Keputusan Bosung

113 4 0
                                    

Taman belakang sekolah.

Setelah semalam suntuk merenung, dia sampai lupa makan, minum dan mandi.
Dia harus memiliki pilihan yang baik untuk sekarang maupun kedepannya, masa depan tidak bisa dianggap remeh. Akhirnya dia mendapatkannya. Menikahi dua orang sekaligus bukan perkara mudah, terlebih dia harus memahami perasaan salah satu dari mereka.

Bosung menghembuskan napas, dia menoleh ke Olife yang berada didekatnya. "Aku sudah memutuskan .... "

"Sebelumnya, aku ingin minta persetujuanmu. Apakah kamu mau bertemu dengan Minjun? Dia belum tahu tentang ini."

Olife tersenyum simpul, "Aku ikut kemanapun kau pergi."

Kali ini, senyumannya lebih tulus, dia pikir tidak ada gunanya kalau dia memaksa Bosung untuk meninggalkan Minjun, prinsipnya sederhana; kalau bisa bersama tiga-tiganya, mengapa harus ada yang terpisah?

Olife berharap Bosung satu pemikiran dengannya.

"Baiklah, dari sekolah kita langsung kesana."

Kim Minjun, Park Bosung dan Park Olife sama-sama terdiam canggung sejak kedatangannya 30 menit lalu. Posisinya Bosung dan Olife duduk sebelah kiri sofa sedang kanan Minjun.

Minjun dengan perasaannya sementara dua orang itu entah karena apa. Setelah duduk mereka seperti lupa ingatan. Terlebih Bosung. Hanya saling pandang, tidak berarti lalu berpaling seolah melihat-lihat ruangan. Minjun berdehem.

"Silahkan diminum, senior ... Bosung-ssi."Minjun mendorong gelas jus jeruk ke arah mereka. Bosung mengernyit gagal paham, mendengar Minjun memanggilnya begitu dia merasa Minjun seolah menganggapnya orang asing. Sangat bertolak belakang dengan "Minjun" tempo hari.

Olife yang menghargai tuan rumah, langsung meminumnya.

"Ehem ... kedatanganku kemari ada maksud dan tujuan. Aku bingung harus mulai dari mana. Jadi aku akan langsung ke inti."

Minjun memperhatikan Bosung dengan serius, begitupun Olife.

"Apa kau masih ingat perkataanku saat kita ke Cafe DIOR Seoul?"tanya Bosung memastikan.

"Iya, jadi ada hubungannya?"

Bosung mengangguk.

"Sebelum itu juga, aku ingin memperkenalkan Olife. dia adalah kekasihku."

Minjun menjawab dengan acuh tak acuh. "Aku sudah tahu."

Sepasanga mata kelabu itu terbeliak, Dia memicingkan mata ke Minjun. "Kau mengikutiku?"

Minjun terkekeh, dia memutar bola matanya. "Semua orang juga tahu, itu bukan hal aneh kurasa."

Bosung menggaruk kepalanya, dia tersenyum bodoh. "Betul, aku lupa satu fakta itu."

Olife dan Minjun berpandangan, kemudian merotasikan malas matanya. Bosung berdehem.

Dia menatap dalam Minjun, "Aku akan menikahimu juga menikah dengan Olife. Apa kau tidak keberatan?"

Sebuah senyuman terbit di wajah Olife. Minjun-ssi menghela napas lalu menatap Bosung. "Aku tidak keberatan, lagipula aku hanya ingin kau bertanggungjawab atas bayi ini."

Bosung tersenyum kecut samar, Olife yang sudah lama bersama Bosung tidak sulit mengartikan ekspresinya. Olife tahu bukan hanya ada dirinya di hati Bosung.
Sejak awal, Olife sudah menduganya. Olife sudah mempersiapkan diri jika terjadi sesuatu dalam hubungannya. Gadis itu menyenggol lengan Bosung, jiwa Bosung kembali ke raganya.

"Rencananya begini, aku dan kau yang akan menikahi Olife dalam waktu bersamaan. Meskipun begitu aku akan tetap menikahimu juga di hari selanjutnya."ucap Bosung serius.
"Aku ingin, kalian berdua sah menjadi milikku."tambahnya.

Gayright Marriage [ FULL ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang