05

410 37 4
                                    

"Hey, apa yang kau pikirkan?"

Donghyuck mengalihkan perhatian dari segelas latte dingin di depannya. Lelaki itu sedang berkumpul dengan teman-teman nya. Setelah selesai dari jam kerjanya, mereka yaitu Jaemin, Jeno, dan Renjun serta Donghyuck telah membuat janji untuk berkumpul di cafe biasa.

Jaemin mengaduk minumannya, matanya menatap Donghyuck "Kau menyesal masuk perusahaan tempat mu magang sekarang?" tanya nya menebak kegundahan raut wajah temannya.

Donghyuck memang magang di perusahaan lumayan ternama. Namanya perusahaan sudah memiliki pengaruh besar, sistem dan peraturan kerjanya pun juga di bilang cukup ketat jika di bandingkan tempat magang Jaemin dan Jeno. Sementara Renjun sudah memiliki pekerjaannya sendiri yaitu digital painter suatu lembaga.

Donghyuck tersenyum "Tidak. Meskipun kadang melelahkan beruntung aku bisa masuk di sana" ucapnya.

"Lalu kenapa kau banyak diam saat ini? Sangat aneh dan tidak seperti kau yang biasanya" ungkap Renjun yang juga mendapat anggukan dari Jeno.

"Sedang ada masalah?" tanya Jeno lagi.

'Ada apa dengan ku sebenarnya?' tanya Donghyuck pada diri sendiri.

"Hyuck kau ada masalah ya?"

Donghyuck tersentak ketika mendengar suara Renjun. Dimana temannya yang lain menatap seolah minta penjelasan.

"Ah tidak-tidak, aku hanya memikirkan bagaimana cara yang berkesan untuk menyatakan perasaan ku pada Minjeong" bohong Donghyuck dengan jawaban sebenarnya dari apa yang ia hadapi yaitu perasaannya dan Minhyung.

"Astaga, ku kira apa. Kenapa tidak tanya Jeno atau Jaemin. Ah tidak-tidak jangan tanya Jaemin dia saja masih terjebak Friendzone dengan Aeri" Renjun menyahut perkataan Donghyuck, di akhir kalimat nya dia bicara dengan nada mengejeknya.

"Sialan!!" maki Jaemin dengan tidak lupa mendorong bahu teman yang paling tua diantara mereka.

Donghyuck bisa menarik sudut bibirnya sedikit mendengar kedua temannya. Sementara Jeno tersenyum seolah perannya hanyalah sebagai tim penyorak.

"Tanya Jeno saja, yang lebih berpengalaman dan lihat hubungannya dengan Karina juga bertahan sampai sekarang" ujar Renjun kembali.

"Ya karena aku dan Karina saling menyukai, makanya bertahan sampai sekarang. Kalau masalah Donghyuck ... " Jeno menjawab dengan mengendikan bahu tidak yakin.

" ... Kalian saling menyukai?" lanjutnya dengan wajah yang terlihat menyebalkan.

"Aish kau ini jangan mematahkan harapan ku seperti ini. Aku semakin tidak percaya diri" gerutu Donghyuck tidak terima.

Sebelumnya dia tidak begitu memperhatikan bagaimana perasaan Minjeong terhadapnya. Namun setelah bertemu dengan Minhyung, semuanya jadi kacau. Donghyuck jadi takut jika Minjeong tidak membalas perasaan nya dan cintanya bertepuk sebelah tangan. Entah apa hubungannya dengan Minhyung, tapi Donghyuck berharap Minjeong menerima perasaannya.

The fuck lah!!

"Menurut ku, lakukan sesuai yang kau inginkan. Perempuan biasanya akan terkesan dengan usaha lelaki. Maksudnya apapun yang kau beri asal tulus pasti Minjeong akan menyukainya" ucap Jaemin seolah lelaki itu adalah seorang yang ahli dalam percintaan.

"Apa yang di katakan Jaemin benar, Hyuck. Jangan meniru cara orang lain, lakukan dengan cara mu dan gaya mu" Renjun menimpali, menyetujui perkataan Jaemin.

"Tapi kau saja sampai sekarang masih belum resmi dengan Aeri" ucap Donghyuck dengan wajah meledek nya yang tentu saja ia tujukan pada Jaemin.

Tanpa pikir panjang Jaemin melempar sendok kecil pengaduk kopinya dengan tidak perasaan ke arah Donghyuck hingga si korban mengadu kesakitan.

Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang