya dirinya seorang, anak muda yang menghadiri pesta para orang tua. Dia tidak melihat seorang pun yang seusia dengannya di pesta ini. Lalu untuk apa Papa dan Mama mengajaknya untuk menghadiri pesta ini?
Ah!! Menyebalkan sekali
Jika seperti ini, alangkah baiknya jika dirinya tadi menghabiskan waktu di atas ranjang. Lebih baik menjadi buntalan selimut dari pada menjadi anak hilang di pesta yang membosankan ini.
"Boleh aku duduk?"
Minhyung mengalihkan perhatiannya pada suara yang baru saja ia dengar. Sosok lelaki yang sepertinya seumuran dengannya, menunggu persetujuan atas pertanyaan yang tadi dia dengar - Syukurlah masih ada anak hilang lain selain diri nya, setidaknya seperti itulah batin Minhyung berbicara.
"Tentu. Ini tempat umum" Minhyung membalas sembari menggeser sedikit bokongnya dari bangku.
"Kau pasti sangat bosan ya sampai harus meninggalkan ruang utama" tebak orang yang baru datang sembari mendudukkan diri di atas bangku di samping Minhyung.
"Sangat. Dan sepertinya aku bisa mati berdiri jika terus berada di sana. Pembahasan mereka cukup berat sekalipun terdengar menarik" Minhyung membalas lagi, kali ini di sertai tawa pelannya. Setidaknya dia tidak sendirian - anggap saja Minhyung sedang bersikap ramah.
Perkataan Minhyung serta tawanya di sambut dengan gelak tawa lelaki yang baru datang "Berlebihan sekali. Tapi jujur aku juga merasa bosan saat di dalam sana. Hanya ada orang tua"
Lelaki itu sambung dengan gurauan. Tujuannya sudah sangat jelas, agar kedua orang asing itu sama-sama tidak merasakan canggung antara satu sama lain. Selain itu hanya mereka berdua yang terlihat seumuran di pesta ini. Atau mungkin ada yang lain dan sedang membuat kelompok sendiri di tempat lain - seperti mereka saat ini contohnya, Entahlah Minhyung tidak tau.
Minhyung tertawa "Semoga saja para orang tua ingat jika anak mereka mendadak seperti anak hilang. Berjalan tak tentu arah, dan tidak tau mau apa" sambung Minhyung berusaha terdengar sesantai mungkin. Mengusir perasaan canggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]
Fiksi PenggemarSAD ENDING!!! ⚠️DISCLAIMER ⚠️ - Homophobic - bxb , bxg - Sensitif Content - Jangan di baca kalo nggk sesuai selera - Cerita hanya berpusat kepada tokoh utama ( Mk dan Dh) Mereka berdua di pertemukan dengan keadaan asing, tidak mengenal satu sama lai...