Donghyuck masih berhubungan baik dengan Minjeong. Mereka berdua benar-benar tidak terlihat canggung setelah apa yang terjadi. Donghyuck maupun Minjeong juga tidak membahas masalah yang sebelumnya.
Semenjak Donghyuck menceritakan kisah cintanya dengan Minjeong yang berakhir dengan hubungan adik-kakak, Minhyung tidak pernah sungkan untuk menunjukkan afeksinya terhadap Donghyuck.
Donghyuck tahu. Sangat tahu kalau Minhyung hanya ingin menghibur nya, menjadi sosok teman yang peduli, ya pokoknya berperan menjadi orang yang di butuhkan Donghyuck ketika harinya buruk. Dan Minhyung melakukan itu semua. Seolah Minhyung adalah penawar dari apa yang dia rasakan saat itu.
Bahkan Jeno, Jaemin, dan Renjun yang notabene nya adalah teman seperjuangan nya pun tidak mampu mengalahkan eksistensi Minhyung yang menemaninya setiap hari.
Tidak bisa. Tidak bisa seperti ini. Ini tidak bisa di biarkan. Perasaan Donghyuck semakin tidak terkontrol atas segala tindakan Minhyung. Padahal lelaki berkulit pucat itu tidak melakukan hal-hal yang istimewa. Kenapa jantung Donghyuck bisa berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya dengan segala sikap Minhyung.
Ngomong-ngomong ini adalah hari ke 6 sekaligus hari terakhir Minhyung menginap. Dan selama itu juga Donghyuck terus berusaha bersikap seperti biasanya. Donghyuck juga tidak tau kenapa dia harus bersikap seperti ini pada Minhyung. Benar-benar aneh sekali.
"Hyuck arah jam 9. Awas kanan mu"
Aba-aba Minhyung berhasil menarik jiwa Donghyuck yang berkelana ke antah berantah. Dan dengan cekatan memahami perkataan Minhyung. Karakter game milik Donghyuck berhasil menyerang dan menghindari serangan.
Donghyuck memilih keluar dari gamenya. Dia sama sekali tidak fokus. Tindakan nya tentu mendapat perhatian dari Minhyung.
"Ada apa? Kenapa berhenti?" Minhyung bertanya dengan alis bertaut. Pandangan nya masih fokus menatap layar monitor di depannya.
"Tidak ada. Kau tidak apa-apa kan main sendiri?"
Minhyung kembali bersuara "Tidak. Kau bisa istirahat jika mau"
Donghyuck pun merebahkan dirinya di atas ranjang. Tidak langsung terpejam, lelaki itu justru menatap Minhyung, mengamati setiap pahatan wajah berkulit pucat yang sialnya sangat tampan. Sepertinya Donghyuck benar-benar sudah gila.
Mungkinkah dia menyukai Minhyung dalam artian menyukai seperti lawan jenis?
Mendapat tatapan intens dari Donghyuck membuat Minhyung pada akhirnya memilih untuk menyelesaikan permainan game nya. Dan sejenak menatap Donghyuck. Pandangan keduanya bertemu.
"Ada apa? Kenapa menatap ku seperti tadi?" Minhyung bertanya sembari menyelami mata milik Donghyuck.
Bola mata lawan bicaranya terlihat bergulir tak tentu arah. Seperti menghindari tatapan matanya. Membuat Minhyung merasakan jika terjadi sesuatu pada Donghyuck. Di tambah lagi lawan bicaranya yang tidak langsung menjawab.
"Tidak ada" ucap Donghyuck dan langsung memunggungi Minhyung lalu memejamkan matanya. Mencoba untuk tidur.
Minhyung semakin merasakan sesuatu yang janggal dengan teman barunya ini. Minhyung tidak bisa tenang setelah melihat sikap yang barusan. Dia memilih membaringkan tubuhnya di samping tubuh Donghyuck.
Minhyung tidak bisa memejamkan matanya. Karena demi apapun dia masih memikirkan sikap Donghyuck terhadapnya yang baru saja.
Donghyuck marah padanya? Alasannya apa? Kenapa Donghyuck jadi seperti? Apa salahnya?
"Hyuck-ah?" panggil Minhyung, namun tidak ada jawaban yang dia dapat.
Minhyung menatap langit-langit kamar milik Donghyuck. Tatapan matanya jauh menerawang ke atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]
FanfictionSAD ENDING!!! ⚠️DISCLAIMER ⚠️ - Homophobic - bxb , bxg - Sensitif Content - Jangan di baca kalo nggk sesuai selera - Cerita hanya berpusat kepada tokoh utama ( Mk dan Dh) Mereka berdua di pertemukan dengan keadaan asing, tidak mengenal satu sama lai...