14 - The Blood #2 (part 3)

1.8K 233 8
                                    

"jangan sampai keluargamu tau mengenai hal ini! aku tidak mau hal ini memunculkan perkelahian"

"tenang saja, seperti yang kau katakan, gosip hanyalah gosip" tapi sebenarnya aku tidak tenang, aku adalah anggota paling kecil di keluarga Theerapanyakun, artinya mereka sedang berbicara tentang aku kan ?

--- Venice POV ---

Tommy pulang lebih dulu, sementara aku masih duduk di taman, terdiam.

ponsel di saku celanaku terus bergetar dari tadi, tapi pikiran ku masih hanyut di perkataan Tommy. perlahan aku mengambil ponsel, papa menelpon.

"Venice! kau dimana? Niu menelponmu berulang kali" suara papa langsung terdengar

"...."

"Venice?!"

"aku baru keluar dari perpustakaan, aku kembali ke kelas sebentar lalu pulang"

"kau baik-baik saja?" bagaimana menjawab pertanyaan ini, aku tidak baik-baik saja.

"ya, i'm fine. sorry tadi aku terlalu fokus mencari buku"

"oke, pulang sekarang, sebelum daddy mu sadar kalau belum di rumah"

"daddy dirumah?"

"tidak, dia sedang diluar, tapi akan langsung pulang setelah pekerjaannya selesai, jangan sampai daddy mu sampai lebih dulu"

"oke pa, bye." aku jalan kembali ke kelas dengan malas, setelah membereskan barang-barangku, aku jalan keluar sekolah, Niu langsung berlari saat melihatku.

"tuan Venice, kenapa lama sekali?"

Niu mengambil barang-barang di tanganku, aku hanya mengikutinya dari belakang, pikiranku entah dimana.

"tuan Venice, kau baik-baik saja?" Niu bertanya saat dalam perjalanan pulang ke rumah

"iya. aku mau tidur sebentar, nanti bangunkan aku" aku memejamkan mata padahal bukan untuk tidur.

pikiranku terus memikirkan informasi yang aku terima beberapa saat yang lalu dari Tommy, jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, bagaimana jika itu benar? haruskah aku menanyakan ke orang tua ku? tentu saja tidak kan? karena kalau itu benar, mereka tidak akan bilang juga. iya, jika itu benar mereka tidak akan bilang apapun padaku, mereka pasti menutupinya.

aku sampai dirumah, langsung masuk ke kamar, menjatuhkan tubuhku ke atas kasur, memilih memejamkan mataku, tertidur.

"Venice.. Venice??" aku membuka mata, dan daddy sudah di dekat kasur

"tertidur?"

aku menganggukkan kepalaku

"sudah hampir malam, papa mu akan pulang sebentar lagi, kita bisa makan bersama"

"oke, aku akan mandi dulu"

setelah mandi, aku turun untuk makan. aku berusaha bersikap biasa saja, tapi sepertinya sulit.

"Venice, kau sakit?" papa bertanya dengan tangannya di keningku "kau tidak demam"

"hanya kelelahan pa"

"besok mau izin dari sekolah saja?"

"tidak, aku akan langsung istirahat saja setelah makan"

"jika merasa sakit kau harus langsung beritau, kita bisa ke rumah sakit untuk memeriksanya" kata daddy

"oke dad"

aku kembali ke kamar, seharusnya aku tidur, tapi aku dengan pelan mengunci pintu kamar ku, duduk di meja belajar.

Story of Vegas PeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang