BL 3

1.8K 299 13
                                    











Keesokan harinya, Jeon Jungkook yang terlihat sangat lelah bahkan mengantuk karena bergadang semalaman membuatnya tampak seperti mayat hidup, terlebih lagi dengan adanya lingkaran hitam di bawah kelopak matanya.

Wajah itu begitu kuyu dan lesu sekalipun dia telah mandi dan bahkan memakai produk kecantikan, namun tetap saja hasilnya sama.

Itu semua karena hal kemarin, dimana Kwon Eunbi ternyata tidak main-main untuk mengadukan dirinya kepada ibu Jungkook.

Song Hema jelas marah, dia bahkan meracau tidak jelas sepanjang waktu di telepon, menyuruhnya untuk pulang agar dia bisa di luruskan.

Jungkook jelas menolak, jadi dia lebih memilih tinggal di perusahaan seorang diri, menghabiskan waktu dan tenaganya hanya untuk bisa fokus pada pekerjaan nya.

Sekarang dengan kondisinya yang seperti itu jelas membuatnya tidak semangat, sampai sampai terlonjak kaget kala pintu ruangannya di buka paksa dari luar. Jungkook sudah bersiap-siap untuk menerima Omelan bila itu adalah ibunya, tapi siapa sangka kalau itu salah satu manajer nya, Kim Mingyu?

" BOS!!!! "

Nafas Mingyu tampak begitu tersengal-sengal dengan keringat membanjiri wajah sampai tubuhnya, wajahnya terus beralih antara pucat lalu memerah.

" Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk, Mingyu-ssi??? "
Tanya Jungkook dengan sindiran pedas nya.

Mingyu seolah tuli malah mengabaikannya dan berjalan mendekat masih dengan nafas terputus putus.

" Tidak ada waktu Bos! Ini sangat penting!! "

" Apa yang lebih penting daripada etika sopan santun mu?! "

Mingyu dengan cepat meletakkan ponselnya di depan Jungkook, bahkan tanpa sopan langsung menggeser laporan kerja yang tengah Jungkook kerjakan.

" Etika ku bisa di urus nanti, sekarang Bos harus lihat ini!? "

Mata gelap Jungkook jatuh pada layar ponsel Mingyu yang demi apapun menyala dengan sangat terang bahkan hampir membuatnya silau karena radiasi tinggi.

Di layar tengah menampilkan sebuah pesan di akun email resmi, membacanya dengan teliti lantas membolakan matanya. Menatap Mingyu seolah olah dia adalah hal terbaru yang baru saja dia lihat.

" Ini asli? "

" Tentu saja asli! Bos, kita sangat beruntung karena bisa masuk daftar wawancara!! Bukankah sudah ku katakan kemarin bahwa apa salahnya dengan mencoba? " Ujar Mingyu dengan senyum bangga, jelas sekali dia tengah menyombongkan dirinya sendiri karena merasa sangat benar dalam pendapat kemarin.

Melihat keterdiaman Jungkook, Mingyu yang masih dalam semangat membara pun bertanya.

" Jadi Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang?? "

" Tentu saja kita-

Lagi lagi obrolan mereka harus terputus dengan adanya getaran ponsel yang berasal dari ponsel Jungkook sendiri, itu menampilkan nama Ibunya.

Dengan berat hati Jungkook melirik Mingyu dan berkata cepat, " Mingyu, kali ini aku dan perusahaan kita benar-benar bergantung padamu."

" Aku?? "
Mingyu menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah bodoh.

" Ya, aku ada urusan pribadi yang mendesak. Urus semuanya, tanyakan pada Eunwoo mengenai apa saja yang harus kau bawa dan apa yang harus kau persiapkan ketika tanya jawab."

Jungkook mulai berdiri, dan bersiap untuk pergi tapi Mingyu yang terus menatapnya malah menahannya dengan pertanyaan melenceng.

" Kalau begitu, Bos! Jika aku berhasil memenangkan tender ini, apakah gaji ku akan di naikkan? "

BEAUTIFUL LIAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang