9. Tuman

1.4K 183 106
                                    

"Siapa yang habis menikah lagi ini?" tanya Sandy menyindir.

"Ngomong apaan sih?" balas Aariz dengan nada tidak enak.

"Itu menikah baru berapa lama sih? Belum satu bulan kan ya? Kok sudah dibatalin?" Sandy kembali mencari gara-gara.

"Yang begini ini yang membuat malu komunitas penjahat wanita," cibir Sandy yang kesenangan bisa membully kawannya.

"Ini kamu mulut lemes terus kayk cewek, aku tinggal pulang saja apa bagaimana." Aariz mengancam gala, dia yang tidak ingin privasinya terganggu, aslinya begitu.

"Buset galak amat, jangan ngambekan kayak cewek gitu lah," protes Sandy yang semakin senang menggoda.

"Ya makanya jangan nyinyir," balas Aariz yang semakin kesal

"Makanya buruan dah." Sandy kesal, kawannya kal ini lelet.

"Iya iya," balas Aariz yang heran, kawannya ini buru-buru memangnya mau kemana.

" Apaan pegang stik dari tadi tapi kamu cuma bengong." Sandy hampir melayangkan stik yang sejak tadi dipegangnya itu.

Hari ini memangnya bernit main golf, ya hanya berdua saja. Tidak ada maksud lain selai mau menanyakan semriwing gosip yang beredar di kalangan terbatas tentang pembatalan pernikahan kedua dari kawannya ini. Memang Aariz ini bego, apaan main wanita pakai dikawinin segala, buat mainan sajalah cukup. Kenapa dia malah meambah beban hidup.


"Empati kamu mana?, gerutu Aariz setelah memukul bola. 

"Kaga ada empati, apaan kawin lagi. itu namana kek musibah yang dicari sendiri. Minta empati, nih aku kasih sachetan." Sandy mengomel. 

"Tidak usah sok suci, kamu aja bini dua. Hei itu punya selingkuhan dua juga kan?" tanya Aariz membalikkan tanya. 

"Memangnya kenapa?" Sandy bertanya seperti tidak mau disalahkan.

"Aslinya kamu itu lebih sesat," kata Aariz.

"Sesat gimana sih? jangan ngatain lah kaga enak aku jadinya. Kamu itu umpama mau main wanita, ya sana main sajalah. Tapi ya sekedar main Bro gak usah dikawinin segala. Kamu itu cari repot. Kalau cuma salurkan hasrat, puaskan libido cari psk, abis bayar ya abis perkara." Sandy memberi nasehat yang agak sesat.

"Main sama psk terus kena STD." Aariz menghina. 

"Lah kamu main sama selebgram emangnya tau kalo dia sehat? kamu itu masih noob gak usah sok nasehatin," kata Sandy. 

Seorang caddy cantik datang, seperti biasa Sandy berbincang layaknya playboy sejati. Aariz hanya mengamati saja. Dirinya dulu entah kenapa bisa terjerat dengan wanita bernama Syeha hingga menikahinya. Dirinya sudah punya anak istri dan Zakia juga tidak jelek. Tapi ersama selebgram itu selalu membuatnya lupa diri dan lupa daratan.

Ada yang bergetar dan dia segera mengambil benda itu dan melihat layar, ternyata bukan istrinya seperti yang dikatakan oleh kawannya. "Halo, eh itu suaranya kenapa? kamu nangis?" tanyanya perhatian.

"Lah kemana? Main juga belum selesai, katanya nanti mau bawa nih kakak cantik satu?" tanya sandy terheran

"Itu, Syeha telpon dan nangis gitu aku kuatir." Aariz terlihat gugup.

"Kenapa kalo nangis? Emang situ bapaknya?" tanya Sandy terheran. 

"Ya bukan tapi kan kasihan," jawab Aariz yang sepertinya tidak sadar telah masuk kembali ke dalam jerat 

"Buset kasihan?!" tanya Sandy heran. "Kamu yang kasian dikerjain mau aja."

"Engga lah, kali aja dia kena masalah," balas Aariz ngeyel.

Love In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang