"Lo apaan sih? Dateng-dateng gak jelas gini," sungut Namjoon sembari mendorong tubuh wanita di depannya agar menjauh.
"Joon aku betul masih sayang kamu. Waktu itu kita gak bilang putus kan? Kamu yang pergi gitu aja ninggalin aku."
"Ya harusnya lo tau diri Kim Yunji! Waktu itu lo duluan yang gak nganggep gue sama sekali. Lo jadiin gue kacung lo doang karena tampang gue jelek, lu bilang ke temen-temen lu kalo gue mirip tukang ojek," kesal Namjoon.
Wanita itu masih berusaha untuk membujuk Namjoon. Meminta maaf supaya Namjoon kembali padanya lagi. Dari mulutnya segala janji dan omongan manis keluar seperti dulu sewaktu Namjoon masih bodoh untuk menjadi lelaki yang mencintainya dengan tulus.
👠👞
Jungyeon berlari kencang menembus angin melewati pagar rumahnya. Sebelum sang kakek pergi memergokinya untuk bertemu Namjoon di depan gang.
"Mbak Jungyeon mau kemana gugup banget? Jangan lari-lari Mbak," tegur tetangga.
"Oh iya mau kesini Bu. Permisi Bu," balas Jungyeon yang masih terus berlari.
Tidak lama setelah menjawab teguran tetangganya, Jungyeon jatuh terjerembab karena tak bisa mengimbangi larinya. Sakitnya tidak seberapa, malunya itu yang bikin Jungyeon secepatnya berpindah ke planet Mars. Mana ada kumpulan bocil-bocil ep-ep menertawakannya. Perlahan Jungyeon beranjak dari posisinya. Seperti tidak terjadi apa-apa, Jungyeon melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki sembari membersihkan sisa tanah yang menempel di bajunya. Dengkulnya yang mengeluarkan darah dan telapak tangannya yang lecet tak ia pedulikan.
"Namjoon marah gak yah nungguin i kelamaan? Semoga gak marah. Dia nyambut i dengan riang, yakali ketemu pacarnya malah marah-marah hehe."
Bukan seperti yang diharapkan, setibanya di tempat janjian Jungyeon justru memergoki Namjoon tengah dipeluk oleh wanita lain. Luka saat terjatuh yang tadi sempat dapat diindahkannya kini mulai terasa perih. Entah memang otaknya baru mencerna rasa sakit akibat terjatuh tadi atau karena melihat prianya dalam dekapan wanita lain. Jungyeon ingin menangis namun ia berusaha menahannya. Sampai ia melihat kekasihnya itu membalas dekapan si wanita, pertahanan Jungyeon hancur.
Damn! Jungyeon bahkan tidak mampu menahan suara rengekannya. Ia berlari untuk menghampiri Namjoon. Lalu segera memisahkan Namjoon dengan wanita yang ternyata Jungyeon tahu bahwa dirinya adalah mantan kekasih Namjoon.
"Kalian ngapain?" tanya Jungyeon yang masih menangis.
"Kita gak ngapa-ngapain kok. Ayo kita pergi sekarang," kata Namjoon.
"Terus aku gimana?" tanya Yunji.
"Ya gimana kek. Suruh siapa lu ngikutin gue," kata Namjoon.
"Awas lu ngikutin kita, awas aja i tampol! Hiks hiks," ancam Jungyeon seraya mengangkat kepalan tangannya.
👠👞
Selesai Namjoon membantu membersihkan luka bekas Jungyeon terjatuh, ia sendiri lantas mengelap sisa air di kaki Jungyeon. Gadisnya kini sudah lebih baik daripada sebelumnya.
"Sini i aja yang lapin," kata Jungyeon.
"Udah biar aku aja. Aku juga gak mau kalo pacar aku kotor gini," kata Namjoon.
"Emang kenapa?"
"Kek gembel."
"Anjing." Kepalan Jungyeon meluncur cepat menjatuhkan tinjunya ke perut Namjoon. Meski pukulan itu tak mempan bagi Namjoon, tetapi lelaki itu meresponnya dengan mengusap-usap perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing Blessing [BTS Namjoon×TWICE Jungyeon]
Fanfiction"Kamu kalo kakek ngomong dengerin, jangan iya-iya aja! Awas kamu sampe Kakek liat kamu jalan sama cucunya Ahong!" - kakek Juwan "Keluarga kita jangan sampe berhubungan sama keluarga si Juwan! Sampe ada yang deket sama anak-cucunya Juwan, nih bumi Ak...