memaafkan

1.1K 129 4
                                    


Setelah beberapa menit yang lalu, off menyadari bahwa gun tertidur di pelukannya. hal itu membuat off langsung mengambil tindakan untuk menggendong gun menuju ke atas ranjang.

off berniat tidak ingin membangunkan gun, ia ingin melihat gun tertidur pulas dan istirahat. off merasa bersalah karna ia kembali kasar terhadap gun.

off menarik selimut dan menutupi tubuh gun sampai ke dadanya. off tidak mau gun merasa kedinginan jadi dirinya menutupi tubuh sebagian gun dengan sangat baik.

off terduduk di tepi ranjang, pandangannya terpaku pada mata gun yang sembab karna beberapa menit yang lalu dirinya menangis. off merasa bersalah karna dirinya telah menyakiti perasaan gun dengan sikapnya yang kembali kasar terhadap gun.

"maafkan saya gun, sungguh saya tidak bermaksud untuk bersikap kasar terhadap mu sungguh, sungguh gun saya minta maaf" ucapnya sambil mengelus lembut pipi gun yang sedang tertidur di atas ranjangnya. setelah berucap seperti itu off meninggalkan gun membiarkan gun tertidur pulas.

off berjalan kearah ruang pribadinya, off selalu pergi keruangan tersebut di saat dirinya menginginkan ketenangan. apalagi di ruangan tersebut off selalu menyediakan bermacam-macam alkohol.

off mendudukan dirinya diatas sofa, dan mengambil satu botol alkohol dengan kadar yang tinggi ia tuangkan di gelas kecil lalu meneguknya.  off bersandar di sofa ia mencoba menenangkan dirinya dan menghilangkan penat.

Beberapa menit kemudian....

seorang pelayan masuk kedalam ruangan tersebut.

"tuan maaf saya menganggu"

"cepat katakan ada apa" ucap tanpa basa basi

"tuan gun sudah bangun tuan" off langsung bangkit dan melangkah kearah kamarnya.

off langsung tersenyum ia melihat gun sudah bangun dan sedang duduk di dekat jendela. off melangkah mendekati gun.

"gun" panggil off, gun tersentak melihat off yang sudah berada di kamar dan sekarang berada di dekatnya.

"kenapa lagi, off?" tanya gun dengan santainya. membuat off tidak suka dengan jawaban gun yang seperti ini membuat dirinya takut. ia suka gun yang cerewet bukan diam seperti ini.

"sayang maaf" ucap sambil memeluk gun.

"apa kamu harus bersikap kasar?" off menggeleng.

"saya salah, maaf kan saya. saya janji saya tidak akan bersikap kasar lagi. saya takut untuk kehilangan kamu" off menyesal ia janji pada dirinya akan merubah sikapnya agar tidak kasar lagi. agar gun tidak meninggalkannya.

gun tidak merespon ucapan off, tapi sejak tadi ia mendengar apa yang off jelaskan, tapi tetap saja di hatinya masih ada rasa kecewa karna off berlaku kasar lagi terhadapnya.

"aku udah maafin kamu, tapi sekarang kasih aku waktu untuk nenangin diri dulu. kalo udah tenang aku bakalan panggil kamu" ucap gun setelah sejak tadi ia diam.

"oke, saya akan beri kamu waktu asal kamu maafin saya" off bangkit "jangan lama-lama marahnya sayang. saya kangen berada di dekat kamu" bisik off lembut lalu mencium kening gun lalu off melangkah kearah luar kamarnya.

sedangkan gun, masih menormalkan debaran jantungnya setelah mendapatkan perlakuan manis dan perkataan manis juga yang keluar mulut off.

sore harinya, gun keluar dari kamar off. ia melangkah menuju halaman belakang mansion milik off.

gun merasa tenang saat dirinya berada di halaman belakang. apa lagi saat dirinya bisa melihat pemandang indah yang berada di sana.

gun menyadari dari tadi dirinya tidak melihat off, "bodo amat" pikirnya habisnya gun masih kesal sama off yang berlaku kasar terhadapnya.

merasa sudah cukup berada di tempat itu, gun pun berniat untuk kembali ke dalam mansion. 

baru saja gun ingin membalikan badan, tubuhnya tersentak kebelakang karna off sudah berada di belakang tubuhnya.

"kamu ngapain di sini sendiri?" tanya off kalem tanpa dosa. padahal dirinya telah membuat gun kaget setengah mati.

"bisa nggak sih kalo muncul kasih kode dulu, jangan ngagetin bikin jantungan tau nggak?" dumel gun kesal.

gun sebenarnya masih mau marah, tapi kayanya nggak bisa deh begitu melihat senyum yang terlihat di bibir off

"maafkan saya sayang" lirih off sambil mengacak rambut gun lembut.

"masih marah?" tanya off kembali saat melihat gun tidak merespon ucapannya. off menghela nafas pelan sepertinya ia harus berusaha keras lagi untuk mendapatkan maaf dari pria mungil tersebut.

"saya janji tidak akan mengulangi lagi, kalo sampe terulang lagi kejadian kaya tadi kamu boleh tinggalkan saya" ucapnya "saya sayang sama kamu, saya akan berubah demi kamu agar kamu tidak pergi dari hidup saya" lanjutnya lagi.

udah tidak bisa, kali ini gun udah tidak akan bisa marah lagi sama off, egonya langsung turun saat mendengar perkataan yang off berikan terhadapnya. dan juga ia melihat rasa bersalah dari raut wajah off.

"kalo masih marah, saya akan pergi keluar dari mansion beberapa hari agar kamu tidak melihat wajah saya" 

"aku tidak marah lagi" ucap gun pelan

"hahhh, saya lega dengarnya saya takut kalo kamu tidak akan memaafkan saya" sambil memeluk tubuh gun dengan sangat erat.

"lepasin off, aku tidak bisa bernafas dengan baik" off pun melepaskan pelukannya.

"maaf, saya terlalu bahagia. tapi benarkan kamu tidak marah lagi sama saya" gun mengangguk. gun tidak bisa marah lama-lama sama off.

"coba buktikan dulu sama saya, saya tidak percaya kalo kamu udah tidak marah lagi sama saya"  ucap off kembali, tanpa aba-aba gun mencium pipi off singkat dan langsung membuat pipi gun bersemu merah.

off tertawa, gun benar-benar sangat menggemaskan.

"ayo kita kekamar" off langsung menggendong gun ala koala dan melangkah kearah kamar.

off langsung duduk diatas ranjang begitu mereka sampai ke dalam kamarnya. membuat posisi gun menjadi duduk di pangkuannya.

"kamu tahu, kamu adalah orang yang buat saya harus menurunkan ego saya sendiri. kamu adalah orang pertama yang membuat saya jatuh cinta" perkataan off mampu membuat gun salah tingkah.

"jangan tinggalkan saya, saya tidak bisa hidup tanpa kamu" lalu off mencium bibir gun.

tidak pernah seorang offjumpol seperti ini, semenjak ia melihat gun pertama kali mampu membuat dirinya sekocak ini. apa lagi sejak mengenal tubuh gun ia rasanya tidak mau kehilangan gun.

seperti sekarang ini, niatnya untuk mengecup bibir gun tapi ia hilang kendali. off semakin memperdalam tautannya. sedangkan gun hanya menikmati permainan off di bibirnya.

"off..hhhh" lenguh gun saat ciuman off berpindah pada leher mulus gun.

"kenapa sayang" tanya off ia memberhentikan ciumanya dan melihat kearah gun dengan tatapan sayunya.

"gun, bisa kah kita menulanginya lagi. karna saya tidak tahan untuk memasuki mu kembali?"

gun mengangguk dirinya juga sudah terbawa gairah yang off berikan terhadapnya.

My mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang