BL 4

1.6K 293 18
                                    











Di kediaman utama Jeon, Jeon Jungkook baru saja tiba, memarkirkan mobilnya sendiri di garasi lalu masuk dan di sambut oleh Ibunya sendiri yang tengah berdiri, bersedekap dada menatapnya angkuh.

" Masih ingat rumah? "

Jeon Jungkook tidak peduli, dia mengabaikan pertanyaan sarkasme Ibunya dan terus berjalan menuju ruang tengah seraya melonggarkan sedikit dasinya yang terasa sangat mencekik dirinya.

" Jeon Jungkook, apa kau tuli? "

" Ibu, bisakah kau diam? Aku lelah."
Bantah Jungkook dengan suara dalam, Song Hema tidak terima, dia melangkah mendekat dengan hentakan jelas dari tumit tinggi sepatunya, kembali berdiri di depan Jungkook, menghadang putranya itu untuk tidak bisa pergi kemana mana.

" Jelaskan pada Ibu kenapa kau berkata begitu kepada istrimu."

Jungkook menatap Ibunya datar dan berkata malas, " Kurasa tak perlu ku jelaskan Ibu pun pasti sudah tahu, bukan? Itu sangat jelas."

" Jungkook! Ibu tidak pernah mengajarimu untuk bertindak kasar pada istrimu! "

" Ibu memang tidak mengajarkan itu padaku, tapi tanpa Ibu sadari, Ibu sudah menyebabkan kekasaran itulah yang tumbuh di dalam hatiku."

" Kamu!! Apakah kamu ingin menjadi anak durhaka!? "

" Ibu, aku lelah, sungguh, aku tidak ingin berdebat. Soal pertengkaran ku dengan Eunbi, itu adalah urusan kami, Ibu tidak perlu ikut campur."

Jungkook dengan perlahan mendorong pundak Hema untuk menyingkir dari jalannya, dia ingin pergi ke kamarnya dan beristirahat. Dia butuh tidur saat ini juga, dia pulang juga karena butuh istirahat dan menyelesaikan masalahnya tanpa harus berlarut-larut....

" Jungkook, bagaimana mana bisa kau berbicara seperti itu kepada Ibu? Ibu hanya ingin yang terbaik untuk mu! Bahkan Ibu juga tengah berjuang mendapatkan dokter terbaik untuk mengusulkan program bayi kalian."

" IBU!! CUKUP!!! "
Jeon Jungkook berbalik, menatap Ibunya dari atas anak tangga dengan kesal. Hema ikut tersentak, dia tanpa sadar mundur selangkah.

" Sudah berapa kali ku katakan, aku tidak ingin memiliki bayi dengannya!! Aku bahkan tidak mencintainya!! "

" Itu bukan alasan, cinta bisa tumbuh dengan sendirinya-

" Itu benar, tapi itu tidak berlaku untuk ku, karena sampai kapanpun aku tetap mencintai nya "

Tanpa disebutkan namanya, Song Hema jelas sudah tahu siapa yang di maksud oleh Jungkook, matanya berkilat membara penuh keganasan.

" Jangan bermimpi!! Dan sampai mati pun Ibu juga tidak akan merestui kalian, bahkan sekalipun dia sudah mati membusuk di tanah!! "

Hati Jungkook sangat sakit ketika ingat dan mendengar hal ini dari Ibunya, jadi dengan hati pedih dia pun pergi tanpa suara, membungkam mulut nya agar tak mengeluarkan kata kata yang lebih menyakiti hatinya.

Dia dengan segera mengunci dirinya di dalam kamarnya sendiri. Ya, kamar nya sendiri, karena sejak awal dia menikah dengan Eunbi, mereka berdua telah pisah kamar dan tak pernah sekalipun tidur bersama di ranjang yang sama.







*
*
*





Di sore harinya Jeon Jungkook di bangunkan oleh dering ponselnya yang terus bergetar di sisi bantalnya, dengan malas dia mengangkatnya tanpa melihat siapa si pemanggil.

" Halo? "

" Halo Bos!! Bos, ada kabar penting!! "

Jungkook mengerutkan keningnya kala mendengar suara berat yang terdengar sangat kencang ini, jadi depan kesal dia pun mencoba duduk dengan bersandar malas di kepala ranjang nya.

" Kabar apa? "

" Bos? Apa kau baru bangun tidur? Cepat bangun dan dengarkan saya bicara! "

" Mingyu, saya sudah bangun! "

" Oh, Ok Ok, maaf Bos! Tapi ini sangat mendesak! Bos, hasil pertemuan kami hari ini di batalkan, sekali lagi saya minta maaf karena tidak membaca persyaratan nya dengan benar."

" Mingyu, apa yang kau bicarakan? Tolong perlambat."

" Bos~ Sebenarnya persyaratan utama dari pertemuan ini adalah harus pihak yang terkait secara langsung, itu berarti Bos sendiri lah yang harus maju!! Bos, ini belum berakhir!! Masih ada besok!! Bos, apakah malam ini anda menginap di rumah? "

Jungkook berpikir sejenak lalu mengangguk, "Ya."

" Bagus! Besok pagi pagi saya akan jemput!! "

Jungkook menyerengit, sebenarnya disini siapa Bos nya? Kenapa Mingyu tampak begitu santai dalam memutuskan serta memerintah nya, lalu apa ini? Dia bahkan yang memutuskan sambungan mereka secara sepihak terlebih dahulu!!







*
*
*






Keesokan paginya, Kim Mingyu benar benar pergi menjemput Jungkook di kediaman utama nya. Kehadirannya di sambut baik oleh pekerja disana mengingat hampir mereka semua tahu bahwa Mingyu adalah bawahan Jungkook juga di perusahaan, bahkan dari sisi keluarga, mereka juga terkait di sepupu jauh dari pihak pamannya, Jeon Yohan.

Sebelum masuk, Kim Mingyu memastikan terlebih dahulu bahwa Song Hema tidak ada di ruangan yang sama dengan nya, karena demi apapun, mereka berdua pun juga tidaklah cocok.

Itu bukan salah Mingyu, tapi Song Hema lah yang selalu berpikir sempit, dia selalu berpikir kalau Mingyu hanyalah umpan yang di gunakan Yohan untuk merebut kekuasaan di tangan Jungkook, padahal sebaliknya bukanlah begitu.

Mingyu memang terlihat seperti orang yang nakal dan playboy, tapi sesungguhnya dia adalah pria pekerja keras, disiplin dan selalu menghargai orang lain, karena dia sadar, tidak ada gunanya melakukan hal licik sedangkan dia selalu mengingat Tuhan itu maha tahu.....

" Bos!! "
Serunya hampir setengah berteriak tapi ketika sadar dimana dia sekarang berada, Mingyu pun memilih membungkam kembali mulutnya lalu menyusul Jungkook yang baru saja menuruni anak tangga.

" Bos, apakah anda sudah sarapan? Mau saya siapkan? "
Mingyu berkata cepat dengan nada pengertian, bagaimana pun juga dia sedikit tahu mengenai kehidupan sepupu jauhnya ini yang sungguh malang nasibnya, baginya. Jungkook jarang berada di rumah, terlebih lagi bila itu ada istrinya, dia lebih suka menghabiskan waktunya di perusahaan atau keluar kota hanya untuk pekerjaan.

" Tidak perlu, kita beli roti saja di jalan nanti."

Mingyu mengangguk, mereka segera keluar sebelum Hema keluar dari kamarnya, lalu memasuki mobil Mingyu yang memang masih terparkir di pintu teras.

Semasuknya mereka, Mingyu segera menarik kantung belanjaan dari jok belakang dan menyerahkannya kepada Jungkook lalu berkata,

" Bos, makan ini, di situ ada sandwich buatan Ibuku, itu karena aku tahu Bos pasti tidak akan sempat untuk sarapan! "

Tatapan Jungkook sedikit melembut, tanpa tindakan lebih dia pun menerimanya lalu berucap pelan,
" Terimakasih Mingyu."

" Tidak perlu sungkan Bos! Bagaimanapun juga anda adalah sepupu sekaligus Bos saya! Terlebih lagi hari ini kita akan melakukan hal penting demi masa depan! "

Jungkook menghela nafas lega dan mengangguk setuju, Mingyu memang tipe pria yang energik dan juga dapat di andalkan untuk mengembalikan mood ketika sedang turun.

Dengan tenang Jungkook mulai memakan sandwich buatan Ibu Mingyu, wanita itu bagaikan ibunya yang lain, bahkan terasa lebih baik dari ibunya sendiri.

Di tengah perjalanan, Mingyu menjelaskan semua secara rinci apa yang terjadi kemarin padanya, termasuk persyaratan unik serta pertemuan yang menegangkan itu.

Mendengar penjelasan Mingyu, Jeon Jungkook pun jadi ikut bertanya tanya akan seperti apakah sosok sebenarnya si pemimpin perusahaan besar itu? Apakah dia akan sama seperti Mingyu ketika pertemuan dan harus mengenakan topeng?

#BL.............

BEAUTIFUL LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang