finding Jungyeon

9 1 8
                                    

Pulang dari hotel, Jungyeon ternyata masih merasa bad mood. Namun karena Namjoon juga sudah kelelahan, ia tak bisa membawa Jungyeon berkeliling naik motor untuk mencari tempat hiburan lain. Ia lebih memilih cepat-cepat pulang sampai ke rumah. Mereka tiba di rumah pukul 2 siang setelah chek in hotel pukul 10 pagi tadi.

"Makan dulu tadi nasinya. Masih bad mood?" tanya Namjoon.

"Kamu sih segala salah kirim. Nanti kalo akong i kemari gimana?" kesal Jungyeon.

"Sayang, kali ini aku mau berani bilang kalau bener akong kamu nyusulin ke sini. Aku pasti bisa jagain kamu."

"Salah Namjoon, bukan i yang harus dijagain tapi kamu sendiri yang harus dijagain dari akong i."

"Enggak usah khawatir, aku itu kuat. Nggak percaya? Mau liat buktinya?"

Namjoon melipat lengannya menunjukkan otot-otot kekar hasil work out keras selama ini. Kendati demikian hal itu tak berhasil meluruhkan kekhawatiran Jungyeon. Gadis itu menarik lengan Namjoon ke bawah agar laki-laki itu bersikap biasa saja.

"I tau kamu kuat. Tapi orang-orang akong itu banyak bukan cuma satu. Namjoon, janji jangan jauh-jauh dari i, jangan pergi," ujar Jungyeon dengan tatapan memohonnya.

Jemari Namjoon menyingkirkan rambut yang menghalau kecantikan sang kekasih. Dengan perhatian lembut ia menatap sepasang iris manis gadis di hadapannya. Senyuman tipis yang menciptakan dimple kecilnya di ujung pipi serta anggukan kecil darinya adalah jawaban untuk meyakinkan Jungyeon.

"Yang mau pergi siapa? Aku malah bahagia bisa ketemu kamu di sini. Kalau bisa berhentiin waktu sekarang, aku bakalan lebih bahagia karena bisa sama kamu terus," kata Namjoon.

"Gombal kayak Vicky Prasetyo," balas Jungyeon.

"Aku bilang gitu kok dibilang kayak Vicky Prasetyo. Udah ah ayo makan yuk."

"Yaudah ayok."

Makanan yang dibeli keduanya di perjalanan tadi kini dikeluarkan dari wadahnya oleh Jungyeon. Kelupaan ia mengambil piring untuk tempat makannya, ia pun segera ke dapur untuk mengambil dua piring untuknya dan untuk Namjoon. Gelas minum pun tak lupa ia bawa.

"Grup chat rame temen-temen nanyain kamu," tutur Namjoon.

"Duh gimana sih Yoongi bocor banget. Belum dua puluh empat jam udah kesebar ke yang lain," risau Jungyeon.

"Handphonenya dipinjam Jihyo terus Jihyo bilang ke yang lain kalau kamu udah ketemu," jelas Namjoon.

Jungyeon mendesah lelah. Rasanya ia tinggal menunggu hari untuk dijemput paksa oleh akongnya.

"Kasih tau ke mereka kalau i baik-baik aja. Pokoknya jelasin ke mereka supaya gak bilang-bilang ke yang lain soal keberadaan i di sini," kata Jungyeon.

Gelengan kepala Namjoon membuat Jungyeon bingung akan pria itu.

"Why? What's wrong?" tanya Jungyeon.

Namjoon menodongkan ponselnya untuk Jungyeon. Satu-persatu chat dari sahabat-sahabatnya ia baca dan sampai akhirnya ia menemukan chat yang membuatnya kian resah.

Finding Jungyeon

nayeonyny
Ayo ke tempat namjoon sama jungyeon. Kalian kangen nggak sih sama mereka? Kata seokjin tempatnya kebetulan di desa gitu, hitung-hitung liburan. Gimana, setuju?

jin.
kok kata aku? Aku juga nggak tau dimana tempatnya

jin.
tapi bahaya, jungyeon di sana juga dalam pelariannya, resiko kita dibuntutin orang-orangnya kakek tuh kemungkinan ada kalo kita ke sana. Kasian jungyeon nanti kalau sampe ketahuan

Chasing Blessing [BTS Namjoon×TWICE Jungyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang