Derasnya hujan membasahi tubuh [Y/n]. Cairan bening matanya menyatu bersama kejamnya hujan yang munusuk setiap inchi tubuhnya. Ia mendongak, menatap langit Valhalla yang gelap, sembari melamun sangat panjang.
"Apakah sebaiknya aku menghilang saja?"
Pertanyaan itu terlontarkan dari bibirnya yang kelu. Tubuhnya bergetar. Pikirannya hampa. Rasa perih dengan teganya menjalar di seluruh tubuhnya. Dentangan keras sebagai tanda pukul tujuh malam pun terdengar, membuyarkan lamunannya.
"Lagi-lagi sendirian." [Y/n] meringis, langkahnya meninggalkan taman yang berada di gedung rapat dewa. Ia berjalan tak tentu arah, baginya, kemanapun tak masalah. Matipun tak masalah.
"Aku tak membutuhkannya lagi." Ia melepas sebuah cincin yang melingkar di jari manis tangan kanannya. Cincin yang menjadi bukti bahwa Hades telah mengikrarkan pernikahan mereka dan cintanya kepada [Y/n]. Ia hendak melempar cincin itu ke sembarang arah, tetapi setiap ingatan dan perasaan indahnya kepada Hades terus menyerang dewi yang malang. Ia mengurungkan niatnya dan kembali memasang cincin itu di jari manis kanannya.
"Nyonya [Y/n]...," panggil seorang pria dengan penuh hormat. "Aku dengar dari Tuan Odin, bahwa Tuan Hades pulang tanpa membawa Anda. Maka dari itu saya mencari Nona, rupanya ... Nona di sini. Saya sangat mencemaskan Anda."
"Tirta ... aku harus bagaimana?" tanya [Y/n], air matanya kini mengalir deras. Tubuhnya bergetar ekstrem, hingga kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya. Ia berlutut, kedua tangannya menyentuh tanah. Dirinya menangis sejadi-jadinya.
"Aku tidak mencintaimu."
[Y/n] menggertak gigi-giginya. Isakannya laksana memberontak kerasnya suara hujan. Ia merasa, ia telah kehilangan segalanya sekarang. Semuanya terjadi sejak itu.
***
Pagi hari, saat rapat para dewa akan dimulai. Dewa-dewi mengelilingi sebuah kereta perang yang dibawakan empat kuda hitam. Di mana kereta kuda tersebut baru saja berhenti beberapa detik yang lalu. Menghadirkan seorang pria dengan tato daun di dahi kirinya.
Tahu bahwa dewa-dewi menyambutnya, ia pun tersenyum penuh kebanggaan. Langkah kakinya yang gagah, menapak sepenuhnya di tanah Valhalla. Tangannya terulur, menyambut wanita yang juga berada di kereta tersebut.
Mata mereka membulat ketika tatapan mereka menuju perut sang wanita. Sebab, wanita yang sedang memakai gaun sepanjang lutut nan memiliki warna senada dengan jas gotik Hades itu memiliki perut membuncit sekarang. Kesimpulan mereka hanya satu, sang wanita tengah mengandung anak Hades.
Pesan tentang mengandungnya [Y/n] memang sudah tersebar. Namun, tentang kebenarannya masih simpang siur. Maka dari itu, mereka--para dewa-dewi--menggerumi pasangan tersebut.
"Berita [Y/n] hamil pasti bohong, kan-"
"Nyonya [Y/n] benar-benar hamil!" seru salah satu dewa, tatapannya berbinar menatap perut [Y/n]. Ia sukses membuat Shiva yang sempat menyepelekan itu terbelalak, Aphrodite yang ikut serta dalam gosip miliknya ikut mendelik.
Di tengah keributan mereka, ada suara langkah kaki yang membuat mereka semua menepi dan memberi jalan. Menampakkan tiga pria dengan rambut yang berbeda-beda. Di mana ketiganya adalah saudara Hades.
"Begitu, ya, Wahai Raja Helheim. Kau benar-benar akan memiliki anak," ujar Zeus, memainkan jenggotnya. Ia menghampiri [Y/n], tangannya menyentuh perut wanita itu dan memberinya berkah.
"Akhirnya Kau memiliki keturunan juga." Kini giliran Poseidon yang memberi [Y/n] berkah. Hades pun memejamkan matanya sambil tersenyum. Dalam hatinya berpikir kalau ini semua sebenarnya berkat Poseidon yang memaksanya untuk ikut ke rapat dewa dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of Ragnarok
Fanfiction[ Hades x Reader] [Y/n] adalah dewi yang sangat kuat. Ia berada di jajaran dewi tingkat tinggi. Kedudukannya pun sejajar dengan tiga dewa terkuat di Olimpus dan Odin. Ialah Dewi Pembunuh Midgard pertama. Para dewa sering menyebutnya sebagai dewi ya...