Awal Mula

53.7K 3.8K 195
                                    

"hmm....." Gumam seorang gadis yang sedang mencari novel yang cocok untuk ia baca.

"Hmmmm....."

"HHHMMMMMMM....."

"Mau ngajak ribut apa gimana?" Tanya Julia pada Airin.

"Bingung gue tuh. Padahal di depan gue nih banyak novel-novel kesukaan gue, cuman gatau kenapa kok kayak nggak srek gitu." Jawab Airin.

"Otak lo agak geser kali." Balas Julia.

Tanpa mempedulikan ucapan Julia, Airin tetap mencari buku yang menarik perhatiannya.

Ada gak ya?

Hmm.....

ADA!

Airin pun segera mengambil buku yang ingin ia ambil. Dan ternyata itu adalah novel yang berjudul 'For My Love, Ayara'.

"Anjir judulnya, menggelitik menggelitik sedap." Gumam Airin.

"Udah dapet?" Tanya Julia dan diangguki oleh Airin sambil menunjukkan bukunya.

"Ayo bayar."

Airin menunggu diluar sedangkan Julia yang mengantri di kasir. Kalo kata Airin sih biar antrian belakang jadi pendek, padahal aslinya dia males nunggu antrian.

Tapi, kan sama aja disini dia juga nungguin Julia ngantri. Trus apa bedanya kalo Airin ikutan ngantri? Kan sama sama nunggu.

Hmm... masih jadi misteri, suka nitip temen buat ngantri karna males nungguin antrian, padahal disitu juga nungguin temen yang lagi ngantri.

Agak lama kemudian, Julia pun datang sambil membawa buku yang mereka beli. "Nih titipan lo." Ucap Julia sambil memberikan novel milik Airin.

Airin pun menerima buku itu. "Yosh, makasih loh."

"Yaudah gue balik dulu ya, gue udah dijemput pacar." Ucap Julia tiba-tiba yang membuat Airin kaget.

"Trus gue pulang sama siapaaaa?" Rengek Airin.

"Bonceng tiga mau?"

"Ogah lah, anjir!"

Julia tertawa. "Gue pesenin ojol, mau gak?" Tanya Julia.

"Gausah deh, gue mau ke Indomaret deket sini. Jadi gue pesennya agak nantian." Jawab Airin.

"Bener nih?" Tanya Julia memastikan.

"Iyaaaa udah sana ah."

"Yaudah, gue duluan ya," pamit Julia.

"Iya."

Setelah melihat Julia pergi, Airin pun membuka novel yang baru ia beli.

Ia membaca novel sambil berdiri di depan toko selama 15 menit. Jujur aja, novelnya seru ternyata xixi.

"Loh, perasaan mau ke indomaret deh." Setelah mengingat tujuannya, Airin pun berjalan menuju Indomaret sambil membaca novel.

"Wah parah sih, padahal Airin tuh dah jadi pelayan bahkan temen lo dari kecil, tapi malah lo bunuh karna salah paham? Mana gara-gara si Ayara ini. Ini orang gagu apa ya? Ngomong gak ndang sat set. Coba aja kalo nih orang ngomong langsung, pasti si Airin gak bakal mati." Marah Airin.

"Loh, namanya sama kek gue anjir!" Kaget Airin baru sadar.

"Wah parah sih," saat asik asiknya mendumel, Airin gak sadar kalo lagi jalan didekatnya selokan.

Pas lagi fokus-fokusnya, kaki Airin malah terperosot ke selokan lalu kepalanya membentur kayu yang banyak pakunya.

Airin merasakan sakit luar biasa pada kepalanya. Selokan sialan! Gue tuntut lo kalo sampe gue mati!

Harusnya tuh gue mati ya, cuman kok...

"Airin.." woish, kok ada suara-suara bocil bibit unggul di telinga gue?

"Airin, bangun," tapi kok suaranya serak ya? Kek orang nahan nangis.

"Airin.." sopan dikit dek, gue lebih tua dari lo anying.

Lalu mata Airin perlahan terbuka.

'dimana dah ini?' batin Airin.

Badannya terasa lemas untuk digerakkan. Bahkan penglihatannya pun masih sedikit buram.

"Airin, kamu udah bangun?"

Kini pandangan Airin sudah jelas. Ia jelas melihat...

Melihat...

Melihat bibit unggul disini.

Tapi dia siapa ya?

"Kamu siapa sih?" Tanya Airin sambil mengucek matanya.

Terlihat anak kecil itu terkejut atas pertanyaan Airin. "Airin, kamu lupa sama aku? Ini aku, Ezra. Airin kamu beneran gak inget aku? Airin jangan hilang ingataann, aku janji gak akan nakal, aku janji bakal nurut sama Airin, bakal makan sayur, bakal gak jail lagi." Tangis Ezra sambil menggenggam tangan Airin.

'ha? Ezra? Bentar, tangan gue kok jadi kecil anj- eh gak boleh ngomong kasar. Bentar... Ini ceritanya gue lagi masuk novel??? YANG BENER AJA! MASA IYA GUE JADI AIRIN?! KENAPA GAK JADI POHON AJA?!' batin Airin menjerit.

"Airiinn, kamu beneran gak inget apa-apa? DOKTERRRR, DOKTERRRR OTAKNYA AIRIN ILAAANNGG."

Became A Male Lead ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang