11. Dwisula Hades

453 62 12
                                    

Kediaman serba hitam dan rapuh menghiasi dewa berambut cokelat dengan mata hijau. Ia duduk di kursi sambil menyila kakinya, tangannya memegang cangkir dan menyesap teh khas Helheim. Lantas tersenyum kecil, ketika wanita di hadapannya menggebrak meja dengan keras. Dan membiarkan bayi laki-laki berambut perak di sisi wanita itu menangis.

Dengan bantuan Beelzebub, [Y/n] sudah tiba di Helheim dan menemui Doppel sejak dua jam yang lalu. Meski cukup sulit untuk masuk ke Helheim, karena Cerberus yang abadi terus melawan [Y/n]. Ya, Beelzebub memang masuk dengan mudahnya, tetapi dewi pembunuh itu tidak. Pria itu sempat meninggalkan [Y/n] demi meminta izin kepada Hades. Walau awalnya permintaannya ditolak mentah-mentah, pada akhirnya Hades luluh juga.

Hingga akhirnya, sampai lah [Y/n] di kediaman Doppel. Wanita itu tanpa basa-basi memberikan rentetan pertanyaan dan kejelasan dari Doppel. Hingga sampailah kepada puncaknya.

"Kau yakin menjawab seluruh pertanyaanku dengan jujur?" tanya [Y/n], kalut.

"Aku mengatakannya dengan jujur. Salinanku tak bisa dibatalkan. Dan aku akui, Eros waktu itu adalah buatanku," ujar dewa itu, usai menyesap tehnya. "Jika Kau mau membatalkan sihirnya, Kau harus membunuh salinan Eros. Atau Kau bisa mengambil langkah kedua, yaitu membunuh Eros yang asli."

"Mana mungkin aku sudi membunuh Eros yang asli!" seru [Y/n], giginya menggertak. Alisnya menukik, matanya menyiratkan keputusasaan. "Cepat Kau katakan! Di mana Eros palsu itu dengan pemiliknya? Dia ada di Helheim juga, kan?"

Doppel tertawa, ia mengusap wajahnya dengan kasar. Tatapannya merendahkan dewi di hadapannya. "Mereka sudah kabur setelah menyenggolmu. Entah ada di mana mereka sekarang. Carilah ke seluruh alam dan wilayah jika Kau mau."

[Y/n] menyingkirkan meja di hadapannya, membuat anaknya semakin keras menangis. Wanita yang telah berpengalaman membunuh banyak manusia itu, mencekik tinggi-tinggi pria di hadapannya hingga tubuhnya terangkat. Doppel meringis, tatapannya masih merendahkan. Sungguh, ia tak takut mati. Lagipula jika ia mati, dirinya pasti hidup lagi. Ancaman [Y/n] hanyalah ancaman semut, tidak sebanding dengan seramnya Helheim.

"Mengapa ... Mengapa Kau menyalin para dewa?" tanya [Y/n], matanya kini bergetar.

"Karena pria itu memintaku. Dia mengaku bahwa dia adalah ayahmu. Aku percaya karena kalian memiliki DNA yang sama. Dan karena aku takut denganmu, jadi aku menuruti dia dan menyalin empat dewa untuknya. Dan satu demi doppelganger. Namun sepertinya aku tetap akan disiksa olehmu, ya, tapi tak apa ... Hades pasti akan menghukummu karena telah menyakiti rakyatnya. "

"Hades bukan pria sebaik itu dengan rakyatnya, ia dewa adil. Jika rakyatnya bersalah sepertimu dia pasti akan menghukummu lebih keras!" bantah [Y/n].

"Kau tahu apa, wahai Dewi Midgard? Ratu lah yang meminta rakyat helheim untuk tidak diintimidasi oleh dewa asing sepertimu. Dan melapor, jika ada pengrusuh sepertimu."

"Beraninya kau mengancamku!" [Y/n] mengencangkan cekikannya.

"Penjaga, tolong aku, aku disiksa!" pekik Doppel, dengan suara serak akibat tenggorokannya yang tak leluasa.

"Lepas cekikan itu!" titah seseorang, dengan derapan langkah yang cukup banyak. "Kami diutus oleh raja langsung untuk menangkapmu yang bersikap seenaknya di sini."

Telinga [Y/n] yang tajam, dapat menduga kalau mereka semua memakai pakaian zirah lengkap dengan sebuah pedang dan tameng. Mereka pasti berjumlah puluhan, dari bunyi langkah kakinya dan gerakan senjatanya saat memasang posisi siap, [Y/n] yakin, jumlahnya ada tujuh puluh orang. Ia memejamkan matanya, pikirannya menggambarkan sebuah radar berbentuk bulat yang muncul bintik-bintik merah. Lantas dirinya meringis.

"Bahkan ada juga yang menyerangku dari jarak jauh." Kemampuan [Y/n] itu, adalah salah satu kemampuan spesial membunuhnya yang ia kembangkan. Di mana dirinya bisa menciptakan radar dalam pikirannya. Lantas setelah itu ia akan menganalisis setiap gerakan musuhnya, ketahanan musuh, dan posisi akurat para musuhnya.

✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang