" Manusia juga capek selalu di salahkan atas perbuatan yang tidak ia lakukan sama sekali "
Sesampainya di depan gerbang rumah besar dan mewah itu,gadis itu menarik nafas lalu menghembuskan dengan pelan.
Dirinya mulai mengetikkan beberapa password agar gerbang itu terbuka.
/Miss Zievanna Chloe Peony is registered, please enter Nawasena's house / suara monitor memberitahukan.Gadis itu pun melangkah masuk dan gerbang itu kembali tertutup secara otomatis.Mengapa di saat Zie di pukul oleh papanya Zaxk bisa memasukinya?itu karena gerbang lagi dalam proses perbaikan.
" Van Van " panggil seorang wanita paru baya dia adalah BiDiv.
" Eh iya BiDiv?ada apa denganmu?mengapa BiDiv seperti ketakutan?" Ujar Vanna yang melihat wanita itu dengan tatapan bingung.
" Gawat! Vanna kamu mendingan jangan pulang dulu! Sebab di dalam ada Tuan dan Nyonya non " Ungkap BiDiv ketakutan.
" quiet BiDiv,maksud BiDiv Tante Yura ? " Tanya Vanna pada wanita itu,wanita itu mengangguk mengiyakan.
Jika kalian masih ingat, tante yang menyiram seorang gadis kecil itu adalah Tante Yura,sedangkan nama panjangnya Yura Yudistira Nawasena.
" Non Vanna, harus pergi dari sini sebelum tuan dan nyonya menyadari kehadiran non " Ungkap BiDiv semakin khawatir pada gadis itu.
" BiDiv!kan Vanna dah bilang panggilnya Vanna aja jangan non " Sela Vanna yang sedikit kesal pada BiDiv.
" Maaf, saya tidak bisa " ucap BiDiv.
" Hm,gapapa kok BiDiv,Vanna juga tidak ingin memaksakan kehendak, jika itu yang nyaman di BiDiv,that's also not a problem for me " Jelas Vanna tersenyum menatap wanita itu.
" Non,non Vanna harus pergi! " Ujar BiDiv memberitahu lagi.
" Trust Vanna, ini semua akan baik-baik saja BiDiv jangan khawatir " Ungkap Vanna yang memberi kepercayaan pada wanita paru baya itu.
Ia segera masuk, lalu kembali memasukkan beberapa pin agar pintu itu terbuka.
Setelah terbuka, ia segera melangkahkan kakinya.
"Hai damn girl! I haven't seen you in a long time! " Ungkap wanita itu,dia adalah Yara Yudistira Nawasena Tante Yona dan Vanna.
" Oh hi too aunty loader!" Balas Vanna dengan tatapan nyalangnya.
" PHILIP! LIHAT GADIS INI SUDAH MULAI BERANI MELAWANKU! " Adu Tante Yara pada kakaknya itu, Philip Cleon Nawasena.
Pria itu melangkah mendekati kedua insan itu.
Dan...
HAP
Hampir saja telapak tangan Philip yang ingin menampar Vanna mengenai pipi mulus Vanna.
" Anda mau tampar saya? " Ucap Vanna tersenyum miring.
" DIAM KAMU ANAK KURANG AJAR! APA KAMU TIDAK DI AJARKAN SOPAN SAMA ORANG TUA?!" Bentak Philip di depan gadis itu.
" Yah...sayangnya tebakan anda itu benar!orangtua saya?bahkan saya tidak di anggap ada dengan orangtua saya, jangan kan di anggap ada,anak bayi yang menangis karena ingin di gendong oleh papanya, dia malah meminta pengurus rumah ini merawatnya,CK CK miris sekali anak itu yah " sindir Vanna pada kejadian beberapa tahun lalu.
" Oh jadi kamu tidak suka dengan perlakuan saya?!" Ujar Philip sedikit membentak.
" Wah kalem tuan!saya hanya kasihan sama orangtuanya itu,padahal istrinya saja sudah berpesan untuk tidak menyalahkan siapapun atas kepergian dirinya, tapi ada nih kayaknya, mungkin ciri-ciri orangnya sama banget dengan tuan ini,eh dia malah membohongi istrinya CK CK " Sindir Vanna lagi, ia berusaha untuk menahan cairan bening agar tidak jatuh mengenai pipinya.
" DIAM KAMU!! " Murka Philip dengan semua ucapan yang gadis itu lontarkan.
" Eh apakah orang itu tuan?jika tidak mengapa tuan marah mendengarnya?" Cela Vanna menatap sinis pria itu.
" HEH ANAK PEMBAWA SIAL! DIA INI PAPA LO! YANG SOPAN! " Sarkas Tante Yara menunjuk-nunjuk wajah Vanna.
Gadis itu memegang telunjuk Arni sedikit menekannya dengan kuat,sesekali ia meringis karena kesakitan.
" A-awsss,heh gadis gila lepaskan jari saya!" Sentak Yara yang berusaha melepaskan cengkraman Vanna dari jari telunjuknya.
Bukan melepaskannya,tetapi semakin kuat gadis itu menekannya.
" Apakah anda yang melahirkan saya sehingga saya harus menuruti perkataan anda barusan? " Tanya Vanna dengan tatapan tajam.
" Das-" perkataannya terpotong.
" Apa?dasar anak pembawa sial?iya?apa mau saya buktikan jika saya anak pembawa sial?sejak dulu anda selalu berkata seperti itu dengan saya,tapi saya saat itu masih sangat kecil, tapi sekarang saya buktikan semua perkataan busuk anda itu " Sarkas Vanna yang mulai memutar jari telunjuk Yara dengan sekali putaran.
" A-AHKKK SAKIT!! " Teriak Yara karena sakit di telunjuknya,rasanya jari telunjuknya saat ini sangat mati rasa tidak dapat di gerakkan.
" Bagaimana?sudah sial kan? Sesuai dengan omongan anda!Nyonyah Yara Yudistira Nawasena.Sudah dulu yah,Gue haus karena tenaga gue terkuras untuk ngurusin Tante beban seperti anda ini! " Pungkas Vanna melenggang pergi.
" ZIE! KAMU HARUS SAYA BERI HUK- "
" Mas!sudah biarin dia!jari ku sakit!tidak bisa di gerakkan! " Potong Yara menahan sakit di telunjuknya.
Pria itu segera memapah yara dan mengantarkannya ke RS miliknya.
▆ ▇ █ ▆ ▇ █
Hai, terimakasih loh sudah mampir di sini 🤍
Bagaimana nih ceritanya? Ku harap sedikit menyenangkan yaa...🤍
Part kali ini cukup segini dulu yaa🤍
Jangan lupa untuk vote, Coment,follow & share yaa🤍
" Terimakasih "
KAMU SEDANG MEMBACA
Zievanna (On Going )
Teen FictionMESSAGE!! ✓ Di harapkan membaca cerita awalnya terlebih dahulu,agar tau bagaimana isi dari ceritanya 'Sometimes humans add sugar if a drink tastes bitter to him. But why did I add bitter powder to the drink?Because I'm used to a scratch from every...