STATUS :: END/TAMAT.
Kaizo masih setia menunggu, semakin hari dia semakin menua. Tetapi dia tetap terus menunggu gadis yang menjadi pilihan hidupnya untuk bersama dengannya, naas nya.. gadis pilihannya itu sudah terbaring tak sadarkan diri selama be...
diantara cantiknya nya cakrawala dan gemintang, kamu membuat pemandangan yang ada dihadapan ku menjadi sempurna. membuat bimantara bersaksi kalau aku adalah orang yang paling bahagia dihari ini, bersama mu.
— STILL BLOCKED —
Gadis itu memiringkan kepala nya, sang kapten menjadi sedikit grogi untuk berkata-kata.
"Misi.." Ucap sang kapten yang bingung merangkai kata-kata.
"Kenapa? Kamu tidak jelas sekali bicara nya." Jawab y/n dengan gerutu nya yang tidak jelas.
"Ya, Laksamana Maksmana memberikan kita berdua misi. Ya.. aku dan kau. Terlihat anehkan?"
"Tidak percaya, ini modus mu?"
"Tentu tidak! Kaizo nan kece badai ini mau modus dengan gadis seperti mu? Oh tidak!" Jawab Kaizo, tubuh nya sudah menjadi dingin, bahkan keringat nya pun menjadi dingin.
Gadis itu, y/n. y/n menggengam tangan sang kapten lalu membawa nya pergi dari depan pintu ruangan nya itu, dia berkeliling seluruh markas bersama pria yang ia sebut kapten.
"Ngapain?" Tanya Kaizo.
"Maksmana.. aku perlu bertanya kau bohong atau tidak! Ini seperti imposible sekali! Sejak kapan.. Maksmana.. Argh dia aneh!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hasil gabut || Bisa di baca gak? Aku ini ekspor pake resolusi tinggi semoga gak burik.
——
Akhirnya setelah berkeliling mengelilingi koridor, mereka sampai keruangan Maksmana yang lumayan dan amat teramat jauh dari ruang y/n oleh sebab itu mereka mengelilingi seluruh markas.
Disepanjang jalan, dengan penuh rasa kesal di selingi dengan gerutu y/n yang tidak jelas, Kaizo hanya dapat melihat perilaku calon istri nya yang abstrak itu.
"Awas saja jika dia tidak ada di ruangannya! Jika dia tidak ada aku akan menggunjing nya sampai dia menangis!" Ujar y/n.
"Tega juga ya."
Gadis itu mengetok pintu, namun tidak ada sahutan. Itu membuatnya semakin berbicara abstrak.
"DIAAA..! BENAR BENAR MINTA DI GUNJING SAMPAI MENANGIS!"
"Ada apa? Siapa yang ingin kamu gunjing, y/n." Maksmana dari jauh yang mendengar perkataan y/n itu pun menanyakan hal itu.
Panik. Tentu saja.
"Ah, Laksamana.. y/n bilang dia ingin mengunjing-.." Ucap Kaizo.
"LAKSAMANAA! KAU MEMBERIKAN MISI KEPADA KU DAN KAPTEN?" Potong y/n.
