15 - The Blood #2 (part 4)

1.9K 244 10
                                    


benar, aku bukan bagian dari keluarga Theerapanyakun, gosip itu benar. bagaimana sekarang? apa yang harus aku lakukan? tanpa sadar aku mulai menangis, menundukkan kepalaku. suara langkah kaki keluar dari kelas menyadarkanku, aku menghapus air mata yang mengalir, mengambil tas di loker dan langsung keluar gedung. aku berhenti saat melihat mobil Niu, apa aku harus pulang kerumah? bahkan yang bukan rumahku. aku menghela nafas berat, aku tidak punya tempat lain, aku berjalan ke mobil dan langsung masuk.

pandanganku kosong menghadap luar jendela mobil sampai aku menyadari ini bukan jalan menuju ke rumah

--- Venice POV ---

"kita mau kemana?"

"mansion main family, tuan Pete memintaku mengantar kesana"

aku mengambil ponselku dari tas, ternyata ada pesan masuk dari papa.

Pete : Venice, nanti langsung ke mansion main family saja sepulang dari kursus

kenapa harus hari ini?! kenapa harus ke main family?! tapi aku tidak punya pilihan, aku hanya diam sampai mobil masuk ke mansion main family.

aku bisa melihat daddy menunggu didepan, saat melihatku keluar dari mobil, daddy langsung tersenyum mendekat. 'apa benar aku bukan bagian dari keluarga Theerapanyakun?!' aku ingin sekali mengatakan ini pada daddy tapi yang keluar dari mulutku berbeda

"kenapa kesini dad?"

"Khun mengadakan pesta makan malam, besok kau juga libur sekolah kan?"

aku menganggukkan kepalaku "papa mana?"

"diculik Khun" daddy menjawab tertawa

kami berjalan masuk, para bodyguard main family menundukkan kepalanya menyambut kami. sebelumnya aku biasa dengan ini, tapi sekarang aku merasa tidak nyaman.

aku dan daddy menuju bagian halaman mansion, disana semua orang sudah berkumpul.

"helo Venice!" pama Porsche mendekat memelukku

paman Porsche seperti akan mencium keningku, aku langsung menghindar "jangan"

paman Porsche tertawa "oke.. oke.. kau sudah besar sekarang"

"Venice!!" suara paman Khun terdengar

dia tampak sedikit berlari ke arahku "keponakan kesayanganku!" dan langsung memelukku

"ayo kemari, duduk" paman Khun menarikku untuk duduk, daddy mengikuti dari belakang

"makan yang banyak oke?!" kata paman Khun lalu pergi bergabung dengan yang lain

aku dan daddy duduk disana, daddy mulai makan dan minum wine, aku hanya melihat makanan yang dihidangkan didepanku, tidak menyentuhnya sama sekali.

daddy berbincang dengan paman Kinn yang duduk disebelahnya, sementara aku hanya fokus dengan pikiranku sendiri. apa boleh aku berada disini? apa aku harus marah-marah dan berteriak ke daddy disebelahku untuk bertanya kebenarannya? atau aku harus menangis dengan kencang?

suasana malam itu makin meriah, aku bisa melihat papa, paman Khun, paman Arm, dan paman Pol sedang bernyanyi di pinggir kolam renang

"Venice kau tidak makan?" daddy bertanya saat melihat makanan yang belum kusentuh

"aku tidak lapar"

"yakin? terakhir kau makan itu siang tadi di sekolah, kau mau sesuatu yang lain?"

"aku tidak mau, aku tidak lapar dad!" nada bicaraku sedikit meninggi

"oke Venice, jika kau tidak mau makan it's okay" aku bisa melihat wajah kaget daddy

"i'm sorry.."

daddy mengelus punggungku pelan "kau lelah?"

Story of Vegas PeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang