𝗘𝗹𝗹𝗮, atau lebih tepatnya Briella Vortigren. Seorang gadis berparas cantik juga manis. Putri dari konglomerat kaya bernama Adrastos Rhory Vortigren dan Anneliese Eunia Vortigren.
Penerus Perusahaan BAV Group, perusahaan yang sudah amat terkenal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─•~❉᯽❉~•─
Melangkahkan kakinya memasuki Star Coffee. Netra birunya bergulir mencari pegawai cafe itu, dan menemukan pria bertelinga besar dengan beberapa pria lainnya. Ia pun menuju kesitu.
"Jae!" panggilnya membuat keempat pria tersebut mengalihkan atensi mereka ke dirinya. Salah satu dari mereka membulatkan matanya. 'Dia..?!'
'Cantik banget!' pikir Joonhui dengan rona merah tipis.
"Oh.. ha-hai, Eunra." sapa Jiho. Briella hanya tersenyum tipis seraya mengangkat tangannya untuk menyapa balik Jiho. Joonhui langsung melirik Jiho tak percaya, 'Dia mengenal gadis itu?!'
Briella kembali mengalihkan pandangannya pada Bumjae yang masih mematung. Lalu menepuk bahu pria itu, "Jae, mau pesen." ucapnya. Bumjae akhirnya tersadar, ia segera mengiyakan dan keduanya berjalan kembali menuju kasir.
"Caramel macchiato sama 2 croissant ya, Jae." Bumjae menggangguk.
"Ada yang strawberry cream. Kau mau?" tanya Bumjae dengan tersenyum. Bumjae teringat kejadian di sungai Han kemarin ketika Briella fokus bersama kue strawberry-nya.
Mendengar itu Briella berbinar-binar, "Oke! Yang itu aja, pesen 4 ya!" Bumjae kembali mengangguk dengan tertawa kecil.
"Oh, btw. Kau tak apa? Tadi kau terlihat pucat,"
"Ah.. itu bukan apa-apa." jawab Bumjae sambil senyum tipis.
Gimyung fokus menatap Briella yang tengah mengobrol. Tubuh kecil, manik biru gelap dan surai merah maroon itu terasa familiar baginya.
"Jiho. Kau mengenal gadis cantik itu?" tanya Joonhui, Gimyung pun ikut menoleh pada Jiho.
Jiho tersenyum bangga, "A-ah, iya.. dia teman sekelasku!"
"Siapa namanya tadi?" kali ini Gimyung yang bertanya.
"Kang Eunra." Pria itu menanggapinya dengan mengangguk dan tersenyum tipis.
"Bagi nomornya dong!" ucap Joonhui semangat. Gimyung segera menatap tajam Joonhui, lalu menepuk pundak pria tersebut.
"Kubilang sih, jangan." ancamnya dengan tersenyum, membuat Joonhui gemetar ketakutan.
Kembali ke Briella. Setelah mengambil pesanannya, ia segera pamit pada Bumjae. Dan melangkah keluar dari cafe tersebut.
"Hei, Nona! Tunggu sebentar!" Briella tetap berjalan, tak sadar jika yang dipanggil adalah dirinya.
Barulah ia menoleh, ketika tangannya dicekal dari belakang. Menemukan sang penarik tangannya, Gimyung.
"Siapa?" Dia pura-pura gakenal dan lagi jaim, padahal dalam hati nahan buat gak teriak 'Kyaa!' gitu. Sumpah. Nahan diri buat gak senyam-senyum pas ketemu husbu tuh susah. Kalo ditaman kemaren kan gelap. Jadi agak gampang nutupin shy-shynya.