Hari berlalu begitu cepat. Kehamilan yang tak direncanakan ini terkadang menyulitkan dirinya untuk berkembang menjadi sosok istri seutuhnya. Di saat dia masih setengah jalan menjadi istri yang dapat diandalkan suami di keluarga mereka, kini dia harus belajar lagi cara menjadi seorang ibu baik bagi calon bayinya.
Soraya sering merasa lelah dengan semua perhatian yang ia dapat berkat kehamilannya ini. Para orang tua sering menyuruhnya melakukan ini itu hingga dia capek dicekcoki hal sama setiap hari. Belum lagi ketika nafsu makannya turun drastis, pagi bangun tidur selalu mual-mual dan hidungnya belakangan sangat sensitif, seringkali dia mengeluhkan bau badan seseorang yang membuatnya selalu mual. Kemauannya menginginkan sesuatu yang kadang berlebihan itu sering merepotkan Ansel—sang kakak—yang selama ini jadi korbannya menggantikan posisi Andra yang tak ada di sisinya, lalu dia harus rutin menemui dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan prenatal, demikian pul dengan jadwal rutinnya mengikuti kelas ibu hamil yang lebih sering merepotkan dirinya.
Kelas tersebut sebenarnya cukup bermanfaat baginya. Dia yang awalnya belum tahu apa-apa sebagai calon ibu ini, perlahan-lahan mulai memahami tugas-tugasnya dan beberapa hal penting yang perlu diketahui bagi calon ibu. Larang-larangan yang tidak boleh dia lakukan selama hamil, serta belajar sejak dini bagaimana caranya mengurus bagi mulai dari cara menyusui, memandikan, memakaikan baju, dan lainnya secara bertahap. Dia belajar bersama para ibu hamil lain yang dibagi tiap group berjumlah 10 orang.
Di kelompok sendiri merupakan para ibu yang baru mendapatkan anak pertamanya hadiah dari pernikahan mereka. Di antara mereka hanya Sorayalah yang paling muda demikian pula dengan usia pernikahannya. Mereka sering menyebut dirinya perempuan beruntung karena baru beberapa bulan menikah sudah diberkahi kehamilan—Soraya masih disebut sebagai pengantin baru meski pernikahan itu sudah lewat beberapa bulan lalu. Sedang para ibu hamil itu dikaruniai seorang anak setelah menikah selama 1 hingga 2 tahun. Sebagian banyak memang kehamilannya baru didapat setelah lama menikah, tapi ada juga beberapa orang yang setelah nikah 5 lima bulan langsung dikasih anak.
Yang menyulitkan dirinya hanyalah pandangan aneh dari para ibu-ibu itu. Awalnya mereka menganggap Soraya hamil di luar nikah sebab di hari pertama datang alih-alih bersama pasangan, dia justru datang bersama ibunya. Soraya awalnya tidak peduli dengan rumor di kelas tentang dirinya. Namun, lama-kelamaan dia pun jengkel hingga suatu hari berceletuk masa bodoh di tengah kelas.
“Ya ampun. Tante Tante sekalian ... tolong dong, kalau nyebar gosip yang bermutu. Gak malu apa nuduh orang sembarangan?” Ia mendengus kala itu menatap sebal tiga orang ibu hamil yang sering kali membicarakan dirinya, yang datang bersama ibunya di kelas ibu hamil ini. “Belum aja kalian lihat suamiku kayak apa!”
Untung ibu terus menegurnya supaya tidak mengambil hati sama omongan orang lain, meski diam-diam di belakangnya ibu suka menegur orang yang menyebarkan gosip. Malahan lebih galak daripada teguran Soraya. Alasan ibu menyuruhnya bersabar supaya emosinya tidak memengaruhi kandungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lionhearted [✔]
Romance[Hotsy-Totsy 2.0] Soraya ngebet pengen rasain dunia orang pacaran, lantas mendekati sang barista kafe langganannya. Menurutnya, Andra lumayan cocok jadi pasangannya setelah dia gagal mendapatkan cinta pertamanya. Sementara Andra yang sedang di fase...