" Ku kejar pelangi,tetapi serpihan kaca yang menghalangiku"—Zievanna
Malam tiba,langit gelap itu di penuhi sesuatu yang berkelap-kelip dan di temani dengan Bulan.Sungguh indah.
Malam yang hanya terisi dengan keheningan,Isak tangis,dan kehidupan yang sangat rumit.
" Tuhan,apa yang harus aku lakukan saat ini?aku hanya lelah sedikit saja,bisakah aku beristirahat untuk memulainya kembali?" Tanya seorang gadis yang duduk di bawah shower kamar mandi yang terus menyala membasahi semua luka-luka yang belum sempat kering.
" Kapan aku bisa jadi laut,jika begini saja aku tidak mampu " Ucap gadis itu dengan mata sembabnya dan luka lembab sedikit kebiruan di pipi kiri gadis itu.
" Bagaimana,jika aku melompati setiap rintangan ini?ah tentu tidak,penciptaku sudah menetapkan ini denganku,aku tidak mungkin mengecewakan kepercayaannya " Ucap gadis itu terseyum menatap pantulan dirinya dari kaca.
" Hai " Sapa seseorang yang membuyarkan lamunannya.Ia melihat ke samping,dan memandang mata itu dengan sendu.
" Apakah dia baik-baik saja?setelah semua yang terjadi ini " Ucap gadis itu tertawa kecut.
" D-dia?Who do you mean?" Tanya orang itu.
" Nabel " Ucap gadis itu yang masih menatap mata orang itu dengan sendu.
" Dia,baik-baik saja.Memangnya apa yang terjadi dengan kalian berdua?" Tanya orang itu dengan heran.
Gadis itu berjalan mendekati orang itu,tepat di depan orang itu gadis itu mengatakan..
" Please all of you get out of my life, I Zievanna can handle this on my own!and I'm not that weak girl!" Ucap gadis itu sedikit menegaskan kalimatnya itu,gadis itu ialah Zievanna dan orang yang berbicara dengannya Alice.
Alice tercengang mendengar penuturan gadis itu.
" M-maksud kamu apasih Zie!?" Ucap Alice yang sedikit kesal dengan penuturan Zievanna.
" Menjauhlah dari ku sementara waktu.Biarkan aku pulihkan lukaku ini sendiri" Ucap gadis itu,ia adalah Zievanna.
" Tap-"
" that's enough!i. can. deal with. this. all!" Ucap Zie dengan penuh penekanan.
" Oh,baiklah jika itu mau kamu"Ucap alice berusaha untuk tidak emosi untuk saat ini.
" Go on, alice" Ucap Zie yang mulai melangkah meninggalkan gadis itu sendirian.
" Gue harus gimana ya?ini perintah fairy queen untuk aku dan Nabel buat jagain gadis itu,bagaimana jika putri menghukum kami berdua?ah no no no It will not happen!Aku harus diskusikan ini dengan boneka Annabelle itu" Ucap alice.
" Heh!!gue denger!!nama gue nabel! bukan boneka Annabelle!" Ucap pemilik nama itu dengan sedikit ketus.
" Loh kan aku bilangnya nabel!lagian siapa sih yang bilang gitu!kamu kalik yang salah dengar!"Elak Alice.
" Heh!Lo diam aja! jelas-jelas gue denger kok!Udalah pacaran ga di restui sama kelompok jenis peri!udah deh Lo diam aja!cukup ngaku kalau Lo itu salahnya!" Ucap nabel yang tidak mau kalah,sebab yang dia katakan memang benar.
" Eh Lo jangan buka aib dong di sini! Bye one sama gue,kalau berani Lo!" Ucap Alice menantang nabel.
BYURR
Guyuran air dari belakang mereka menghentikan perdebatan mereka itu.
" PERGI TIDAK KALIAN BERDUA!!? BERISIK TAU GAK!?" Ucap gadis yang di tangan kanannya memegang gayung yang tadi di gunakan untuk menyiram kedua saudara itu.
" E-eh ada Zie,hai Zie" Ucap nabel tersenyum kikuk kepada Zie.
" Pergi " Ucap Zie menatap mereka berdua tanpa ekspresi.
" Ah-ah i-iya ya,gue ke hutan dulu ya z-zie soalnya ada yang belum gue selesaikan,b-bye!" Alibi Alice yang dalam hitungan detik menghilang tidak tau kemana.
" Gak pergi? " Ucap Zie yang mengulang perkataannya lagi.
" Ah iya,ini gue udah mau pergi k-kok!" Seru nabel yang kemudian juga menghilang seperti alice.
Gadis itu menarik nafas lalu menghembuskannya,ia tersenyum.
" Terimakasih kalian selama ini sudah menjagaku.Tapi lebih baik kita jadi seperti minyak dan air " Ucap Zie tersenyum menitikkan air mata setelah itu ia melenggang pergi.
▆ ▇ █ ▆ ▇ █
Hai,segini dulu ya partnya hehehehe
Bagaimana dengan part kali ini guys?
Sebelumnya terimakasih sudah mampir di sini yaa🤍
Okey
Jangan lupa vote,Follow, Coment & share yaaa
" Thankyou "
KAMU SEDANG MEMBACA
Zievanna (On Going )
Teen FictionMESSAGE!! ✓ Di harapkan membaca cerita awalnya terlebih dahulu,agar tau bagaimana isi dari ceritanya 'Sometimes humans add sugar if a drink tastes bitter to him. But why did I add bitter powder to the drink?Because I'm used to a scratch from every...