Chapter 12

3K 236 13
                                    

"Apa kata mu?"tanya Jane,"tidak!"Victor berpura pura melihat ponselnya, entah mengapa Victor takut dengan Jane, padahal banyak lawan yang berhasil ia lawan dengan keberanian yang tingkat dewa.

Namun pada gadis yang pernah bekerja sebagai OG diperusahaannya membuatnya takut, tatapan kejutekkan gadis itu terpancar jelas,"(Aku harus cepat pergi, atau tidak aku akan kena amukkannya Jane)"batin Victor.

"Jane, aku ada meeting sama Client, aku pergi dulu ya"ucap Victor gugup,"ya..pergi saja"jawab Jane, Victor pun pergi.

"Dasar aneh"Jane menggeleng,"yasudah, sayang, mama mau ke rumah kakek sama nenek loh, mau ikut gak?"tanya Jane ke Christ.

"Mau mommy!!"jawab Christ sambil loncat loncat,"oke, Christ mandi dul-"

"-Chlist udah mandi mommy"ucap Christ membuat Jane bingung,"kapan?"tanya Jane,"tadi sama Daddy"jawab Christ jujur.

Jane melotot, dengan cepat Jane pergi kekamar mandi dengan disusul oleh Christian.

Dengan emosi Jane melihat kamar mandinya berantakan, dengan shampoo yang jatuh dan terbuka, sikat gigi yang jatuh, air bathub yang masih penuh di bathub, oh tidak kepala Jane rasanya ingin meledak.

"KIM VICTORY?!!!!!!!"Teriak Jane, Christ hanya menutup telinganya dengan wajah Tersenyum.

[09:32]

Saat ini Christian Javier Austen Sedang diwawancarai oleh sang ibu, wajah mommy nya benar benar terlihat seperti kucing garang, namun tidak membuat Christ takut, malahan Christ terlihat gemas dengan wanita yang ia panggil 'mommy' itu.

"Siapa yang berantakkin kamar mandi?!"Ucap Jane,"Daddy Sama Chlist"Anak baik, Anak Itu Benar Benar Jujur dengan Mommynya.

Emosi Jane semakin memuncak, namun tidak pada sang putra, namun pada pria yang sempat menjadi bos nya itu.

"Kenapa Bisa Sampai Begitu?"tanya Jane lagi,"Daddy ajak Chlist main lempal lempalan, yaudah, oh ya mommy tadi Daddy katanya ijin mandi disini, soalnya katanya ail nya mati"

Apa?! Seorang Kim Victory yang memiliki banyak aset kekayaan yang melimpah, air dirumahnya bisa dimatikan oleh PDAM?

Akhh bisa bisa PDAM yang dimatikan asetnya oleh Victor, Ini Hanya Alasannya Untuk Bermain dengan sang putra.

"Akhhh Christ, lain kali jangan memberantakan rumah maupun dirumah orang lain, walau ini hanya kamar mandi, tapi pasti akan mommy yang membereskannya, sekarang, rapikan kamar mandi, ini tanggung jawabmu Christ"Ucap Jane Sembari memegang bahu anaknya.

"Tapi mommy dad-"Jane memotongnya terlebih dahulu,"-daddy akan mommy berikan pelajaran yang lain"jawab Jane yang langsung diangguki oleh Christian.

Entah mengapa Jane merasa kewalahan dengan sikap anaknya, eum seperti dengan daddynya juga, sifat mereka begitu sama, Jane juga tidak merasa jika sifat sang anak sama dengannya, Jane dulu lebih ke pemalu dan pendiam, lah ini sebaliknya?

Namun Jane tidak mempermasalahkan itu, baginya Christ tetaplah Christ bukan orang lain, Jane begitu menyayangi Christ, lebih dari yang lain, Jane berharap Christ akan berbeda dengan sang ayah nantinya.

Bukan pria pemain wanita, bukan pria arrogant, bukan pria yang suka foya foya pergi ke club untuk menghibur diri dengan cara kesesatan, bukan pria yang suka mementingkan pekerjaan dibandingkan keluarganya sendiri.

Jane hanya menyimak sang anak merapihkan kamar mandi dan menaruh sikat gigi dan shampoo ke tempat sebelumnya.

"Sudah mommy"ucap Christ,"anak pintar"Jane tersenyum sembari menghelus kepala putranya, tak lupa mengecupnya,"Mommy Chlist menyayangi mommy"Ucap Christ tiba-tiba.

Where My Daddy? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang