Chapter 18

2.6K 225 1
                                    

Hujan deras yang menyambar Kota Seoul, dan seorang pria yang tengah melamun dijendela kamarnya

"Vic..."Lirih seorang wanita, namun pria itu tetap diam"Victor Ini Aku Jane?"Victor Menoleh, dan tersenyum tipis saat melihat Jane sembari menggandeng sang anak.

Victor masih bungkam dan memeluk Jane, Jane melepaskan pegangan anaknya dan membalas pelukan Victor, Victor benar benar hancur saat sang ayah tiada.

"Kenapa kau jadi begini?"tanya Jane,"Christ jadi takut denganmu, karena kau selalu menangis, lihat putramu"Victor langsung melepas pelukan itu dan melihat anaknya.

Christ anak tampan itu tak berani melihat kearah Victor, jangan melihat kearahnya, menatapnya saja sudah enggan, Victor tersenyum tipis kembali.

"Kemari nak"Victor merentangkan tangannya, namun sayangnya Christ menolak, anak itu menggeleng pelan.

"Daddy sudah tidak seperti dulu, Daddy berubah, Christ tidak menyukai Daddy"ucap Christ yang sudah tidak cadel seperti dulu.

"Kau tidak menyadarinya Vic? Sudah satu tahun kau seperti ini, padahal ayahmu meninggal sudah lama"Ucap Jane Pelan,"Aku hanya merasa bersalah Jane.."lirihnya

"Ada apa? Katakan padaku"Jane meraih lengan Victor dan menggenggam tangannya, Jane menatap Victor intens, begitu juga Victor.

"Jangan terpuruk seperti ini Vic, Kau jangan merasa sendiri, aku tahu kau sedih dan merasa bersalah, tapi kumohon...ceritakan semuanya padaku!"Ucap Jane sembari menghampiri air mata Victor yang membanjir.

"Ayahku.. memintaku untuk menikah dan memberinya cucu, ta-tapi aku saja tidak menikahimu Jane..."Victor menangis lagi.

"Se-Semuanya salahku!!"Victor menunduk,"Hey!"Jane meraih dagu pria itu dan menatap matanya,"it's not your fault! Ini adalah kesalahanku!!"Jawab Jane.

"Tidak Jane! Ini kesalahanku!! Ini bukan kesalahan mu"Tegas Victor, Jane Memukul lengan Victor,"Kau ini menangis masih bisa menyangkal ya, ini kesalahanku karena tidak menerima mu saat itu?!!"Ucap Jane, Victor langsung menatapnya dalam.

Flashback sebelum tiadanya ayah victor.

Victor mengajak Jane date bersama disebuah restoran, Jane menitipkan Christ ke kakak Victor, Jane dan kakak  Victor sudah dekat dan Christ juga senang bermain dengan temannya.

"Jane sebenarnya aku kesini hanya ingin bilang sesuatu"Ucap pria itu gugup,"apa?

"Maukah kau menjadi kekasihku-ah maksudku..."Victor menunduk dan kembali menatap Jane dalam, Jane melihat sebuah perasaan yang serius dari mata elang Victor.

"Aku akan membahagiakanmu dan anak kita, aku berjanji akan menjaga kalian, aku akan menyayangi kalian sepenuh hatiku...jadi apakah kau mau menjadi istriku selamanya?"tanya Victor sembari meraih tangan Jane.

Jane benar benar terkejut, ia masih belum yakin dengan perasaannya, Jane menarik tangannya

"Maaf Vic...aku..tidak bisa, karena aku tidak yakin dengan perasaanku dan aku takut aku menyakitimu disaat aku menjadi istrimu namun tidak mencintaimu sepenuh hati"

Benar benar menyakitkan untuk victor, namun ia harus menerima keputusan Jane sendiri, Victor memaksa bibirnya untuk tersenyum,"tidak apa apa, aku mengerti"

Setelah kejadian itu mereka jarang ketemu, dan jarang saling memberi kabar, namun saat Jane dihubungi oleh seseorang dan diberi tahu jika Victor mencoba bunuh diri, dan ternyata yang menghubunginya adalah kakak nya.

Jane langsung menghampiri rumah pria itu dan menahannya tidak lupa untuk mengomelinya, pria itu kembali menangis kencang sembari memeluk Jane, dan disitulah awalnya Christ takut kepada Victor.

Flashback off

Victor memeluk Jane sambil menangis,"sudah sudah, kau jangan seperti ini, Christ ingin memberikan hadiah untukmu"Ucap Jane, Victor menatap Jane dan mengangkat satu alisnya.

"I hope u like it"Jane tersenyum manis, Jane mengajak Victor kesebuah ruangan, dan menyuruh nya menutup mata,"Apa sebenarnya yang kau berikan"tanya Victor.

"Sudah ikuti saja aku"Jane menggenggam tangan Victor, Jane membuka pintu dan menempatkan Victor tepat ditengah tengah kamar.

"Buka mata mu Daddy!!"Seru Christ, Victor membuka matanya, betapa terharunya dia saat melihat tulisan.

"Happy birthday Daddy Vic"

Christ memeluk Victor erat, Victor menggendongnya dan mengecup pipi anaknya yang sudah berumur 5 tahun itu.

"You like it?"tanya Jane sembari memegang pundak Victor yang sudah menahan banyak masalah hidup.

Victor tersenyum senang dan mengangguk,"ini bukan hadiah dariku, tapi dari..."Christ mengangkat tangannya,"Christian Javier yang tampan!!"Seru anak itu.

Victor dan Jane tertawa kecil,"aku sampai lupa kalau hari ini hari ulang tahunku"Ucap Victor,"Kau meratapi kesedihan mu sampai lupa kalau hari ini ulang tahunmu"Jane menunduk lalu Terkekeh.

"Daddy Daddy!! Mommy juga mempunyai Hadiah spesial untukmu"Ucap Christ, Victor menoleh ke Christ dan ke Jane secara bergantian, namun saat beralih ke Jane ia melihat kertas yang bertuliskan.

'I accept you as my husband'

"Jane....?!!"Victor menatap mata Jane yang menyipit karena tersenyum.

"Apa kau benar benar?..."

"Tentu saja"Jane mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu,"aku mencintaimu sejak kau mencium bibirku saat itu"

"Saat berdansa?"Tanya Victor, Jane mengangguk lucu.

Bersambung....

Where My Daddy? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang