Bersama lebih baik

120 2 0
                                    

Kamar Bosungjunlif, at 19.00 AM.

Olife tengah mendalami materi di meja belajar, sementara Bosung dan Minjun cuddling di belakangnya. Akhir ini Bosung memang suka sekali melakukannya sembari masuk ke dalam bajunya. Minjun tidak terlalu keberatan sepertinya, anak mereka juga kelihatan suka berinteraksi dengan sang ayah.

"Bosung-ah."ucap Minjun manja.

Telinga Bosung langsung melebar siaga, kalo sudah memanggil namanya dan dengan nada begitu, biasanya Minjun sedang mengidam.

Park Bosung keluar dari baju Minjun, "Kau mau apa, hm?"dia membelai pipi gembul Minjun.

"Ah tapi ... aku ragu kau mau mengabulkannya."cicit Minjun sembari bersandar pada dada Bosung.

"Bilang saja, apapun itu aku akan berusaha semampuku."ucap Bosung meyakinkan.

"Sudah lama aku tidak refreshing
Aku mau keluar, menghirup udara segar. Bosan kalau di rumah terus .... "rengek Minjun sembari memilin ujung baju Bosung.

Bosung diam, dia sedang berfikir tentang wisata dan rekreasi yang aman untuk kesayanganya yang sedang hamil tua. Setelah berpikir keras, akhirnya dia dapat.

"Benar, selain aman itu juga bagus untuk kami bertiga."batin Bosung.

Park Bosung menangkup wajah Minjun, sampai bibirnya mengecurut minta dicium. "Bagaimana kalau kita ke pantai? Tapi dengan satu syarat."

Minjun cemberut, "Hiss gratis lah hm ... hm kumohon."

Park Bosung lemah dengan segala yang berkaitan tentang Minjun, terutama yang satu ini.

Aegyo Minjun.

Tapi kali ini Bosung ingin sedikit tegas pada Minjun, dia menggeleng. "Tidak, jadi syaratnya adalah kamu harus melakukan sesuatu yang bersifat wajib padahal kamu malas."

Minjun bertopang dagu, dia menggembungkan pipinya, hingga seperti ikan buntal.

"Imut."batin Bosung.

Bosung menekan hidung mancung Minjun, "Tet not! Kamu terlalu lama berpikir. Cepat katakan."

Minjun menatap Bosung, "Ada satu. aku akan memberi petunjuk. Kau harus menebaknya."

Bosung mengiyakan ajakan Minjun bermain teka-teki tersebut. Minjun menelan ludah, dia menggigit bibir bawahnya. "Ak-aku belum minum obat dari dokter Lee Yaonseok."

Bosung kembali dengan wadah berwarna putih, itu adalah tempat untuk menyimpan segala obat-obatan Minjun.

"Jauhkan itu! Huweek .... "Minjun sangat paranoid dengan butiran-butiran medis itu. Dia menutup mulut dengan tangan untuk menahan rasa mualnya yang kembali datang. Olife hanya menengok saat Minjun terlihat baik-baik saja.

Ingatan itu berputar seperti kaset rusak, saat dia memuntahkan isi lambungnya setelah satu menit dia menelan obat itu.

"Minjun sayang, kau mau liburan kan? Lakukan apa yang ku perintahkan."tegas Bosung.

Minjun menuding Bosung, "Oke, kau harus bertanggungjawab jika terjadi sesuatu."Minjun balas mengancam.

Dengan kepala terangkat tinggi, wajahnya angkuh. Dia disisi kanan dan kiri tangannya sebelah memegang satu gelas air dan sebutir suplemen. Dengan penuh percaya diri dia menelan obat itu dengan seteguk air putih.

Ialah Vitamin prenatal. Bosung tahu ini bukan wajib tapi dia ingin yang terbaik untuk Minjun.

Wajahnya aneh, dia seperti baru saja memasukan batu dalam kerongkongannya.

Gayright Marriage [ FULL ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang