Sudah lama mereka terkurung di dalam sana, mungkin matahari sudah terbit. Namun pemilik ruangan itu belum membuka pintu nya, y/n sudah gelisah sejak awal.
"Ah, apa kakak senior telah lupa jika kita terkunci di dalam sini? Ruangan ini sudah panas. Dimana remote ac nya ya?" Tanya y/n.
"Ruangan ini kedap suara, hanya orang di dalam yang akan mendengar. Masalah remote ac seperti nya di luar." Sahut Kaizo.
"Apa?! Aduh..! Bagaimana jika dia lupa dengan kita?"
"Ya dia pelupa. Syukur saja saya tidak sendirian disini, heh." Ucap Kaizo.
"Jangan birahi."
"Eh..? Siapa yang ingin melakukan hal itu di dalam ruangan pribadi orang lain, tidak sopan."
"Ya, hanya memastikan saja."
Kedua nya termenung, tidak ada pembicaraan sama sekali. Kaizo hanya menatap y/n yang berkeringat karena kepanasan, ya tentu ac nya tidak menyala dan remote nya tidak ada.
"Lepas bajumu." Ucap Kaizo.
"Gila."
"Lepas sweater mu, bodoh. Di dalam sweater mu masih ada baju lengan pendek."
"Ah ya, pantas saja panas sekali."
"Mau lepas semua pakaian mu juga tidak apa-apa, saya kan calon suami mu tidak ada salah nya melihat."
"Astaga, kadang kamu suka berharap dengan tinggi."
Sweater milik y/n mulai dilepas, kini hanya baju lengan pendek lah yang dia kenakan. Rasa panas nya sudah mulai berkurang setelah dia melepas sweater nya itu.
Kaizo menghentakkan satu tangan nya yang dikepal di meja berkali-kali, dia kesal dengan tingkah bawahannya itu. Ya ada kesal dan bagusnya juga menurutnya.
"Nanti kusuruh Komander untuk menurunkan gajih nya..!" Gertak Kaizo.
"Wah, jahat."
Masih berada di dalam sana, y/n berjalan mondar-mandir di dalam ruangan itu sekarang. Sedangkan Kaizo masih setia menghentakkan tangannya yang dikepal.
Gadis itu sebenarnya bisa saja menghancurkan pintu dengan manipulasi miliknya, namun terakhir kali dia gunakan untuk menghancurkan sebuah kaca rumah, eh.. malah rumah nya ikut hancur.
Kaizo juga sebenarnya bisa menghancurkan pintu itu, tapi ia berpikir dia adalah seorang atasan dari pemilik ruangan. Itu bukanlah contoh yang baik untuk junior nya.
"Kaizo, sekali-kali tidak apa memberikan contoh yang kurang baik. Lagipula kamu juga suka sembarang."
"Eh, sejak kapan saya sembarangan?"
"A.. sejak dulu sih. Kamu bahkan pernah menghancurkan ruang latihan karena rasa kesal, masa hal begini doang tidak bisa?"
"Yah.. masalah nya saya senang terkurung bersama disini, jika sendiri mungkin langsung terobos."
Gadis itu kembali mondar-mandir tidak jelas, Kaizo hanya menatap dengan lelah. "Buka topik."
"Kaizo, apa kamu tidak membawa handphone?" Ucap y/n memecah keheningan.
"Bawa, namun baterai nya habis."
Y/n menghela nafas nya dengan berat, dia kembali mondar-mandir menunggu dirinya benar-benar lelah kesana kemari. Dirinya mulai merengek tidak jelas.
Kadang dia berpikir untuk menjadi seorang superman yang kuat tanpa menggunakan kekuatan apapun, kadang juga dia ingin menjadi spiderman, kadang juga ingin menjadi doraemon.
"Pengen jadi anime."
"Bukannya sekarang kamu adalah seorang anime?"
"Oh iya."
Gadis itu mulai lelah, mendudukan dirinya di sebelah Kaizo. Dirinya meletakkan kepala nya di meja.
Tiba-tiba ada sebuah gas aneh yang masuk kedalam sana, mereka menyangkal jika itu perbuatan teman-teman mereka. "Ah mereka ini.. entah ini gas apa."
"Feeling ku tidak enak, sungguh."
"Mereka bercanda terlalu berlebihan iya kan?"
___
Gomen chapter kali ini pendek word nya gak smpai seribu, doain Author semoga lulus di SMK Favorite Author yaa 😵🖐️ See you, doain saya rajin up yah supaya cepat tamat + bonchap + gak gantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛ 𝐒till 𝐁locked ✦ 𝐊ai𝐳o '
Teen FictionSTATUS :: END/TAMAT. Kaizo masih setia menunggu, semakin hari dia semakin menua. Tetapi dia tetap terus menunggu gadis yang menjadi pilihan hidupnya untuk bersama dengannya, naas nya.. gadis pilihannya itu sudah terbaring tak sadarkan diri selama be...