31 (end)🍰

17K 1.6K 54
                                    

Hari ini adalah acara pesta pertunangan Ezra dan Airin. Buset cepet bet.

"Airin, aku gugup." Ucap Ezra.

Airin menoleh, ini cowoknya kenapa sih ganteng banget?

"Bisa gugup toh kamu? Kirain nggak bisa." Balas Airin.

"Aku gugup banget serius, seneng juga sih. Nanti kalo aku gugup trus malah masukin cincinnya ke kelingking kamu, kamu pura pura gatau aja ya. Nanti kalo udah aku benerin." Ucap Ezra. Airin tertawa keras.

"Diem, gausah bikin aku ketawa." Ucap Airin.

"Nanti kalo udah tunangan, ada malam pertamanya gak? Kayak orang nikah gitu." Tanya Ezra.

Airin memukul lengan Ezra. "Mana ada!"

Ezra mengerucutkan bibirnya. "Kirain ada," ucap Ezra. "Omong-omong, kamu cantik banget pake dress ini."

"Iyalah, aku gitu loh," sombong Airin sambil mengibaskan rambutnya.

"Iyalah, tunangan aku gitu loh." Sahut Ezra sambil memeluk lengan Airin. "Tangan kamu enak kalo dipeluk," lanjutnya.

"Maksud kamu tanganku gendut gitu?!" Sewot Airin.

"Aku nggak bilang gitu loh padahal," jawab Ezra.

"Kamu tuh yang gendut!"

Ezra menatap Airin tak terima. "Mana ada! Badan bagus gini dibilang gendut!"

"Halah nanti juga kalo jadi bapak-bapak bakalan gendut," cibit Airin.

"Nggak mungkin."

"Bukti nyata bisa diliat langsung di sekitar rumah,"

"Papah nggak tuh!"

"Yah kalo papah beda lagi, papah tuh tetep ganteng walaupun udah tua. Badannya juga masih tetep bagus," balas Airin.

Ezra menatap Airin tak suka. "Apasih, bagusan juga badanku."

"Bagusan badan papah lah,"

Ezra berdecak kesal. "Rin, ah!" Airin terbahak lalu memeluk Ezra.

"Iya iya, badan kamu lebih bagus dari papah," ucap Airin.

Ezra membalas pelukan Airin lalu menarik ujung rambut Airin. "Bisa nggak sih nggak usah ngeselin."

"Bisa, tapi lagi pengen ngeselin hehe,"

"Pokoknya badan aku lebih bagus dari papah!" Ucap Ezra sekali lagi.

"Iya, tapi kamu gak seganteng papah."

"AIRIN, AH!"

"HAHAHAHAHA."

•••

SETELAH- eh lupa matiin capslock.

Setelah acara tukar cincin telah dilakukan. Kini Ezra dan Airin duduk semeja dengan orang tua Ezra, Kiel, dan Kyra.

"Gak nyangka ya, kalian udah segede ini sekarang." Ucap Julius.

"Apasih, biasa aja kali," Julius menatap Ezra.

Nih anak daritadi kayak ngajak berantem mulu kenapa dah?

"Kamu ada masalah sama papah?" Tanya Julius. "Sini omongin baik-baik sama papah." Lanjutnya sambil menggulung lengan jasnya.

Ngomongin baik-baik dalam bentuk apa nih maksudnya pak?

"Apasih, gak jelas," cibir Ezra.

Julius hanya menatap Ezra sekilas lalu mengalihkan pandangannya pada Airin.

Became A Male Lead ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang