Chapter 17

2.3K 214 10
                                    

Drrrttt drrrttt

"Sebentar ponselku berdering" Victor mengambil ponsel yang ada disampingnya, "halo? "

Jane melihat kearah wakah Victor yang serius, "Apa?!! Baiklah Baiklah Aku Akan Menuju Seoul" Victor mematikan panggilan itu.

"Ada apa Victor? " Tanya Jane lembut, sepertinya pria didepannya ini sedang panik, "(sepertinya terjadi sesuatu) "

"Jane... Ayahku drop di rumah sakit! " Victor mulai menunduk, Jane memukul lengan Victor pelan

"Lalu untuk apa kau menangis disini bodoh, temui ayahmu segera! "Umpat Jane, Victor mengangguk dan menghapus air matanya, ia berdiri, namun tiba-tiba, " Jane kau ikut denganku ya? "Tanya nya tiba-tiba.

" Huh? Ta-Tapi untuk apa ak -"

"-Jangan takut ayahku mengambil christ dia bukan orang yang seperti itu, bersiaplah" Potong Victor, ia mempunyai firasat aneh, yang pasti ia ingin mengajak Jane dan christ kerumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

Jane mengangguk ragu, ia pun berdiri, mereka bersiap untuk pergi.

Jane menggendong Christ yang masih tidur, "Sebentar aku kunci rumah dulu" Jane mengunci rumah, "Sudah? "

Jane mengangguk, mereka pun pergi menuju kota Seoul, tepatnya dirumah sakit gongsam.

[12:32]

Mereka pun tiba dirumah sakit gongsam, christ sudah bangun daritadi, Jane menggendong Christ,"Ayo!"

Victor dan Jane melangkah cepat ke ruangan ayah Victor dirawat, "Tuan Muda! Akhirnya anda datang juga" Ucap seorang wanita yang merupakan sekertaris ayahnya.

Victor hanya mengangguk, tidak ada waktu untuk meladeni wanita itu, ia dan Jane masuk keruangan itu, dilihat ayah Victor yang sedang melamun, "Ayah! " Panggil Victor.

"Vic... "Mata ayah menatap Jane dan christ yang sedang menatap mereka.

" Siapa mereka? "Tanya ayah bergetar, " Dia istri dan anakku"Jane langsung melotot kearah victor.

"(Sialan! Sejak kapan aku menikah dengan nya?!!) "

"Akhh karena terlalu lama dirumah sakit, aku sampai tidak tahu kau menikah, kemarilah nak.. " Ayah memanggil Jane untuk mendekat, Jane memberanikan diri untuk mendekat.

"Bisa kau memberikan cucu ku padaku? " Tanya ayah, Jane mengangguk, walau hatinya terasa berat.

Jane memberikan christ dari gendongannya, Ayah menatap cucu nya dengan intens, lalu ia tersenyum, "Ia mirip sepertimu vic, dan lihat pipinya mirip seperti mommynya"

Victor dan Jane menatap iba kearah ayah, "(Ohh tidak mataku panas) " Jane mengipas ngipaskan matanya yang ingin mengeluarkan sebutir air.

"Mommy apakah ini kakekku? " Tanya Christ, "Ya, lebih tepatnya dia grandpa mu" Ucap Jane, Christ mengangguk lalu menatap kakeknya.

"Glandpa sakit apa? " Tanya Christ, "tidak, grandpa hanya beristirahat disini" Ayah tersenyum senang.

"Lalu kenapa glandpa belada di lumah sakit?" Tanya Christ, "karena grandpa sedang membutuhkan perawatan rumah sakit"

Jane berlari keluar, cukup air matanya sudah membanjir.

Victor menatap Jane, ia menyusul Jane yang keluar, "Jane? "

Dilihatnya Jane sedang duduk di sebuah kursi panjang sembari nenunduk, "vic, aku tidak tega" Lirihnya.

Victor menghampiri Jane dan msnghelus punggung wanita itu, "jangan menangis, ayah memang sangat menginginkan cucu laki laki, maka dari itu dia sangat senang" Ucap Victor, "Ayahmu sakit apa? " Tanya Jane tiba-tiba.



"Kanker otak stadium akhir"


Jane kembali menangis, ia sangat cengeng soal ayah dan drama yang ke dramatis an nya sangat mendalami.

"Apa masih bisa diselamatkan? " Tanya Jane, "katanya masih bisa, dengan cara operasi otak tapi ayah menolak karena ingin menungguku membawakan cucu nya ke hadapannya" Ucap Victor.

"Victor..... " Rengek Jane yang mulai berani memeluk Victor, Victor membalas pelukan tersebut.

"Aku tidak tau berapa tantangan hidup yang kau lalui sendirian, tanpa
seorang ibu, tanpa bantuan seorang ayah, tanpa dukungan seorang istri dan anak" Ucap Jane, makin banjir air mata Victor.

"Jane cukuphh"Victor sudah tidak tahan untuk mengeluarkan suara tangisannya versi cengeng nya.

Tiba-tiba, " Mommy daddy, kakek kejang kejang!! "Christ datang sambil menangis ketakutan.

Jane dan Victor saling bertatapan, mereka akhirnya berlari kedalam dan disusul oleh Christ.

" AYAH?!!! "Victor melemas saat melihat Garis lurus dilayar  Elektrokardiogram itu.

Victor terduduk dilantai, Jane hanya mematung, " TIDAK!!!!!!! "Teriak Victor frustasi.

Jane hanya bisa mematung sembari menatap alat itu kosong.

Bersambung....

Huaaaaaa semoga terbawa perasaan yaaa wkwkkwkw🤣🤣

Where My Daddy? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang