19🍰

16.7K 2.3K 200
                                    

Tring Tring Tring!

Ah, Airin udah pernah bilang belom kalo di kamar tuan mudanya itu ada bel yang nyambung ke dapur? Itu bel buat manggil Airin.

Airin yang lagi ngaduk masakan kam jadi kaget. Bisa gak sih permisi dulu?!

"Bi, bisa minta tolong gantiin aku ngaduk ini? Soalnya aku dipanggil sama tuan muda." Ucap Airin.

"Iya boleh kok, udah kamu samperin aja tuan muda." Airin mengangguk lalu bergegas menuju lantai 2.

Airin membuka pintu kamar Ezra. "Tuan muda perlu sesuatu?"

Ezra mengangguk. "Iya,"

"Ap-" ucapannya terpotong saat Ezra menariknya masuk kamar lalu memeluknya, lalu kakinya ia gunakan untuk menutup pintu.

"Kata kalo makannya abis bakal dikasih hadiah, tapi kok aku gak dapet apa apa?" Tanya Ezra.

Airin membalas pelukan Ezra. "Aku cuma becanda tadi,"

"Gak mau tau, harus kasih hadiah pokoknya."

"Emang mau hadiah apa?"

Ezra melepaskan pelukannya lalu menatap Airin. "Serius kamu nanya ke aku?" Airin mengangguk mengiyakan.

"Kiss me."

Ah, antara nyesel sama seneng.

"Yang lain."

"Cium aku." Beda bahasa doang anjer!

"Kalo gitu sini nunduk." Suruh Airin.

Ezra membungkukkan sedikit badannya. "Tutup mata kamu." Suruhnya lagi.

Ezra menutup matanya. "Nih, udah."

Airin mendekatkan wajahnya lalu mencium sudut bibir Ezra. Ezra langsung membuka matanya kaget. "Tuh, udah kan?" Airin tersenyum miring.

"Kamu yang mulai duluan loh yah, bukan aku." Ezra menyentuh pipi Airin lalu mendekatkan wajahnya.

Sedikit lagi, sedikit lagi Ezra akan merasakan bibir Airin.







Tok tok!

Airin langsung mendorong Ezra menjauh karna kaget, sedangkan Ezra mengumpat kesal dalam hati.

Ezra membuka pintunya sedikit kasar. "Apa?!"

Pelayan itu menunduk takut. "Itu, tuan muda disuruh tuan ke bawah karna ada tamu." Ucapnya.

"Ck, yaudah sana!" Usirnya.

Saat pintu hampir tertutup, Airin langsung menerobos keluar. "Karna ada tamu, saya turun dulu. Permisi tua muda." Airin langsung berlari meninggalkan kamar Ezra.

Ezra mendengus geli lalu ikut turun ke lantai bawah.

•••

"Hai, Ezra."

Haaahhh, apalagi ini.

"Ezra, ini anak temen papah sama mama. Dia bakalan nginep disini semingguan, soalnya orang tuanya lagi ada bisnis di keluar kota." Jelas Julius.

"Kita kenal kok om, soalnya kita juga sekelas." Sahut... Yaaaahhh kalian tau lah yah siapa.

"Kenapa harus disini?" Tanya Ezra, wajahnya keliatan banget gak setujunya.

"Yah karna kita itu temen deket orang tuanya Ayara." Jawab Julius.

"Kenapa gak tidur aja di rumahnya sendiri? Dia udah bukan anak kecil."

"Yah  mungkin orang tuanya gak mau anaknya sendirian, takut kenapa napa."

"Disana kan ada pembantunya, ada security, gak mungkin lah sendirian." Bantah Ezra. "Suruh bawa balik aja sana sama orang tuanya,"

Became A Male Lead ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang