Airin saat ini sedang berjalan sendirian menyusuri koridor. Sebenernya, pengen ke kantin sih buat beliin Ezra minum karna Ezra lagi ikut ekskul voli.
Sekarang ini udah sore, jadi sekolah ini sepi. Cuman ada anak-anak yang ikut ekskul aja.
Saat mau berbelok, Airin malah menabrak seseorang membuat badan mereka berdua mundur kebelakang.
"Ck, lo bisa jalan gak sih?!" Tanya cowok itu sewot.
Airin yang gak terima disewotin yang bales lah. "Lo buta?! Gak liat gue baru aja jalan?!"
Cowok itu mendelik kesal. "Lo kok sewot sih?!"
"Dih, lo duluan yang sewot anjir!" Balas Airin.
Cowok itu maju mendekati Airin. "Tanggung jawab lo!"
Alis Airin menyatu kesal. "Tanggung jawab apaan babi?! Alay pake tanggung jawab tanggung jawab!"
Cowok itu menunjuk wajah Airin menggunakan telunjuknya. "Lo tuh ya! Udah nabrak tapi malah lo yang nyolot!"
Airin memegang telunjuk cowok itu. "Kok gue? Jelas jelas lo yang nabrak!"
"Gak mau tau, pokoknya lo harus traktir gue minuman!" Ucap cowok itu.
Mulut Airin membuka tidak percaya. "Kok gue? Elo lah yang harusnya traktir gue!"
"Kok malah jadi gue?! Elo lah!"
Keenakan gelud, sampe lupa lepasin tangan ya mas, mbak? Tangan Airin sejak tadi masih setia menggenggam telunjuk cowok itu.
Airin yang udah capek ngomong pun mengalah. "Yaudah, cepet!" Ketus Airin lalu menghempaskan tangan cowok itu.
Airin berjalan di depan diikuti cowok itu dari belakang. Saat sudah sampai di kantin, Airin langsung berjalan menuju kulkas yang ada disana.
Sedangkan cowok itu kini menyenderkan bahunya ke tembok sambil menatap Airin.
"Bu, beli Aqua sama Coca Cola, totalnya enam ribu kan?" Tanya Airin.
"Iyaa," jawab ibu itu ramah.
"Ini bu uangnya, pas ya, makasih."
"Iya, makasih,"
Airin menghampiri cowok itu dengan wajah masam. "Nih," Airin menempelkan Coca Cola ke dada cowok itu.
Cowok itu menerimanya lalu mengangkatnya. "Mungil banget anjir, lo gak ikhlas ya beliinnya?" Plis lah, nih Coca Cola satu genggaman doang anjir.
"Berisik! Masih untung gue beliin!" Ketus Airin.
"Ya ya yaa, tapi kok lo tau gue suka Coca Cola? Jangan jangan lo aslinya naksir ya sama gue?" Tanya cowok itu dengan tatapan menyelidik.
"Lo mau gue siram pake nih air?" Tanya Airin sambil mengangkat botol Aqua nya.
Cowok itu tertawa pelan. "Sensi amat lo sama gue." Ucap cowok itu sambil meminum coca colanya.
"Ya gimana ya, kesan pertamanya jelek sih." Balas Airin dengan wajah malasnya membuat cowok itu tertawa.
"Lo lucu. Karna lo lucu, gue pengen tau nama lo siapa," ucap cowok itu.
"Buat apa lo tau nama gue?" Tanya Airin sinis.
"Yah biar gue kenal sama elo lah,"
"Males sih ngasih tau."
Cowok itu tersenyum miring. "Airin?"
Airin menatap cowok itu kaget. "Tau dari mana lo nama gue?!"
Cowok itu mengangkat bahunya acuh. "Temen temen gue banyak yang ngomongin lo. Katanya lo itu manis." Jawab cowok itu.
Kalo itu Airin gak kaget sih, dia emang sering disebut manis sama orang.
Cowok itu mendekatkan wajahnya disamping wajah Airin. "Dan ternyata lo emang beneran manis." Bisik cowok itu.
Sedetik kemudian, tubuh cowok itu ditarik ke belakang menjauh dari Airin.
"Aku kira kamu kemana, ternyata lagi sama cowok ya?" Tanya Ezra sambil menatap Airin.
Cowok itu menatap Airin dan Ezra bergantian. Kayaknya cowok ini temennya Airin yang sering dibicarain bareng terus sama Airin.
"Kalo gitu gue pergi dulu Airin, makasih minumannya." Ucap cowok itu tersenyum sambil menggoyangkan coca colanya.
Saat hendak melangkah, tubuhnya kembali menghadap Airin. "Oh iya, nama gue Kiel." Ucap Kiel sambil menepuk kepala Airin.
Setelah itu, Kiel berjalan meninggalkan Airin dan Ezra dengan senyum mengembang. Berbeda dengan Kiel, Airin justru mematung mendengar nama cowok itu.
Kiel? Itu beneran Kiel? Antagonis cowok yang cinta mati sama Ayara?
Berbeda dari Kiel yang tersenyum dan Airin yang mematung, Ezra makin beda banget. Rahangnya mengeras dengan kedua tangannya yang terkepal disamping tubuhnya.
Apa-apaan tadi? Apa yang tadi dia liat? Bangsat, sekali liat juga Ezra tau kalo Kiel bangsat itu tertarik sama Airin.
Sial sial sial! Harusnya tadi nggak usah biarin Airin nunggu dia selesai ekskul.
Tersadar dari lamunannya, Airin menatap wajah Ezra yang seperti menahan marah. "Ezra,"
Ezra menatap Airin lalu sedikit melemaskan wajahnya, dia gak boleh nunjukin sisi mengerikannya pada Airin. Ezra gak mau Airin takut sama dia.
"Kamu kenal cowok tadi?" Tanya Ezra.
"Baru tadi kenalnya, ada sedikit masalah tadi trus yah dia minta dibeliin minum." Jawab Airin. "Nih, aku beliin kamu minum." Lanjutnya.
Ezra mengambil aqua yang diberikan Airin lalu meminumnya. "Jangan deket sama dia lagi, aku nggak suka." Ucap Ezra sambil menusuk-nusuk pipi Airin.
'siapa juga yang mau deket deket sama tuh cowok anjir!' batin Airin.
Karna tidak mendapat jawaban dari Airin, Ezra menarik sebelah pipi Airin. "Jawaaaaabbb,"
Airin menarik tangan Ezra dari pipinya. "Iyaaaaaaaa,"
——
Cung☝️ yang udah pernah ke kebon binatang.
Dari kecil aku gak pernah ke kebon binatang anjir.Mana kalo aku cerita gak pernah ke bonbin temenku bilang "cik, mkkb" makanya ajakin dong anying.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became A Male Lead Servant
Teen Fictionterperosot ke selokan jadi pindah ke dalem novel? mana jadi pelayan pula, dosa apa aku astaga.