Chapter 02

5.6K 416 28
                                    

"Apa katamu?" Ucap tuan lembut namun terdengar menusuk, "Ma-Maaf tuan, sa-saya hanya meminta tuan mengambil uang itu kembali, sa-saya tidak membutuhkannya, dan saya akan pergi dari sini." Ucap Jane menunduk.

"Cihh munafik." Decak tuan, "Baiklah jika kau tidak mau uang ini, akan aku ambil, setelah itu pergilah jauh-jauh dari perusahaanku, dan lupakan kejadian semalam." Lanjut tuan Kim pada Jane, "Baiklah." Ucap Jane enteng sembari berdiri lalu melewati tuannya dengan wajah datar.

Hati Jane sakit, tentu saja, bagaimana bisa pria ini mengambil kehormatan nya lalu bersikap tidak merasa bersalah, dimana hatinya? apa hati nya ada di dengkulnya? benar benar sejahat sekali. Jane pergi dari sana, ia meninggalkan perusahaan dari pria brengsek itu, lalu menuju ke rumah pemberian orang tuanya.

Tiba di sana ia langsung masuk dan menatap rumah itu, rumah yang memiliki 2 lantai dan memiliki banyak kenangan, Jane hanya seorang anak tunggal dari orang tuanya.

Ia hanya sendirian saat ini, orang tuanya meninggal dan dirinya hanya seorang diri hidup dinegara yang bernama Korea, Ia lahir dikorea dan di besarkan di New Zealand, Jane dibesarkan dengan kasih sayang penuh namun ditinggalkan juga dengan kesedihan penuh.

Jane duduk di sofa lalu meringkuk tubuhnya, rumah ini sudah siap dengan peralatan, dan bersih, semuanya bersih, tak jarang Jane kesini untuk membersihkan rumah ini, Jane tidak tinggal disini karena ia tak ingin mengingat kejadian dimana ayah dan ibunya dibunuh oleh perampok rumahnya, betapa hancurnya ketika dia melihat darah berlumuran dan mayat orang tua nya dan pembantunya yang berhamburan dimana mana. Ia takut disini, dan tidak ingin tinggal disini lagi, dan mungkin setelah kejadian itu, Jane akan berubah pikiran.

Jane tinggal dirumah kecil yang dekat dengan kantor, namun sekarang Jane akan tinggal disini untuk membuat dirinya tenang, karena rumahnya cenderung sangat tenang, namun juga ia teringat tentang kejadian tragis dari pembunuhan berantai itu.

Jane lahir dari keluarga yang terbilang kaya, semua kebutuhannya terpenuhi dan warisannya juga, lalu kenapa Jane bekerja sebagai OG? Karena Jane ingin mempelajari hal baru, lebih tepat nya ia mencari kegiatan. Jadi anak tunggal ada enak dan tidaknya, enaknya adalah mendapatkan kasih sayang tanpa berbagi dengan siapa pun, dan tidak enak nya adalah selalu sendirian ketika sudah waktunya orang tua kembali ke maha yang kuasa.

Jane menangis sekeras mungkin, ia harus bagaimana, walau masih banyak uang yang ditangannya, tapi untuk apa jika ia sendirian? Ia ingin memiliki suatu benda yang hidup dan dapat mewarnai hidupnya, walau itu benda kecil tapi bisa mewarnai kehidupannya yang sunyi. Tak lama Jane tertidur disana, untungnya pagar tertutup dan terkunci walau pintu terbuka lebar.

Tiba tiba seorang burung bangau putih mendekat ke Jane dengan membawa sesuatu lalu menaruh sesuatu di dekat gadis itu, lalu burung bangau itu terlihat pergi terbang meninggalkan gadis itu.

[15:34]

Jane terbangun dan melihat sebuah kertas yang digulung menggunakan sesuatu, Jane mengambil lalu membukanya.

"Skdbriebdj ekrbrirbdh mvsuevsy ugsgsfsgcs ahdvejvrhe negceysfs ykebeidcd aodkdbdudv  akdbdudv kuevsysvsg aoebusvdu nidvdudg beisvsuvs aiebdudvdy igsusvyd khdvsysgs bysgsyscts aoebusvdu iveudvdudv kdgeusvsyfs sirvrurgr alrbfifgd jegvsyscsyb apendydvt tkdbdjdv uvsosbsydc hscsycey aoevdhdvd neveyscte msvdjdvtd eodbdodv ngsgsysv gehksvshs isjsvshsvgs rosbdodhd ijsbsyscs  mlsndodhd ksvsvsyvs ugekrbdhdv, uorjdjdbd nsudvdusg tosbdjdv uofbdhdv khrvdyrgr mudhdudh ehfidbdhd midbdudvd bdihdudhd eidbddvd ridbdhdhdh ijdbdydgs kdhudvdydg ajdvdudgg njsvdudgd musgsusgs usbsysvts srbribrhr ejdbdudg odbsubshs rksbsuvs aidnudbdhd nsvsyfs giejeieh bsishdud aoejrudh ykdjdjhd iksbdysgd kdhvdudgd eidbdhdhdh ckdhdudh ijsbdydhhd lshshsh ushsbusvs nbsusvsg tkdbdidh usjvsusgsg kegusvdts mirvrurgr eirbrurgy njrbryrvdg jiehsudhsy  ajsdhudgd djdbdhjd ijdbdushd tiebdudvdy eishdugsy mhdvsysg abshsvdg njebejebhe hoshdhdb isnsjbshs djsbdugd uksndjdg pjsvsy musvsysg."

"Hah? Ini orang tidak bisa membaca atau bagaimana ya?" Ucap Jane yang kemudian menggeleng, dengan perlahan Jane berdiri lalu berjalan ke kamarnya, lalu menaruh kertas itu di brankar nya, entah untuk apa Jane menaruhnya, tapi ya begitulah.

Jane turun dan mencoba membuat kopi susu untuk dirinya, ia butuh healing, hatinya masih teringat pria itu, setelah membuat kopi susu ia berjalan ke bagian belakang rumahnya, ada kolam berenang yang lumayan lebar.

Ia duduk sembari memasukkan kakinya ke air, untungnya ada genting yang menutupi panasnya matahari di siang ini. Jane memakai kacamata hitamnya sembari menatap langit yang biru namun dengan matahari yang panas. "Hahhh semoga ada keajaiban aku memiliki seorang anak" tiba tiba ucapan itu keluar dari mulut tololnya itu, "A-Apa yang aku katakan?! Astaga jika aku mempunyai anak berarti anak dari pria itu, dasar bodoh." Ucap Jane yang kemudian memukul jidatnya.

Namun tanpa disangka ucapannya didengar oleh langit.

Bersambung....

Terimakasih sudah mau membaca cerita ini, we love u guys🥀

Where My Daddy? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang