2. Wanita Harus Cerdas

2.9K 319 141
                                    

Itu masih prasangka meski sudah 100% Zakia yakin bahwa pria itu adalah suaminya. Panggilan ibu negara itu sudah merupakan panggilan mesra suaminya kepada dirinya, bahkan kontak dalam smartphone itu juga demikian. Zakia menyetir dengan gemetar hingga sampai rumah, yang seperti ini kenapa terjadi. Padahal rumah tangganya juga tidak ada masalah dan mereka berdua hampir tidak pernah bertengkar. 

Betapa dulu banyak temannya yang iri, mas Aariz begitu manis dan romantis kepadanya. Tapi ternyata tidak hanya teman, bahkan selebgram dengan followers hampir satu juta itu juga sama. Entah siapa yang salah kali ini, entah selebgramnya yang gatal atau kan mas Aariz yang memang nakal. Kesalahan ini bukan berada di atas pundak satu orang saja, dalam sebuah hubungan itu ada komunikasi timbal balik. Wanita itu tentu tidak masuk seandainya ma Aariz tidak membuka pintu. 

Betapa inginnya Zakia sekarang ini berusaha mencari tahu di mana lokasi wanita itu dan melabraknya seperti yang biasa terlihat di social media. Menjatuhkannya mungkin membuatnya malu di mata publik dengan menyatakan bahwa dia adalah pelakor. Zakia ingin berteriak atas ketidak adilan ini, suaminya menikah lagi tanpa seijin nya dengan seorang influencer yang lumayan berpengaruh di negara ini. Zakia menundukkan wajahnya, berusaha menenangkan diri meski wajah sudah basah oleh airmata. 

Di dalam mobilnya yang sunyi sepi ini Zakia menumpahkan air mata, bagaimana suaminya bisa melakukan hal yang sekejam itu kepadanya. Apa ada yang salah selama ini dalam rumah tangganya, mereka terlihat baik saja. Zakia juga tidak pernah melawan suaminya, apapun kebutuhan mas Aariz dia selalu menyediakan. Tapi memang, apabila suaminya izin untuk bisnis trip Zakia tidak pernah menemaninya. 

"Newa di mana?" tanya Zakia begitu sampai di rumah dan putranya tidak ada di kamar. 

"Maen band sama temen Manginep kayaknya." Suara putranya terdengar melalui speaker phone

"Ya udah, yang baik ya di sana." Zakia lega. 

"Mama kok serak? Nangis?" tanya Newa. 

"Mama pilek, gak apa-apa." Zakia berbohong. 

"Newa pulang aja kalo gitu," kata Newa yang cemas. 

"Gak usah, gak apa-apa kamu lanjutin saja. Mama istirahat ya, mama tutup telponnya." Zakia menutup telponnya setelah mendengarkan jawaban anaknya. 

Zakia menatap ke arah foto keluarga, suaminya yang tampan dan pendiam itu sekarang menikah dengan orang lain. Bagaimana mungkin orang yang sangat dia kenal itu akhirnya mengkhianati kepercayaannya seperti ini. Kalau selama ini Zakia melihat kasus perselingkuhan itu hanya di televisi, social media dan novel saja, kali ini dia harus merasakannya sendiri. Jadi begini rasanya dikhianati oleh orang yang paling dia sayangi. 

"Mbak Amel, bapak bisnis trip kemana?" tanya Zakia menelpon sekretaris suaminya. 

"Oh itu Bu, anu...madagaskar." Sekretaris itu menjawab dengan tergagap. 

Zakia tersenyum, ada urusan apa suaminya ke Madagaskar. Mencari kukang? 

***

Dengan langkah tegap Zakia berjalan di kantor dimana suaminya bekerja, ada banyak hal yang perlu dipastikan sebelum dia mengambil langkah konyol dan mempermalukan diri sendiri. Beberapa cupcake dia bawa sebagai buah tangan untuk mereka yang bekerja di dekat ruangan suaminya, Zakia merasa seperti orang bodoh saat ini, berputar kesana kemari menahan pusing kepala seperti orang gila. 

"Lho Mbak Amel kok di kantor?" tanya Zakia. 

Amel si sekretaris suaminya itu terlihat terkejut dan tergagap. Kedatangan istri dari bosnya jelas bukan yang dia harapkan saat ini, apalagi ketika pak bos sedang melaksanakan sebuah bisnis trip tapi bukan untuk urusan kantor. Amel bingung harus berbicara apa, karena sedikit banyak dia sudah mengetahui perihal perselingkuhan bosnya hingga mereka menikah tanpa diketahui oleh Zakia sang istri pertama. 

Love In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang