Sejak hari itu, Jeon Jungkook meliburkan diri selama dua hari tanpa kabar, terus mendekam di dalam kamarnya sampai Song Hema tidak tahan dan terus meribut di luar pintu kamarnya.
Tak hanya Song Hema, para pekerja di kantor pun sudah sangat ribut, sibuk dengan hal hal yang harus berkaitan dengan bos mereka.
Sekalipun ada Cha Eunwoo sebagai sekretaris dan bisa menggantikan tanda tangan nya, tapi tetap saja Jeon Jungkook di perlukan dalam hal pertemuan dengan direktur lainnya.
Jadi, mau tidak mau pada hari ketika Jeon Jungkook akhirnya keluar dari kamarnya dengan keadaan linglung. Wajahnya kuyu dengan lingkaran hitam di bawah matanya dan sedikit sembab......
Song Hema yang berdiri di ruang tengah melihat putranya sudah mau keluar dari kamar segera menghampiri, dia ingin menggapainya tapi Jeon Jungkook tetap tidak bereaksi, melihat Ibunya namun seakan buta.
" JungKook, ada apa denganmu!? Kenapa kau seperti ini? Kau sakit? Atau kau ada masalah dengan kantor, katakan pada Ibu!!? "
Jeon Jungkook tetap tidak bereaksi, Song Hema sedikit cemas, walaupun wataknya keras, tapi Jeon Jungkook tetaplah putranya, putra satu-satunya. Jadi, ketika melihat kondisi putranya seperti ini, hati Ibu siapa yang tidak sakit?
Pikiran Hema melayang pada hal terakhir sebelum putranya pulang dalam keadaan kacau kala di antar Mingyu, anak itu.... Tidak bisa di ajak bicara!!
Sekilas dia ingat mengenai pertengkaran mereka, apa ini ada hubungannya dengan Eunbi??
" Sayang, apa Eunbi menghubungi mu baru baru ini?? Apa kalian bertengkar hebat lagi? "
JungKook tetap tidak menjawab, Song Hema merasa akan kehabisan kesabaran, oleh karena itu dia segera menyeret Jungkook menuju ruang makan, namun Jungkook seakan menjadi batu besar yang mendekam di tempat selama ribuan tahun pun sama sekali tidak tergerak sekalipun Hema sudah mencoba menariknya dengan kuat.
" JungKook?? "
JungKook tidak melihat Ibunya tapi secara perlahan menurunkan tangan Ibunya, melepaskan secara sepihak kemudian melangkah kosong ke depan.
Song Hema mengejarnya tapi Jungkook tetap tidak menghiraukan nya, dia terus pergi dan memasuki mobil, lalu hilang.
Melihat kepergian Jungkook, Hema mengerutkan keningnya tidak senang, berbalik lalu mencari ponselnya, dia akan mencoba menghubungi Eunbi.
Wanita itu sudah dua hari pula tidak pulang sejak bertengkar dengan Jeon Jungkook, sekarang dia pasti berada di rumahnya.
Hema merasa dia maupun putranya tidak bisa terus seperti ini, karena Kwon Eunbi adalah putri tunggal keluarga Kwon, dia jelas sangat kaya, bila mereka terus bersinggungan seperti ini, bukankah itu juga akan berdampak dengan Jeon?
Hema tidak bisa!
Keluarga Jeon tidak bisa runtuh begitu saja, walaupun harus menyakiti putranya, tapi menurutnya itu adalah yang terbaik agar mereka bisa hidup aman sampai tua.
.......
Jeon Jungkook tiba di kantor, para karyawan seketika sibuk beres beres, mereka ingin mengejarnya untuk meminta keterangan tapi ketika melihat raut wajah yang tak pernah di tampilkan oleh bos mereka selama ini, mereka pun mulai ragu, bahkan saling melirik untuk meminta dukungan.
Mingyu yang melihat Jungkook sudah kembali hadir di perusahaan pun segera mendekat, sekalipun status nya disini tidak tinggi, tapi semua orang tahu bahwa mereka ada sepupu, jadi, bila dia pergi mengikutinya ke dalam ruangan pribadi Jungkook, siapapun bahkan Cha Eunwoo pun tidak akan melarang, mungkin dua bersaudara itu akan saling membuka suara?
JungKook tidak duduk di kursi kebesarannya, melainkan berbalik arah untuk duduk di sofa tamu lalu sedikit bungkuk untuk melihat pantulan dirinya di meja kaca.
Merasakan beban di sampingnya sedikit menekan ke bawah, Jeon Jungkook sedikit melirik lalu tahu kalau itu adalah Mingyu.
" JungKook, kau baik? "
Mingyu meletakkan tangannya di atas pundak Jungkook, meliriknya dengan tenang.JungKook tidak langsung menjawab, dia mendengus lelah lalu memejamkan matanya menikmati rasa sakit yang selama ini dia tanggung sendirian.
JungKook merasa tidak adil di dalam hidupnya, dia merasa semua orang telah membohonginya bahkan dunia pun ikut berbohong padanya.
Apakah dia begitu hina untuk tidak di akui?
" Aku lelah."
Dua kata berhasil mengekspresikan perasaan dirinya saat ini, Mingyu di sisinya pun ikut menunduk prihatin.Tanpa di sadari Jeon Jungkook pun tertawa hina, tertawa, menertawakan dirinya sendiri yang terlalu bodoh bahkan semut pun tak sebodoh dirinya.
" Mingyu, apa aku terlalu bodoh untuk bisa mengetahui kebenaran? "
" Jungkook ah, jangan seperti ini...."
" Apanya yang jangan Mingyu ah? Bahkan saking bodohnya diriku, aku selalu mempercayai akan kebohongan dunia selama ini. Kau tahu itu? "
" Aku tahu-
" Bohong!! Kau bahkan tidak pernah merasakannya bagaimana sakitnya hatiku!! "
" JungKook-
" Apa kau tahu betapa sakitnya hatiku saat ini?? Apa kau tahu bagaimana rasanya di cabik di ujung kematian kekasih hatimu? Apa kau tahu bagaimana rasanya bertemu dengan seseorang yang begitu amat kau cintai, rindui, tapi dia tidak ingin di dekati!? Apa kau tahu!? "
Jeon Jungkook meraung, Mingyu segera menggapainya dan memakan pundaknya, menatapnya dengan tatapan tajam.
" Jeon Jungkook, dengarkan aku!! Aku mungkin memang tidak dan tidak pernah merasakan seperti apa yang kau rasakan di hatimu, tapi setidaknya kau lebih kuat dariku?! Kau bahkan mampu bertahan sampai saat ini demi semuanya!! "
JungKook menggeleng tapi Mingyu tidak melepaskan nya.
" JungKook, aku mungkin tidak terlalu mengenal bagaimana dan seperti apa hubungan mu dulunya dengan dia, tapi aku tahu kau pasti sangat mencintainya."" Aku sangat mencintainya."
" Ya! Kau sangat mencintainya! Oleh karena itu kau harus berjuang!! Jika dia tidak bisa mengingatmu, maka kau sendirilah yang harus mengingatkan nya!! Bila perlu buat lembaran baru dan hapus kenangan buruk itu!! "
Jeon Jungkook terdiam, air matanya sudah berhenti tapi pancaran kesedihan itu masih ada di matanya.
" JungKook, aku sepupu mu, percaya lah, apapun yang terjadi, aku akan selalu mendukung mu!! "
.........
" Bagaimana? "
" Semuanya lancar Bos! Saya dapat menjamin, kurang dari dua Minggu ini perusahaan itu akan menjadi milik Bos!! "
" Hahahaha!! Bagus! Bagus! "
Sosok Vins mengibaskan tangannya, beberapa orang di dalam ruangan itu segera pergi setelah merasa menyelesaikan pekerjaan mereka dan dapat yakin bahwa sang Bos merasa puas.
Vins duduk dengan angkuh di kursi emasnya, di tangannya ada sebuah map berisikan beberapa data penting yang akan dia gunakan sebagai kunci di kemudian hari.
" Memang benar, uang adalah segalanya!! Dua Minggu.... Dua Minggu lagi, kalian semua akan bertekuk lutut di hadapan ku!! "
Map itu di lemparkan begitu saja ke atas meja kaca, memainkan kukunya dan terkekeh sinis.
" Satu persatu akan ku buat mereka merasakan apa itu neraka dunia....."
#BL...........
![](https://img.wattpad.com/cover/313058621-288-k809307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL LIAR
Non-Fiction(☞゚∀゚)☞Tittle : Beautiful Liar (☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞Written By @DiazOktaFiqi ('◔‿ゝ◔')━☞Request By @greciadevi WARNING!!!! (ノಠ益ಠ)ノBAGI KALIAN HOMOPHOBIC PEOPLE, PLEASE DON'T READ MY STORY!!! Harap saling hargai, baik?? Saya tidak mengusik anda, dan anda to...