28. Dewi yang Bijaksana

426 49 10
                                    

Pintu tabung terbuka, Persephone dan [Y/n] berjalan gontai. Lalu bersimpuh. Tatapan mereka sayu, jantung mereka berdetak melebihi tempo normal. Rasanya, nyawa mereka seperti melayang entah ke mana. Ditambah, lagi-lagi perasaan pusing dan mual dengan luar biasanya menghampiri.

Mata mereka yang setengah terbuka, menatap sebuah layar yang menampilkan pertandingan ragnarok. Di mana pertandingan itu adalah penentuan kehidupan manusia. Apakah kehidupan manusia terus berlangsung selama seribu tahun atau tidak?

Untuk kelangsungan hidup. Manusia harus menang melawan dewa. Begitulah, ragnarok. Pertarungan satu lawan satu, yang akan diwakilkan oleh tiga belas dewa dan manusia.

Di pantulan mata [Y/n], terdapat Heimdall yang berseru, "saat dia berjalan seluruh dunia bergetar, saat dia murung semuanya akan bersujud kepadanya. Cerberus, sang anjing penjaga neraka, menundukkan kepalanya. Typhon, monster yang paling menakutkan, mendengkur seperti kucing di hadapannya. Yang tertua... dari tiga bersaudara Yunani. Dan raja ... dari alam baka--"

Pupil mata [Y/n], membesar. Dan bertepatan dengan Ratu Helheim yang terbeliak, layar di hadapannya mati. Tatapan dewi itu, sekarang beralih menuju wanita tua berjubah putih yang tersenyum sambil memegang remot.

"Kalian sudah lihat, ya? Itu adalah yang terjadi, dua jam ke depan. Dari pada memikirkan Dewa Yunani, lebih baik tebak siapa aku!"

[Y/n] berdiri. Ia menatap lamat-lamat wanita tua yang baru saja bertanya. "Kau adalah Skuld si wanita tua yang bisa melihat masa depan. Aku bisa langsung tahu ketika Kau bilang apa yang kulihat barusan adalah pertandingan ragnarok dua jam ke depan. Lalu tadi yang memakai jubah hitam putih adalah Verdandi, wanita yang melihat masa sekarang. Tak ada alasan khusus karena aku hanya menebak. Namun yang pasti, wanita yang berada di babak pertama adalah Urd si wanita yang bisa melihat masa lalu. Alasannya karena dia terus membahas masa lalu, bagaimana cara kita mati ribuan tahun yang lalu dan lain-lain. Mustahil bagiku untuk tidak tahu nama Kalian, sejak dulu aku selalu membaca sejarah Nordik hingga hampir seluruhnya berada di luar kepala. "

Wanita berjubah putih yang tak lain bernama Skuld, menepuk tangan. Ia sangat puas dengan jawaban [Y/n]. "Sebelum aku mengeluarkan Kalian dari sini. Ada satu hal yang ingin kutanyakan lagi kepada [Y/n]. Sebentar lagi Hades akan mati dan dikirim ke alam hampa ...."

Pupil mata [Y/n], membesar. Kedua tangannya mengepal. Giginya menggertak. Sebagian besar perasaannya seperti diremukkan.

"Apa yang akan Kau lakukan setelah Hades mati, [Y/n]?" lanjut Skuld, Persephone secara ragu menatap rekannya yang kelu.

Memori-memori tentang Hades berputar dalam pikiran [Y/n]. Mulai dari ia membaca buku tentang Hades di perpustakaan, jatuh cinta dengannya, memiliki anak, berpisah, bersatu, dan perpisah kembali. Ia ingat, perjalan kasihnya dipenuhi jurang yang terjal. Dan selalu mengombang-ambingkan perasaan.

Namun, apa alasan dirinya membaca buku Hades? Apa yang membuat ia bisa jatuh cinta dengan Dewa Yunani? Apa yang harus ia lakukan jika Hades mati?

Pikirannya menelusur lebih jauh, ke dalam. Matanya membulat, ketika mendapati ingatan yang sangat tak terduga. Nan selama ini ia lupakan. Serta menjadikannya tertarik pada buku yang membahas Hades.

Dewi Pembunuh Midgard itu tersenyum lembut, tatapannya sendu. Tangan kanannya yang hanya tersisa dua jari, menyentuh dadanya. "Dahulu, saat aku berumur tiga puluh tahun. Aku pernah bermimpi, sedang mabuk di sebuah restoran hanya karena kehilangan pria yang kucintai. Pemilik restoran dibuat kesulitan olehku. Namun, aku tak mengindahkan dan justru bertengkar dengan pemilik restoran. Dan di tengah berseteruan kami, burung-burung pengantar kabar menjatuhkan ratusan surat kabar. Di sana aku merasa, jantungku berdetak cepat. Wajahku memerah. Mataku membulat. Hanya satu nama yang kulontarkan saat itu, yaitu Hades yang dikatakan hidup kembali dan menggemparkan valhalla. Saat itulah, aku mulai penasaran dan mencari tahu tentang Hades. Yang dahulu tak kuketahui rupa dan tingkah lakunya."

✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang