21

261 18 0
                                    

Jika ada penghargaan aktor terbaik, mungkin Minhyung dan Donghyuck adalah kandidat terkuat untuk memenangkan penghargaan tersebut.

Sejauh ini tidak ada yang menyadari jika kedekatan Minhyung dan Donghyuck telah memberi ikatan terlarang bagi kedua anak Adam itu. Kecuali kan teman dekat keduanya.

Entah Minhyung dan Donghyuck yang cukup bagus memainkan peran, atau orang-orang yang tidak begitu ambil pusing dengan Minhyung serta Donghyuck. Atau mungkin keadaan memang sedang berpihak pada dua lelaki yang tengah menjalin hubungan terlarang? Entahlah, kata orang biar takdir yang mengungkap kebenaran nya.

Seperti beberapa waktu lalu ketika Orang tua Donghyuck harus perjalanan ke luar kota untuk pekerjaan, kali ini Minhyung menawarkan diri untuk menemani Donghyuck kembali.

"Hyuckie, jaga sikap mu. Jangan merepotkan Minhyung dan orang tuanya" pesan sang Eomma.

Dengan senyum tampan nya, Donghyuck mengangguk sebagai jawaban. Setelah perjuangan nya untuk mendapatkan pengakuan dari ketiga temannya, Donghyuck merasa sedikit lebih tenang menjalani hubungan nya dengan Minhyung.

Appa Donghyuck memicingkan mata curiga "Tumben. Biasanya akan ada adu mulut terlebih dulu" ujarnya.

"Hehehe" Donghyuck tertawa pada sang appa. Entah apa maksudnya, tidak tau.

"Baiklah. Tetap seperti ini, jangan bertengkar dan berkelahi. Apalagi hanya karena perempuan, tidak gentle sekali" pesan sang appa dengan nada mengejeknya.

Yang lelaki tua itu tahu ketika mendapati wajah putranya babak belur beberapa minggu lalu adalah soal perempuan. Membuat kedua orang tua itu tidak habis pikir dengan tingkah putranya. Itu cerita bohong yang di buat Donghyuck untuk menyembunyikan cintanya pada Minhyung.

Raut muka Donghyuck berubah mendengar ucapan sang appa, merasa tersindir dan juga was-was di saat bersamaan. Namun dengan cepat Donghyuck menutupi nya.

"Appa dan eomma tenang saja. Kerja yang benar di sana, dan cari uang yang banyak" kata Donghyuck mencairkan suasana. Suasana hatinya sendiri maksudnya.

"Anak nakal"

"Dasar tidak tau diri"

Balasan kesal orang tua Donghyuck terima. Setelahnya keluarga kecil itu tertawa mendekati perpisahan mereka.

"Minhyung juga sebentar lagi datang, appa dan eomma hati-hati. Jika sudah sampai jangan lupa memberi kabar" kini Donghyuck yang memberi pesan untuk kedua orang tuanya.

"Ingat Hyuckie, jangan merepotkan Minhyung dan orangtuanya. Kalian jaga rumah baik-baik" pesan sang eomma.

"Iya eomma, iya" Donghyuck menjawab gemas pesan eomma nya.

"Kami berangkat nak" kini sang appa berpamitan dan mengusak rambut putranya.

Donghyuck mengantar kepergian orang tuanya sampai gerbang depan. Setelah orang tuanya jalan, ia kembali masuk ke rumahnya. Kini dirinya tinggal menunggu Minhyung.

Ketika pintu yang dia tutup nyaris rapat, dari depan ada yang menahannya. Membuat Donghyuck harus membuka pintu kembali untuk melihat siapa orang yang menghalanginya menutup pintu. Dan di lihatnya Minhyung tersenyum ke arahnya dengan begitu tampan.

"Hai, eomma dan Appa sudah berangkat?" tanya Minhyung basa-basi.

"Sudah" Donghyuck menjawab sembari menarik tangan Minhyung untuk masuk. Tiba-tiba perasaan posesif muncul dari dalam diri Donghyuck untuk lelaki yang baru saja datang.

"Tidak sabaran sekali" Minhyung bicara gemas.

Jika biasanya Donghyuck akan membalas dengan bantahan atau apapun segala jenis sangkalan, maka kali ini Donghyuck bertindak di luar dugaan. Lelaki yang lebih muda itu menawan bibir Minhyung terlebih dulu.

Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang