***
Di Apartemen Ozy, seorang cleaning servis mengetuk pintu, dan Ozy menyuruhnya untuk membersihkan ruangannya.
Karena Ozy tak mengijinkan Zeno memegang HP nya, Zeno tak bisa menghubungi Ibran ataupun Zayn, satu-satunya cara adalah meminta bantuan orang luar, dan satu-satunya orang yang bisa di mintai tolong adalah cleaning servis yang saat itu sedang berada di ruangan mereka.
"Zen, kita makan dulu di luar yah, ruangan kita juga lagi di beresin kan?"
Zeno hanya mengangguk menyetujui. Saat Ozy menggandengnya menuju pintu keluar, tatapan mata Zeno terus menatap seorang cleaning servis perempuan yang saat itu bertugas di kamar mereka.
Cleaning servis itu juga menatap sorot mata Zeno yang menyiratkan kesedihan dan seperti meminta tolong, sudut bibirnya pun terdapat bekas luka pukulan, tiba-tiba sorot mata Zeno tertuju pada sebuah tong sampah kecil sebelah meja TV, dia mengisyaratkan agar si cleaning servis itu memeriksa tong sampah itu.
Sesaat setelah Zeno dan Ozy keluar ruangan, cleaning servis itu membuka tong sampah mereka dan menemukan sebuah kertas bersih bertuliskan tolong dengan huruf kapital.
Mengambil kertas itu, dan membacanya dengan seksama..
______________________________________
TOLONG...
Hubungi Ibran 0857********
Saya di sekap di sini. Tolong saya
Saya mohon....Zeno
______________________________________
Sepintas kata-kata itu membuat cleaning servis itu berpikir sejenak. Membantunya atau membiarkannya. Karena Ozy adalah pemilik Apartemen yang di kenal cukup baik dan sering memberikan tips.
Tapi dilihat lagi, Zeno sepertinya memang butuh pertolongan dan bekas luka di bibirnya, mungkin saja itu karena pukulan, tak menunggu lama, cleaning servis itu membuka layar ponselnya dan menekan nomor HP Ibran.
dalam waktu tiga detik langsung tersambung....
....
"Halo....., siapa ini?" jawab Ibran.
"Halo, apa benar ini nomornya Ibran?"
"Iya benar, ini siapa?"
"Maaf, saya cuma tukang bersih-bersih apartemen mas, ada seorang laki-laki yang meminta tolong ke saya untuk menghubungi mas Ibran"
"Laki-laki? Siapa?" tanya Ibran dengan masih bingung.
"Saya enggak tau pastinya mas, tapi di sini tertulis Zeno, dia enggak tinggi, dan dia cakep, kulitnya putih"
.
."Bran, siapa yang telpon? Kok lo panik sih?" namun Ibran hanya menatap Zayn, tanpa menjawab pertanyaannya.
"Tolong kirim alamat Apartemenya....!" Ibran lalu menutup telpon.
"Bran...!!!" teriak Zayn yang gemas sendiri menatap Ibran.
"Zayn, ikut gue sekarang" beranjak berlari menuju mobilnya yang terparkir di halaman.
Luka Zayn belum sembuh betul, tapi dia nekat menyusul Ibran karena kuatir juga kenapa Ibran seperti itu. Mreka berdua bergegas menuju alamat Apartemen yang dikirim oleh si penelpon tadi. Ibran menceritakan siapa yang menelponya tadi, dan firasatnya yang bilang Zeno sedang dalam masalah.
.
.
.Sesampainya di sana, mereka berdua bergegas menuju nomor ruangan yang di yakini adalah Apartemen Ozy. Zayn memegangi belakang kepalanya karena ngilu itu tiba-tiba saja muncul lagi. Zayn terusan menahan rasa sakitnya demi menemani Ibran untuk menjemput Zeno, karena Ibran benar-benar yakin kalau laki-laki yang di sebut Cleaning Servis tadi adalah benar Zeno kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why RainZayn ? S2 ✓
Romance18+ ⚠️ BoysLoveStory Tetap berpegang pada real Story yang di bumbui cerita fiksi, kehidupan Rain Zayn setelah tinggal satu rumah di Jogja. Hidup itu nggak mungkin nggak ada masalah ya kan ? tinggal gimana kita jalaninnya ajah, taulah sifat Rain gima...