" Teryata setelah gugur akan ada musim semi yang akan menemani hari-hari ku " — Zievanna
Langit malam berganti menjadi langit biru, matahari menampakkan wujudnya. Seorang gadis cantik kini sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan pagi.
" Bi apa sayurnya sudah siap?" Tanya gadis itu tersenyum ke arah wanita paru baya yang sedang mengaduk sayur itu.
" Sebentar lagi non " ucap bibi itu tersenyum ke arah gadis itu.wanita itu selalu terlihat sangat bahagia walaupun beribu masalah yang datang.
"ADUHH! WOI MASIH LAMA GAK?! GUE UDAH LAPAR! " teriak seorang gadis yang sudah berada di depan meja makan.gadis itu juga memakai seragam sekolah yang sama seperti gadis yang memasak itu.
" I-iya kak! Ini sudah siap kok " ucap seorang gadis yang berada di dapur itu , gadis itu langsung membawakan menu sarapan hari ini.
" LO BISA CEPET SIKIT GAK!? LAMA BANGET! " ucap gadis yang berada di depan meja itu yang sekarang sedang mengambil sayur dan lauk pauk lainnya.
PRANGG!
" LO MASAK ATAU MAU BUAT GUE MATI HAH? MAKANAN GAK ENAK KAYAK GINI DI SAJIKAN!" ucap gadis itu marah kepada gadis yang berada di depannya itu ia juga membanting sendok serta garpu di piring itu sampai piring itu retak.
" Zie ti-tidak ma-mau buat Ka-kak Yona ma-mati. Zie ganti dengan yang baru saja yah" ucap gadis itu yang bernama ZIEVANNA CLEO PEONY
" HALAH GAK PERLU! LO FIKIR GUE BAKALAN BAIK GITU SAMA LO!? ENGGAK! UDAHLAH GUE SARAPAN DI LUAR SAJA! " ucap seorang gadis yang bernama Yeona Eluned Nawasena
Yona pergi meninggalkan rumah itu ia tidak perduli dengan seorang gadis yang memanggil dirinya.
" Kak Zie mau bareng sama kakak ke sekolah baru! "
" Kak! Kakak! Tunggu Zie!"
" Kenapa sih tidak ada yang mau berteman denganku "ucap gadis itu yang menatap sendu kearah mobil berwarna Lilac yang melesat jauh dari pemukimannya.
" Non, non jangan sedih ya gapapa kok mungkin non Yona lagi buru-buru jadi tidak kedengaran suara kamu non " ucap bibi Diven yang sejak tadi mendengar teriakkan Zie memanggil kakaknya Yona.
" Iya bi , Zie pamit ke sekolah dulu ya bi!" Ucap gadis itu kepada bibi diven.wanita paru baya itu tersenyum sendu menatap punggung kecil itu berlarian di jalan demi mengejar waktu agar tidak terlambat.
" Kamu anak yang baik , hanya saja orang-orang di sekitarmu terlalu jahat sehingga mereka sendiri yang membuat malaikat kecil mereka menjadi seperti ini" ucap Bibi Diven yang menghapus cairan bening yang berada di pipinya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zievanna (On Going )
Teen FictionMESSAGE!! ✓ Di harapkan membaca cerita awalnya terlebih dahulu,agar tau bagaimana isi dari ceritanya 'Sometimes humans add sugar if a drink tastes bitter to him. But why did I add bitter powder to the drink?Because I'm used to a scratch from every...