BL 6

1.6K 298 23
                                    











Jeon Jungkook berdiri disana, menatap sosok yang amat sangat dia rindukan selama masa hidupnya, hatinya begitu pedih bersamaan dengan langkah kakinya yang berat.

Apakah itu halusinasi?

Apakah itu mimpi?

Atau apakah itu hanya fatamorgana nya saja??

Jeon Jungkook ingin menggapai, tapi sosok di depannya mundur seakan akan menolaknya dengan tegas, dimana letak hati dan rasional nya saat ini?

" Kim Taehyung.... Kau kah itu!? "
Suara Jungkook begitu berat dan serak bersama nafasnya yang seolah mencekatnya di tenggorokan membuatnya seakan sulit menggapai udara.

Sosok di depannya diam, bungkam dalam seribu bahasa, menatap lawan nya dengan tenang, menunggu gerakan apa yang akan terjadi selanjutnya.

" T-taehyung, ini aku....."
JungKook tetap berusaha maju tapi sosok di depannya kembali mundur selangkah membuat Jungkook terasa sangat terpuruk dalam kesedihannya.

" Taehyung......"

" Anda salah orang, saya Vins, bukan Taehyung."

" Tidak!!!"
Jeon Jungkook segera meraung, menyanggah ucapan sosok itu.

" Kau Kim Taehyung!! Ya!! Ya! Aku tahu kau Kim Taehyung!! "

Vins memiringkan kepalanya sedikit, menatap Jungkook yang terlihat sangat menyedihkan dengan pandangan tertarik, seolah-olah baru melihat fenomena langka baginya.

" Apa yang membuat kau yakin aku Taehyung? "

JungKook oleng, bersandar di tepian meja dan menatap Taehyung yang seolah semakin jauh darinya dengan pedih. Kepalanya menggeleng tidak setuju.

" Aku tahu!! Aku tahu dengan sangat jelas! Kau Taehyung!! Taehyung ku yang hilang!! "

Mendengar ini Vins tertawa penuh ekspresi wajah mencemooh,
" Sungguh menyedihkan, tapi kau sangat salah tuan Jeon, karena faktanya aku bukanlah sosok Taehyung yang kau sebutkan."

JungKook tetap tidak terima, jadi sebagai pelampiasan atas rasa frustasinya dia pun mencoba melemparkan dirinya untuk menggapai sosok Taehyung baginya itu.

Tapi amat di sayangkan sebelum keinginan nya tercapai, tubuhnya lebih dulu terhempas ke belakang dan segera menghantam ubin lantai yang dingin.

Nafas Jungkook tercekat, matanya menatap kosong pada langit-langit ruangan yang bernuansa modern itu.

Berkedip lalu menatap pada sudut tertentu, menemukan dua sosok asing berbadan besar berdiri angkuh, memblokir dirinya untuk menghalangi nya agar tidak bisa menyentuh sosok di belakangnya.....

JungKook bangkit dengan bantuan menopang dirinya pada kursi, " Kim Taehyung, ada apa ini....." Tanyanya dengan nada pahit.

" Sudah ku katakan untuk tidak memanggil ku Taehyung karena aku bukan dia! "

" Tidak! "

" Usir dia pergi!! Jeon, perjanjian kita batal, pergi dari sini!! "

Dua pria besar itu tidak perlu menunggu titah dua kali, detik berikutnya mereka segera mengejar sosok Jungkook, menahannya di setiap sisi.

JungKook memberontak keras, ingin menendang tapi apalah daya tubuh nya bahkan tidak sebanding dengan dua bodyguard itu yang mana membuatnya kewalahan, jadi dia hanya bisa meraung tidak terima.

" TAEHYUNG!! TAEHYUNG KEMBALI PADAKU!!! TAEHYUNG AKU MOHON!!"

Sosok Vins yang di anggap sebagai Taehyung itu hanya menatapnya datar, bahkan dengan kejam berbalik pergi setelah memberi kode kepada para bawahannya untuk membawa orang itu pergi.






.
.
.
.
.
.
.
.







Di lantai bawah, Mingyu sedang asyik bercerita tentang pekerjaan nya dengan pekerja disana, namun tidak menyangka akan mendengar jeritan pedih di detik berikutnya setelah lift terbuka dari sisi kiri mereka.

Mata Mingyu membola, segera berdiri dan merebut Jungkook dari dua pria berbadan besar yang menyeretnya layaknya menyeret orang gila.

" Lepaskan!! Apa apaan kalian!! "

Dua pria berbadan besar itu tidak menjawab, mereka hanya berdiri dengan angkuh, mengantisipasi kalau saja pria yang baru mereka seret mencoba kembali memberontak.

Melihat tidak ada tanggapan, melainkan semakin banyak pengawal yang masuk mengepung mereka, hati Mingyu semakin tenggelam, dengan susah payah menyeret Jungkook untuk keluar dari sana.

JungKook di bawa keluar oleh Mingyu dengan tidak berdaya, dia terus menatap gedung itu dengan tidak rela. Bahkan setibanya mereka di area parkir, Jeon Jungkook tetap tidak bereaksi.

Dia jatuh terduduk di samping ban mobil Mingyu, menangkup wajah nya di antara lipatan lutut, terisak pedih hingga bergetar hebat.

Mingyu masih berdiri di depannya, menatap pria yang selama ini terlihat kuat dan acuh tak acuh kini malah terisak seperti anak kecil.

" JungKook, ada apa denganmu? "
Mingyu bergumam pelan, untuk pertama kalinya setelah sekian lama dia kembali mengungkapkan nama pria itu yang selama ini selalu dia panggil dengan sebutan Bos meskipun mereka masih sepupu....

JungKook mendengar tapi dengan sengaja menulikan telinganya, enggan menjawab bahkan mengangkat kepalanya.

Punggungnya masih bergetar, Mingyu yang melihatnya merasa iba, ikut berjongkok di depan Jungkook, memegang pundaknya dan sedikit merematnya.

" JungKook, ada apa denganmu?? Apakah tuan itu menolak kerjasama kita? Tidak apa! Perusahaan kita tidak akan hancur dengan penolakan dia, kita bisa mencari investor lain? Atau mungkin, kita bisa-

" Dia kembali Mingyu....."

" H-ha? Apa? "

" Dia kembali..."

" Siapa yang kembali? "
Mingyu mengira reaksi Jungkook seperti ini berkaitan dengan ajuan kerjasama mereka yang mungkin saja telah di tolak walaupun Jungkook sudah berusaha meyakinkannya.

Mingyu tidak menyangka itu bukan pokok akar permasalahannya,......

JungKook mengangkat sedikit wajahnya, hati Mingyu semakin tenggelam hingga ke dasar benua, walaupun mereka tidak terlalu dekat, namun setidaknya Mingyu masih dan akan terus maju untuk membantu sepupunya ini ketika mengalami masalah....

Ekspresi ini......

Wajah ini.....

Suasana ini......

Itu sudah lama berlalu.....

Tapi kenapa seakan terulang kembali dengan kisah dan waktu yang sama?

Kisah ini jelas mengingatkan nya dengan kenangan dimana dulu Jeon Jungkook berlari di sepanjang jalan hanya demi bisa pergi ke pusara sang kekasih hati......

" JungKook......."

" Mingyu, dia kembali, Kim Taehyung ku kembali!! Tapi dia bahkan tidak mengingat ku!!! Apa yang harus ku lakukan!!? "


Tanpa mereka sadari, sosok lain masih berdiri di puncak sana, bersembunyi di sudut ruangan tertutup tirai kelambu abu abu cerah.

Matanya yang tajam terus menatap adegan di bawah sana dengan sorot tenang, tangannya menarik kelambu abu abu itu agar tertutup rapat, lalu dengan berbalik dengan mulut sedikit mengerucut.

Menatap bayangan nya di depan cermin lalu menatap sebuah figur di bawah kaca dengan tatapan kosong.

" ........ Ini baru permulaan, aku akan membuat mereka merasakan apa yang kau rasakan di detik-detik Kematian mu........ "

#BL..............

BEAUTIFUL LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang