R

355 22 7
                                    

•••°°°•••


"Rain.....Rain....bangun! Aduh bocah, nggak bangun-bangun dari tadi...."

"Lima menit lagi Zayn"

"Udah setengah jam yang lalu lo bilang lima menit lagi! Mau sampe jam berapa lagi Rain?" beranjak pergi ke meja file-file berantakan di sebelah tempat tidur.

"Berisik banget sih?" membuka selimut yang tadinya membungkus tubuhnya.

"Lo bilang apa barusan?" Zayn berbalik menatap Rain dengan tatapan marah.

"Gue bilang, lo berisik!" sambil beranjak dari tempat tidurnya, berjalan dan memeluk Zayn.

"Apaan sih? Sana...sana...." Zayn menepis pelukan Rain karena memang dia lagi sibuk nata file-file yang mau dia bawa ke Toko.

"Bentaran aja...."

Rain yang nggak peka terus-terusan nguyel-uyel pacarnya sampai akhirnya kemeja Zayn yang tadinya rapih jadi kusut.

"Rain,....udahhhh....lo nggak mau mandi? Ntar lo telat masuk kerja!"

Ahhh...Zayn udah nggak habis pikir sama pacarnya satu ini, suka banget gangguin kalo pas lagi sibuk gini.


•••°°°•••

Hmmm yaaa.... Mereka udah tinggal serumah hampir dua tahun. Masih manis-manisnya kan. Kalau aja di sini nikah itu nggak di larang, pasti udah nikah mereka berdua.

.
.

"Ry.... sarapan dulu!" Zayn menaruh sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi kesukaan Rain di depannya.

"Istriku baik banget!" Sambil cubit pipinya Zayn.

Seketika mulut Zayn jadi cemberut karena kesal melihat kelakuan Rain yang nggak serius dari tadi.

"Kenapa? Kok cemberut? Ada yang salah istriku?"

"Rain, lo itu bisa serius nggak sih? Ini bukan waktunya buat canda!" Zayn semakin kesal dengan tingkah Rain.

Sebenernya Zayn lagi ngalamin masa sulit sekarang. Toko nya punya saingan dan banyak pelanggannya pindah. Namanya juga Boss pemilik Toko, pasti kepikiran dong, apalagi karyawannya lumayan banyak.

"Zayn, jangan terlalu mikir, ntar lo sakit" Rain mengelus lembut punggung tangan pacarnya mencoba menenangkan.

"Hhhhhhh" menarik nafas panjang "Sorry Rain! Gue sering ngamuk, dan sering ngomong kasar ke lo"

"Nggak papa, gue ngerti kok" memegang dua pipi Zayn sampai bibirnya mengerucut, terlihat lucu sekali.

Tiba-tiba Rain bangkit mencium bibir mungil Zayn...

"Mmuuahhh, jadi, sekarang sarapan dulu yaa sayang, nanti gue anterin lo ke Toko"

"Gak usah Rain, gue bisa berangkat sendiri"

"Nggak, gue anterin, ntar lo di culik"

"Apaan sih, mang gue anak kecil?"

"Biarin, gue posesif ma lo"

"Dihh! Kek anak kecil" Zayn menyerngit sinis menatap Rain.



***

"Zayn, ntar gue jemput yaa!"

"Gausah, lo pulang aja, gue bisa naik bis"

"Ntar lo...."

"Apa?" potong Zayn "Di culik? Gausah bercanda deh Rain!" kembali dengan raut muka kesal.

"Dengerin dulu orang ngomong Zayn! Main nyamber aja kek kabel listrik"

"Apa.....?" Zayn memasukkan kepalanya ke dalam mobil dan berhadapan dengan wajah Rain yang duduk di kursi kemudi.

Why RainZayn ? S2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang