"Kenapa harus kau?"
Tak ada jawaban. Pria yang memasuki usia kepala empat awal tahun depan itu hanya menunduk dengan raut wajah sendu dan kalut. Untuk menatap sang istri barang sedetik pun ia tak sanggup.
Suami macam apa yang membuat keluarganya berada dalam kesulitan? Sejak awal, ia terus-menerus gagal.
"Yeobo, kenapa harus kau!?"
"Ini ... ini yang diminta Keluarga Bae untuk membalas budi atas semua bantuan mereka pada kita ..." pria itu berkata lirih, tetapi masih dapat didengar dengan jelas.
Sang istri memalingkan wajahnya. Dadanya terasa sesak. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis sekalipun perih telah mendera hatinya tanpa ampun.
"Hanya lima tahun, tidak akan terasa."
"Apa?" wanita dengan rambut sebahu itu kembali menatapkan wajahnya pada sang suami. "Apa kau bilang? Hanya lima tahun? Hanya? Meninggalkan anak dan istrimu untuk menebus kesalahan yang tidak kau perbuat selama lima tahun itu kau sebut hanya?"
Kepala pria itu semakin tertunduk dalam. Ia mendengar suara sang istri mulai bergetar dan meninggi, menandakan pertahanan wanita itu mulai runtuh. Hatinya semakin hancur.
"Sebenarnya siapa keluargamu? Aku dan Seung Gi atau Keluarga Bae itu? Kau tega meninggalkan kami demi melindungi mereka?" sang istri terus mencecarnya, membuatnya semakin terbenam dalam perasaan bersalah. "Kau mengorbankan kebahagiaan anak dan istrimu demi membuat nama keluarga yang serba berkecukupan itu tetap bersih? Begitu?"
"Mereka akan membiayaimu dan Seung Gi selama kutinggalkan."
"Menurutmu uang bisa menggantikan kehadiran sosok suami dan ayah? Kau bercanda kan?"
Dari balik pintu kamar, Seung Gi menyimak semua pembicaraan kedua orang tuanya. Semuanya masih baik-baik saja sampai pagi tadi, tetapi mengapa saat ayahnya pulang, keadaan langsung berbalik 180 derajat?
Menggantikan Tuan Bae dipenjara? Otaknya masih belum mampu memproses situasi itu. Bukankah Tuan Bae tidak bersalah? Bukankah yang melakukan penipuan orang lain? Kenapa Tuan Bae yang harus dipenjara dan digantikan oleh ayahnya?
Tangannya berpegang erat pada gagang pintu. Ia semakin menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengar pembicaraan orang tuanya. Keluar dari kamar di saat seperti ini jelas tidak tepat. Orang tuanya pasti akan langsung menghentikan pembicaraan mereka.
"Yeobo, Keluarga Bae sudah sangat berjasa dalam kehidupan kita. Ingat, mereka yang membantu biaya persalinanmu. Mereka juga banyak membantu keuangan keluarga kita selama ini. Kalau aku tidak bekerja dan dipercaya oleh Tuan Bae, kita tidak bisa hidup nyaman seperti sekarang," pria itu masih terus berusaha membujuk sang istri agar merelakannya menggantikan bosnya atas tuduhan penipuan. "Kalau aku bersikap baik, hukumannya bisa dikurangi, tidak akan sampai lima tahun."
"Kau tega membiarkan Seung Gi dicap sebagai anak penipu atau anak narapidana demi melindungi mereka? Ayah macam apa kau ini? Sekalipun di masa depan kau terbukti tidak bersalah, tidak akan ada gunanya. Begitu kau mengakui semuanya, aku dan Seung Gi akan langsung mendapat julukan keluarga penipu, entah sampai kapan. Kau tidak memikirkan bagaimana kami harus menghadapi banyak orang di luar sana? Kau bisa tenang hidup di penjara tanpa dilihat oleh siapapun, tapi, bagaimana dengan aku dan Seung Gi?" sang istri tetap tidak setuju. "Aku lebih rela kita tidak hidup senyaman sekarang asalkan tidak dicap sebagai keluarga penipu apalagi keluarga narapidana. Berhentilah bekerja untuknya. Kembalikan semua yang sudah diberikan Keluarga Bae pada kita. Berapa balas budi yang harus kita bayar? Lunasi semuanya tanpa kau harus dipenjara. Kau masih bisa mencari pekerjaan lain, aku juga tak keberatan jika harus bekerja keras demi mendapatkan uang."
KAMU SEDANG MEMBACA
LATIBULE (Lee Seung Gi x Bae Suzy)
Fanfiction[LENGKAP] Bae Suzy, putri ketiga keluarga Bae, salah satu keluarga konglomerat yang eksistensinya sangat diperhitungkan di Korea Selatan, mulai menyadari bahwa hidupnya hanya mengikuti aturan yang dibuat oleh keluarganya. Keinginan untuk memberontak...