26

351 26 0
                                    

Hari ini adalah hari berlangsung nya pemberkatan pernikahan Minhyung. Donghyuck memutus kan untuk datang sekalipun akan sangat menyakitkan. Mungkin hari ini adalah hari terakhirnya untuk melihat Minhyung, karena hari ini bersamaan dengan hari kepindahan nya untuk ikut sang nenek yang berada di desa.

Pada akhirnya Donghyuck memutuskan memulai semuanya dari awal. Dia pergi untuk menyembuhkan lukanya yang dia dapat akibat perbuatannya sendiri.

"Hyuckie, jangan di paksakan jika kau tidak ingin datang"

Donghyuck yang sedang memakai sepatunya pun tersenyum "Tidak apa-apa, eomma. Hyuck bisa melaluinya" ungkapnya.

Setelah selesai dengan sepatu pantofel berbahan kulitnya, Donghyuck mencuci tangannya terlebih dulu sebelum akhirnya mendekap sang eomma dengan begitu lama dan cukup erat.

"Eomma, maafkan Hyuck ya pernah membuat malu nama keluarga kita" ucapnya tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam.

"Tidak sayang, semuanya sudah selesai. Hyuck bisa mendapat yang lebih baik dari Minhyung. Eomma selalu berdoa untuk mu"

'Minhyung belum tergantikan eomma, maaf'

Donghyuck tersenyum, dan menggesekkan pipinya pada rambut sang eomma. Posisinya yang lebih tinggi dari sang eomma membuat nya suka melakukan hal ini. Terasa menyenangkan.

"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik, nak" sang appa memeluk dua orang berharga dalam hidupnya.

Setidaknya dengan pernikahan Minhyung, Donghyuck dan Minhyung sendiri tidak terjebak dalam jalinan kasih yang salah. Tuhan masih berbaik hati menyadarkan keduanya.

"Eomma dan appa harus tau dan ingat sepanjang hidup kalian, kalau Hyuck menyayangi kalian melebihi diri Hyuck sendiri" ungkapnya, tiba-tiba dia ingin menangis saat ini.

"Jangan meminta Hyuck untuk memilih salah satu di antara kalian. Hyuck tidak akan pernah bisa" ucapnya masih memeluk tubuh sang Eomma.

"Eomma dan appa menyayangi Hyuck kan? tolong sayangi Hyuck apapun keadaan Hyuck nantinya"

"Hyuckie apapun keadaan mu eomma akan menyayangi mu, nak. Kecuali tentang orientasi seksual mu. Eomma minta jangan di ulangi"

Donghyuck tersenyum, pelukan mereka bertiga udah terlepas beberapa saat yang lalu. Donghyuck menatap eommanya yang terlihat cemas, akan tetapi Donghyuck memberi senyum terbaiknya.

"Hyuck tidak akan mengulangi nya. Tidak akan pernah, cukup sekali dalam seumur hidup ku" jawabnya seiring dengan suara yang kian memelan di akhir kalimatnya.

"Tapi appa dan eomma sudah memaafkan Hyuck kan? Kesalahan Hyuck sangat tidak ternilai pada kalian"

"Sudah Hyuckie, eomma dan appa sudah memaafkan dan melupakan apa yang telah terjadi" ungkap eomma.

Appa menepuk bahunya beberapa kali, seolah sedang memberi kekuatan serta keyakinan "Appa bangga pada mu nak. Kau bisa melewati jalan hidup yang berat"

"Appa berdoa, jika bukan sekarang mungkin suatu saat nanti kau akan menemukan seseorang seperti Minhyung. Dan saat itu kalian di pertemukan dengan hukum dan peraturan yang berlaku" nasihat beliau untuk putranya.

Donghyuck tersenyum ketika sang appa bicara demikian. Dia semakin emosional ketika sang appa menepuk kepalanya dengan lembut. Sebesar inikah kasih sayang appa dan Eomma kepadanya?

"Ahh ... kenapa jadi seperti ini" ucap Donghyuck dengan tawa kesedihan nya. Wajahnya menengadah menatap langit-langit ruangan agar air mata tidak jadi turun.

"Appa, eomma aku berangkat lebih dulu. Setelah dari pemberkatan Minhyung aku akan langsung ke stasiun. Kalian jaga kesehatan selama aku tidak ada ya"

Pesan Donghyuck pada kedua orang tuanya sebelum benar-benar meninggalkan kediamannya untuk menuju tempat pemberkatan pernikahan Minhyung berlangsung.

Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang