Senja

198 19 7
                                    

Pagi harinya...

Zayn dan Rain melanjutkan aktivitas seperti biasa saat mereka akan berangkat kerja.

Seluruh pesan masuk dari Senja telah di hapus oleh Zayn semalam. Saat terakhir Senja membalas tentang desahan, pikiran Zayn mulai berpikir yang tidak-tidak.

Tapi dia diam mencoba menepis keraguan dalam dirinya. Walaupun pikirannya menolak, tapi sebenarnya hatinya masih ragu.

...

"Zayn, lo diem aja kenapa? Masih sakit?"

"Udah sembuh kali Rain, udh sebulan lebih juga"

"Kenapa diem?"

"Gapapa, masih pagi bawel banget sih Rain, udah makan aja yang anteng terus berangkat"

"Iyaa deh iya, tar gue yang anterin ke dokter yah, jadi enggak usah di anterin sama Farhan"

"Serah lo aja deh Rain"

...




Rain natap wajah istrinya yang keliatan bete banget sejak tadi subuh, dari masak yang enggak sengaja bantingin barang ampe Rain kebangun saking berisiknya itu dapur, dan kemeja Rain yang lupa enggak di setrikain.

Dari pada malah bikin Zayn tambah bete, Rain lebih milih untuk nutup mulutnya dan ngelanjutin makannya.

.
.
.
.

Di jalan menuju Toko Zayn...

"Rain, lo enggak pengen ngomong sesuatu gituh sama gue?"

"Soal apa?" Rain yang masih sibuk pegang kemudi mobilnya.

"Ya soal lo kerja di sana, ada apa aja di sana, kali aja lo mau cerita"

Sejenak Rain diam dan pikiran dia yang teringat soal Senja. Perasaannya mulai enggak enak mikirin itu. Matanya sejak tadi hanya natap jalanan padat kendaraan pagi ini.


...

"Lo enggak macem-macem kan disana Rain?"

"Enggak Zayn, macem-macem gimana maksud lo sih?"

"Selingkuh mungkin"

...

Ciiittt.......
Suara decit ban mobil yang gasnya tiba-tiba di injak olek Rain tanpa aba-aba, sehingga membuat pengendara lain yang ada di belakang mobil mereka menabrak bagian belakang mobil Rain.

"Rain, edan lo!  tiba-tiba ngerem" syoknya Zayn karena merasa kendaraan lain menabrak mobilnya.

Zayn dan Rain turun dari mobil dan berjalan ke arah belakang mobil mereka. Si pengendara yang tak sengaja menabrak pun keluar dan marah-marah.

...





"Ehh....lo ngerem dadakan sih? Ancur mobil gue lo liat!" sambil nunjuk bemper depan mobilnya yang lecet. Enggak ancur cuma lecet doang sih. Tuh orang mungkin emang sengaja melebih-lebihkan.

...

"Maaf kak, pacar saya enggak sengaja" Zayn yang mencoba meminta maaf pada si pengendara itu.

"Gak mau tau saya, ganti rugi!"

"Mobil lo itu mobil mahal, enggak mungkin enggak ikut asuransi, gak usah sok sok an minta ganti rugi segala, itu cuma lecet doang enggak ringsek, justru mobil kita yang penyoknya lumayan parah! Ohh...atau mau manfaatin keadaan?" nyolotnya Rain karena enggak terima.

"Rain, lo apa-apaan sih? Kita yang salah kita tanggung jawab lah" berdecak kesal karena Rain yang enggak ngerti sama situasi saat ini.

"Zayn, lo liat aja tampang kek dia, keliatan banget orang enggak bener, taruhan mobil ini enggak masuk asuransi? Mungkin aja mobil curian"

Why RainZayn ? S2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang