Persephone yang baru saja sampai ke sebuah pos peristirahatan di dataran tinggi, sejauh dua kilometer, dari Laut Mediterania. Menatap seorang wanita bersurai kuning panjang dikepang. Ia menghampiri wanita itu, duduk berhadapan dengannya, lantas menatap serius. Wanita yang merupakan adik Hades dan kakak Zeus itu, memejamkan mata.
Saat ia terpejam, padi gandum bergoyang mengikuti semilir angin. Jagung-jagung bermekaran, menyambut musim panen. Dan para petani, bersenang-senang, menyambut musim yang menghasilkan pundi-pundi uang.
Wanita yang sedang duduk di pos, nan berada di antara hamparan sawah, terlihat sangat damai.
"Jadi ..., ada apa Kamu ke sini, Anakku yang cantik?" Wanita itu membuka mata, tersenyum menatap Persephone.
"Bantu aku untuk mengurus perceraianku dengan Hades, Mama!" Wanita bersurai perak, berbicara mantap. Ia menatap tajam, penuh keseriusan. Membuat wanita berambut kuning yang tak lain ialah Demeter, terkesima.
Putrinya yang lemah lembut, sekarang menunjukkan keberaniannya seperti sang ibu. Sukses menyentuh hati Demeter yang sebenarnya lembut. Lantas meraih pergelangan tangan Persephone, menggenggamnya pelan.
"Mengapa Kamu ingin menceraikan Hades, sekarang? Bukankah dulu Kamu sangat menginginkannya?"
Persephone menunduk. "Aku sudah tak memiliki perasaan kepada Hades lagi. Ada wanita yang lebih pantas untuk Hades. Dan untuk hak asuh Chloris, tolong usahakan diberikan kepadaku saja. Jika tak mendapatkan sang ayah, aku ingin mengurus anaknya."
Demeter mengangguk, ia menepuk tangan sebanyak tiga kali. Menghadirkan seorang petani tampan yang merupakan pelayannya. "Bawakan aku kertas dan pena."
Petani tersebut mengangguk, lantas menghilang lagi. Dan beberapa menit kemudian ia kembali, menyerahkan secarik kertas kepada Demeter. Tanpa mengurangi rasa hormat.
Demeter mengintruksi Persephone untuk mengisi beberapa data. Yang tak ia ketahui tujuannya. Setelah ia mengisi, Demeter menandatangani bagian tengah bawah kertas.
Perceraian pada kalangan dewa-dewi memang sangat mudah. Bahkan kadang tanpa perceraian dan kabur saja sudah dianggap tak beristri atau bersuami lagi. Namun Demeter mengerti, mengapa anaknya memilih jalan formal seperti ini. Ia tahu, jika anaknya berusaha menjaga perasaan temannya yang mencintai Hades. "Kau cukup pergi ke valhalla, menemui Kak Hades untuk meminta tanda tangan. Kudengar setelah ragnarok usai, dia masih ada di sana."
Persephone mengangguk dan bangkit. "Baik, aku berangkat sekarang. Terima kasih, Mama!"
***
[Y/n] menginjakkan kaki di permukaan kastel yang telah lama tak ia datangi. Kuda-kuda yang dikendarai Doppel, pergi untuk mencari tempat tunggu. Memberi waktu luang untuk Ratu Helheim, agar bisa menghabiskan sebagian waktu kepada dewa yang secara tersirat selalu mengayomi [Y/n] .
Kastel yang terselimuti kabut dan disinggahi oleh para gagak serta elang, bergeming ketika [Y/n] mulai memasuki aula istana. Langkah kaki dewi itu, tak bersuara. Membuat para pelayan istana yang ia lalui, terkejut. Lantas menatap punggung wanita itu.
Wanita yang hanya memakai gaun putih, membawa pedang excalibur dan beberapa bunga yang masih menempel di tubuh. Ia berdiri, menghadap Odin yang duduk di singgasana. [Y/n] tersenyum, memberi hormat kepada raja para dewa.
"Terima kasih, telah membimbing dan mendukungku selama ini, Ayah." Odin menyeringai, menampakkan gigi-giginya yang apik. Ia menjauhkan bokong dari singgasana. Langkah kakinya menghampiri dewi yang baru saja berterima kasih kepadanya.
"Kau tidak marah dengan segala kebohongan yang kulontarkan kepadamu dan Hades?" [Y/n] menjawab pertanyaan Odin, melalui kepalanya yang menggeleng.
"Ayah melakukan itu, agar aku dan Hades berkembang. Berkat Ayah, aku menjadi tahu mana prioritasku sebagai pendamping Hades sekaligus Dewi Pembunuh Midgard. Mohon sampaikan juga rasa terima kasihku kepada keluarga Valkyrie, dan tiga penjaga Pohon Yggdrasil. Tanpa Kalian, aku dan Hades pasti takkan berada di dunia yang sama lagi. "
Odin mengangguk. Ia pirsa, [Y/n] telah melihat segala masa lalu. Wanita itu sekarang tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan mungkin saja ia telah melihat masa lalu saat Odin menyebut kalau [Y/n] adalah anaknya.
Ya, itu terbukti ketika [Y/n] yang sekarang menyebutnya 'ayah'. Perkataan Odin pada ribuan tahun yang lalu, di mana [Y/n] merasa putus asa saat bertarung pada Mallory, adalah kebenaran. Meski [Y/n] bukan anak kandung, ia tetap menganggap wanita tersebut sebagai anak kandungnya.
Keterlibatan Valkyrie, juga tak luput dari rasa terima kasih [Y/n]. Ingatkah saat Odin memanggil keluarga Valkyrie dan tiga penjaga Pohon Yggdrasil? Odin memanggil mereka, demi masa depan anaknya.
Ia yang selalu berkata bahwa [Y/n] tak ditakdirkan oleh siapapun, memang benar adanya. Namun, ketika melihat [Y/n] yang tampak tergila-gila pada Hades. Dan Hades yang menanggapi perasaan sang dewi. Membuat Raja Para Dewa berpikir, mungkin selama ini apa yang ia lihat tentang masa depan, takkan selamanya menjadi kebenaran.
Jika pun benar, mereka hanya perlu memaksa takdir tersebut agar berubah.
Odin memutuskan untuk membantu kedua dewa-dewi itu secara tersirat. Saat ragnarok ronde ketujuh dimulai, Hades yang kalah dikirim ke alam Hampa. Qin Shi Huang dan keponakan Hades yang bunuh diri juga samanya. Ia dapat melihat masa depan dunia, sangat jauh. Oleh sebab itu, saat [Y/n] mati karena pedangnya terlalu menyedot jiwa sang pemilik. Ia menyuruh mantan pelayan [Y/n] untuk memanggil para Valkyrie dan penjaga Pohon Yggdrasil.
Di sana, ia memberi wewenang dan kuasa pada para Valkyrie yang mengakibatkan ragnarok pecah. Setiap Valkyrie diberi kuasa dan wewenang untuk mengirim makhluk yang ada di alam hampa, hanya sekali kesempatan. Selepasnya, ia menugasi para penjaga pohon keramatnya untuk mulai memikirkan soal demi perang pengetahuan. Wewenang dan kuasa yang Odin miliki, seolah menjadikan dia sebagai makhluk sempurna. Sama seperti Zeus.
Wewenang dan kuasa yang diberi Valkyrie, sebenarnya digunakan untuk mengirim Hades yang mati ke valhalla. Akan tetapi, Odin juga sangat tak masalah jika orang lain memakai kuasa Valkyrie tersebut. Sebab, menurut Odin ia tak perlu secara terang-terangan membantu Hades. Hades adalah dewa tingkat tinggi. Ia juga pria yang cerdas. Dewa itu pasti tahu bagaimana cara ia berjuang. Apalagi Mimir pasti menasihati Raja Helheim tersebut. Pastilah, Hades bisa menggunakan peluang dengan sangat baik.
Yang tak ia sangka justru adalah [Y/n]. Wanita yang selama ini ia pikir wibawanya jatuh karena menjadi budak cinta Hades. Justru, menunjukkan wibawa dan kebijaksanaannya di babak ketiga pertarungan pengetahuan. Bahkan dengan mantap, ia mengutarakan bahwa dirinya ikhlas jika harus kehilangan Hades. Bagi Odin, [Y/n] sudah mencapai level kesempurnaan yang hakiki sekarang.
[Y/n], seratus persen menjadi dewi yang sempurna.
"Sebenarnya aku sudah menggantikan gelar Pembunuh Midgard pada Damian. Anak itu, walaupun Hades keberatan, tetap bersikeras ingin menggantikanmu. Jadi, aku dan dewa-dewa tingkat tinggi lain sepakat untuk mengubah gelarmu menjadi Dewi Dunia Bawah." Odin memeluk [Y/n], ia memegang tengkuk wanita itu, agar terbenam pada pundaknya. "Jika Hades membutuhkan Damian sebagai penerus Raja Helheim, aku akan mengembalikan dia kepadamu."
Mata [Y/n], gemetar. Pikirannya menyelisik jauh ke depan. Lantas tersenyum, ramah. Ia membalas pelukan Odin. "Terima kasih, Ayah. Jika memang Damian menginginkannya, aku tak masalah. Dia bebas memilih apa yang ia inginkan."
"Sebelum Kau pergi menemui Hades, ada baiknya Kau mengganti pakaianmu dahulu."
[Y/n] mengangguk, antusias.
-- bersambung --
Published : Tue, Jul 19, 2022
Jangan lupa vote dan komennya, yaaa
Arghhhh! Dikit lagi tamat tapi story Posei malah buntu 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of Ragnarok
Fanfiction[ Hades x Reader] [Y/n] adalah dewi yang sangat kuat. Ia berada di jajaran dewi tingkat tinggi. Kedudukannya pun sejajar dengan tiga dewa terkuat di Olimpus dan Odin. Ialah Dewi Pembunuh Midgard pertama. Para dewa sering menyebutnya sebagai dewi ya...