03. Sang Raja Helheim

670 87 5
                                    

Hades menatap wanita di sisinya. Ia mengangkat salah satu alisn, meminta kejelasan dan alasan mengapa wanita tersebut terus menatapnya. Masalahnya, tatapan Sang Dewi Pembunuh Midgard itu seperti sedang menyelidiki setiap inchi tubuhnya. Bukan masalah risih, ia hanya cukup takut jika dewi itu berpikir buruk tentangnya.

"Kau ... Hades?" tanya dewi itu, sedikit ragu, akhirnya ia menjawab pertanyaan Hades. Hades pun menghembuskan napas, lega. Ia pun mengangguk. Dewi itu memalingkan wajah, entah mengapa ia gelagapan sekarang. "Ah, aku kira kamu tidak akan datang. Soalnya setahuku kamu hampir tak pernah datang ke rapat. Lagi bosan, ya, menetap di helheim?"

Hades tertawa. "Ya, sebenarnya itu alasan yang terakhir. Alasan utamanya karena Poseidon memaksaku datang untuk mencari pasangan hidup."

[Y/n] terkekeh. Rupanya pria di sisinya juga memiliki masalah yang hampir serupa dengannya. Pertama, memiliki masalah tentang pasangan hidup. Kedua, sedang dilanda kebosanan oleh lapisan alam yang lain. Ia tak menyangka jika Hades benar-benar hampir sama sepertinya. Itu membuat ia semakin tertarik dengan dewa Yunani tersebut.

Hades tidak hanya tampak menarik di buku, tetapi dirinya juga menarik di kehidupan nyata. Hanya saja, di buku tidak seratus persen benar, karena Hades yang asli sangatlah tampan. Tak seperti di buku yang digambarkan seperti pria suram, memakai helm.

"Kapan-kapan mampirlah ke midgard. Walau kadang membosankan, tetapi di sana banyak hal menarik. Sifat manusia sangat beragam, aku yakin kamu takkan dibuat bosan oleh mereka. Apalagi pemikiran mereka kadang cukup cerdik," ajak [Y/n], Hades menggangguk.

"Kau juga, tidak berniat untuk mampir ke helheim?" tanya Hades, membalas ajakan [Y/n]. Mereka berdua pun terkekeh. "Jika berkenan, setelah rapat aku akan membawamu ke helheim dan tinggal di sana."

***

Zeus menopang dagu. Tangannya yang memegang kertas berlembar-lembar itu, akhirnya ia taruh di meja. Setelah itu pria bergelar Dewa Langit itu meraih palu, lantas mengetuk palu sebanyak tiga kali di sebuah kayu kecil dengan permukaan halus yang berbentuk lingkaran berdiameter enam sentimeter. Ketukan tiga kali tersebut, menandakan bahwa rapat telah usai. Satu-persatu dewa pun mulai meninggalkan ruang rapat. Menyisakan Sang Raja Helheim dan Dewi Pembunuh Midgard yang menatap satu sama lain.

"Jadi, jawabannya?" tanya Hades, melanjutkan percakapannya yang sempat tertunda oleh mulainya rapat. [Y/n] mengangguk cepat.

"Kau serius? Aku takkan mengantarmu pulang." [Y/n] mengangguk lagi, meyakinkan pria yang baru saja bertanya.

Hades pun bangkit. Ia memakai kembali jasnya. Setelah itu, ia meraih tangan [Y/n], membawa wanita itu ke luar ruang rapat. Genggaman pria tersebut tak terlalu mengikat, tetapi juga tak terasa lembut. Rasanya, [Y/n] bisa dengan mudah menarik tangannya yang kini berada dalam genggaman Hades.

Namun, perasaan apakah ini? Sejak ia membaca buku Sang Raja Helheim, perasaan yang sangat asing selalu muncul. Parahnya, ketika melihat langsung sosok dewa sekaligus raja dunia bawah itu, perasaan asing dalam hatinya menyeruak lebih parah.

Laksana adrenalin yang sedang terpacu.

Di tengah termangunya sang dewi, Hades merangkul perut [Y/n]. Ia mendekatkan tubuh sang dewi, kepadanya. Tak bisa dibayangkan lagi, bagaimana perasaan [Y/n]. Mungkin bunga-bunga sudah bermekaran di hatinya.

"Kita berangkat," ujar Hades, seolah ingin mendapatkan persetujuan dari [Y/n]. [Y/n] pun mengangguk.

Atas kekuatan Sang Raja Dunia Bawah, mereka pergi ke helheim menggunakan kereta perang yang dibawa empat kuda berbulu hitam. Sensasi perjalanan menuju helheim pun amatlah aneh. Setelah melewati gerbang valhalla, mereka seperti sedang bermain roller coaster yang menukik tajam. Kuda-kuda Sang Raja Helheim berpacu begitu cepat. Mereka memasuki jembatan bifrost yang merupakan jembatan penghubung antara midgard dan valhalla. Jembatan tersebut memutar, berwarna pelangi dan bersinar. Di masa depan, mungkin bifrost akan disebut sebagai bima sakti. Di mana di tengah jembatan tersebut adalah gerbang menuju midgard, tempat [Y/n] tinggal.

✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang