STILL BLOCKED ALMOST END.
— LOCKED."Apakah hal seperti itu masih menghalangi mu untuk mencintai saya?"
—
Setelah beberapa bulan terjadi nya insiden yang tidak bisa dilupakan sama sekali oleh seluruh pasukan, baik pasukan Tapops maupun Gleona. Kini pasukan tapops sudah dapat beraktivitas seperti semula.
Seperti biasa, menjalankan misi, makan, istirahat, lalu tertidur. Itu sudah menjadi kebiasaan para pasukan, baik senior maupun junior.
"Glomee, kakak senior memanggil saya. Jaga kamar saya dulu dong selagi saya akan keruangannya."
"Aku akan dibayar berapa karena menjaga kamarmu?"
"Tidak ada."
...
Gadis itu berjalan melewati tiap-tiap ruangan yang gelap, tentu saja. Karena koridor Markas memang gelap jika sedang di dalam misi penyamaran, yang dipandang sebagai tempat pencucian kapal namun, tidak.
Koridor yang sunyi membuat langkah-langkah yang di injak menjadi jelas, tidak ada suara sama sekali melainkan dentuman kaki gadis itu.
Dia berhenti. Menilik keatas untuk melihat papan nama yang ada di atas pintu "Ini ruangan baru nya?" Batin nya. Setelah yakin dia pun mulai mengetuk pintu dengan baik dan lemah gemulai, tidak seperti mengetuk pintu teman senior nya, Glomee.
Setelah mendapatkan izin dari dalam, dia pun mulai menginjakkan kaki kedalam ruangan.
"Kakak senior, kenapa memanggilku selarut malam ini? Apakah ada keperluan penting?" Tanya gadis itu.
"Temani saya malam ini, diruangan ini."
"Oh? Oke.."
Gadis itu pun duduk disebuah kursi kosong, ya.. banyak kursi kosong disana karena sekarang ini memang sudah larut malam, dan y/n masih belum tertidur karena menemani Glomee yang insomnia nya sedang kambuh.
Kakak senior nya itu mengunci pintu ruangan dan mematikan lampu kemudian menyalakan lilin, ya.. tentu saja y/n tak berpikiran negatif karena kakak senior nya ini perempuan, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Tapi tentu saja y/n bertanya kenapa ruangannya ditutup.
Kakak senior nya menjelaskan kalau sebenarnya laporan nya itu harus selesai sebelum jam 23.30 malam, dan sekarang sudah 23.31 malam jadi untuk menghindari amukan senior nya dia harus mematikan lampu dan mengganti nya sebagai lilin, agar mereka kira pekerjaan nya sudah selesai.
"Kakak senior, takut sendirian ya disini?"
"Tidak sih, sebenarnya hanya kesepian.. bicara saja, ruangan ini tidak akan terdengar di luar kalau kita sedang berbicara." Ujarnya. "Lagipula sebenarnya saya tidak sendirian disini, ada senior saya juga yang sedang mengerjakan laporan." Lanjutnya.
Gadis itu menengok sebuah ruangan kecil, mungkin itu adalah tempat pertemuan atau bisa dibilang kantor kecil dari kakak senior nya. Namun ruangannya terang.
"Oh? Apa dia ada diruangan itu?" y/n menunjuk ruangan yang masih terang menyala.
"Ya, kalau dibagian situ tidak apa dinyalakan, tidak akan terlihat kok. Kalau lampu disini akan terlihat sampai luar." Ungkap kakak seniornya.
"Oh kenapa tidak mengerjakan laporan bersama disana? Kakak tidak akan kesepian disana, ya walau hanya suara decitan pen dan kertas tapi ya.. begitulah."
"Oh benar juga.. ayo kesana."
Mereka pun berdiri, dan kakak senior nya itu membawa laporan-laporannya.. kemudian berjalan ke ruangan yang terang itu.
"Hei y/n, masuk saja duluan.. saya akan membawa laporan ini perlahan, berat..!"
"Mau kubantu?" Tanya y/n.
"Tidak usah y/n, kamu datang kesini saja sudah sangat menyusahkan kamu kan? Ya.. walau kamu bilang tidak tapi saya merasa tidak enak, dan satu lagi! Bilang pada nya kalau saya akan kesana, nanti dia akan marah kalau saya masuk duluan."
"Oh.. baiklah?.. saya duluan."
Ctak. Pintu dibuka y/n secara perlahan dan y/n pun masuk kedalam ruangan itu. "Permisi." Ujarnya dengan lembut. "A-ah??"
"Kenapa tidak mengetuk pintu, y/n?"
"Oh anu, maaf.. silahkan pakai baju kamu dulu. Saya keluar dulu setelah ini masuk lagi bersama kakak senior."
Saat ganggang pintu ny terbuka, sayangnya.. terkunci.
"Ah..! Kakak senior!! Kak.. ini rencana jahil mu atau bagaimana??! BUKAAA!!" Pekiknya.
"Shhh.. bisa diam? Nanti ada yang mendengar saya dan kakak senior mu itu akan kena masalah."
"Ya maaf, Kaizo." Sahut y/n. "Oh ya!! Kamu belum selesai mengerjakan laporan juga ya?"
"Ya, seharusnya laporan sudah selesai sebelum jam 21.00 tadinya, namun saya baru ingat belum mengerjakan laporan ketika jam 20.50, jadi saya kesini mengerjakannya bersama dia." Sahut Kaizo.
"Astaga Kaizo..! Ini ruangan orang lain, jika dia masuk dan melihat mu seperti ini, aaah..! Bagaimana?"
"Maksudnya? Dan jika kakak senior mu bilang bagaimana jika y/n masuk dan melihatmu seperti ini? Ya, maksud pertanyaan mu itu tadi bisa diartikan kamu tidak suka jika ada orang yang melihat saya seperti ini, kecuali kamu.. kan?"
"Bukan begitu.. tidak sopan membuka pakaian diruangan orang lain, jangan semena-mena ya Kaizo. Bagaimana jika saya memakai baju terbuka diruangan mu?"
"Ah.. tidak apa."
"Kalau saya diruangan orang lain?"
"Hei! Jangan, tidak sopan."
"NAH! Seharusnya kamu jangan seperti ini dong, sekarang cepat kerjakan laporan mu, mau kutuliskan? Kau mendekte kan ya?"
Kaizo menolak tawaran y/n, gadis itu disuruh duduk di sebelah nya melihat laporannya jika ada janggal atau salah kata. Sedikit demi sedikit kata mulai terselesaikan.
Akhirnya pekerjaan Kaizo selesai di jam 00.45, namun mereka belum dapat keluar saat ini karena pintu ruangan yang masih terkunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛ 𝐒till 𝐁locked ✦ 𝐊ai𝐳o '
Teen FictionSTATUS :: END/TAMAT. Kaizo masih setia menunggu, semakin hari dia semakin menua. Tetapi dia tetap terus menunggu gadis yang menjadi pilihan hidupnya untuk bersama dengannya, naas nya.. gadis pilihannya itu sudah terbaring tak sadarkan diri selama be...