13. 🌇I hate myself too🌇

96 10 9
                                    

Halo guys aku up lagi nih.
Padahal kan baru semalem up?
Ngga papa mumpung lagi mood, jugaan lagi libur nih guys, apa salahnya menyenangkan para reader tercintah<3

Happy reading guys...

-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-

Saat ini Raden dan Abrina sudah berada di toko buku yang berada di salah satu mol yang cukup besar di ibukota.

"Kamu mau cari buku apa?" Tanya Abrina setelah mereka berdua memasuki toko buku itu.

"Geografi sama sosiologi," jawab Raden.

"Oh itu, kayaknya bukunya ada di rak agak belakang deh, yuk coba ke belakang."

Mereka berdua berjalan beriringan, sampai di bagian rak belakang, Abrina mencari buku sesuai kelas Raden, saat ini ia dan Raden duduk di bangku kls sebelas. Abrina mengambil beberapa buku geografi dan menunjukkan pada Raden.

"Yang kaya gimana?"

"Terserah,"

"Lah kok terserah,"

"Yang penting geografi sama sosiologi gitu aja," jawab Raden. Sebenarnya ia mengajak Abrina ke toko buku ini hanya akal-akalannya agar ia bisa jalan dengan Abrina.

Setelah membayar buku yang Raden cari, kini mereka sedang berjalan mengelilingi mol. "Karena Lo udah batu gue, sekarang Lo gue traktir makan. Pilih aja lo mau apa?"

"Eh, nggak usah,"

"Gue maksa loh ini,"

"Tapi aku beneran ikhlas bantu kamu,"

"Lo mau milih, atau gue yang milih,"

"Em, pecel ayam pojok taman sini aja deh,"

"Loh, kenapa ngga di sini aja?"

"Karena di sana lebih enak,"

Setelah itu mereka berdua keluar mol untuk makan di warung pecel ayam yang kata Abrina enak itu.

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di warung sederhana "pecel ayam mbak Yani" seperti itulah tulisan di sepanduk yang berada di depan warung makan tersebut.

Abrina sudah turun dari motor dan juga melepas helem-nya. " Udah yuk masuk," ucap Abrina, tapi sebelum itu tangannya sudah di cekal oleh Raden terlebih dahulu.

"Lo yakin?" Ucap Raden. Jujur saja ia tak pernah makan di pinggir jalan seperti ini, biasanya ia makan di restoran, mol, dan tempat-tempat yang ternama.

"Yakin dong, udah yuk," belum melangkah, lagi-lagi tangan di tahan oleh Raden.

"Emang higenis?"

"Higenis, bersih, enak jugak, ayo deh masuk,"

Kini giliran Abrina yang menarik Raden masuk ke dalam. Ia menyuruh Raden duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

"Mb Yani, pecel ayamnya dua, sama es tehnya dua ya!" Ucap Abrina kemudian duduk di bangku depan Raden. Abrina geleng-geleng kepala saat Raden mengelap meja dan kursi yang akan ia tempati dengan tisue.

Tak lama setelah itu pesanan mereka datang. "Pesanan datang! Waduh neng Abrina siapa nih, kasep pisah uy, pacarnya ya?"

"Ngga lah mb, ini mah temennya Abrina,"

"Oke-oke, kalau gitu silahkan di nikmati neng, kang, saya duluan,"

"Makasih ya mb," mb Yani mengangguk kemudian kembali ke dapur.

"Ayo di makan pasti kamu suka,"

Raden mengangguk, ia mengambil air kobokan yang akan ia minum, "itu airnya mau di apain."

"Di minum dong, ini air lemon kan?" Ucap Raden dengan santainya.

Abrina menepuk jidatnya, mentang-mentang air ada lemonya di kira air lemon, padahal itukan air kobokan "itu air kobokan Raden, bukan air lemon yang suka di minum,"

"What? Air kobokan?"

"Masa iya makan pecel ayam harus pake tutorial," gumam Abrina.

"Gini deh aku contoh-in. Ini air kobokan buat cuci tangan kaya gini" Abrina mencontohkan.

"Terus abis itu ambil ayam, sambel sama lal-

"Wait,wait kok ngga pake sendok sama garpu?"

"Ngga ada, udah liat aja. Abis kasih lalapan terus di makan deh. Buka mulutnya,"ucap Abrina kemudian menyuapi Raden, sedangkan Raden hanya menurut saja. Saat makanan itu masuk ke dalam mulut Raden ia menutup mata, takut rasanya tak sesuai ekspektasi.

Dan bom "wah, ini mah enak banget," ucap Raden kemuadian, ia mencuci tangannya dengan air kobokan yang hampir ia minum tadi, dan mulai memakan pecel ayamnya dengan nikmat. Abrina yang melihat itu tersenyum lebar.

...

Setelah menghabiskan sepiring pecel ayam, yang Raden kira rasanya akan aneh ternyata sangat enak itu, sekarang mereka sedang berada di taman pojok warung tersebut.

Sekarang mereka berdua sedang duduk di bangku yang ada di taman dengan beberapa jajanan yang tadi Abrina dan Raden beli. Ada bakso bakar, telur gulung, sempol ayam dan dua gelas pop ice. (Author jadi pengen:/)

Lagi dan lagi Raden menyukai rasa makanan yang sederhana ini, hari ini ia banyak mengenal rasa makanan yang murah tapi sangat-sangat lezat. Seperti contohnya bakso bakar ini, dua puluh tusuk, Abrina hanya makan tiga dan sisanya di habiskan Raden.

Sore ini terlihat begitu cerah, taman di sore ini juga cukup ramai, mulai dari yang kecil, remaja, bahkan yang tua juga ada.

Raden mengintip kacamata yang Abrina pakai. "Ini kacamata cuman buat hiasan ya?"

"Hehehe iya,"

"Lepas aja deh," ucap Raden di turuti oleh Abrina, ia melepas kacamatanya kemudian menyimpannya di dalam tasnya.

Abrina tersentak saat tiba-tiba Raden melepaskan ikat rambutnya. Sekarang rambut yang berwarna kecoklatan sepundak milik Abrina tergerai bebas. Angin di sore ini menerbangkan beberapa anak rambut Abrina. Saat ini Abrina terlihat sangat cantik di mata Raden.

"Lo lebih cantik kalo gini,"

"Biasa aja ah," jawab Abrina tapi mukanya kini sudah seperti kepiting rebus yang memerah.

"Muka Lo merah tuh," ledek Raden.

"Raden!" Abrina menutup wajahnya. Mau guys:(

"Udah-udah ini minum dulu, biar ngga merah lagi," ucap Raden dengan nada tengilnya.

"Ck," Abrina berdecak malas.

Mata Abrina terfokus pada dua anak kecil yang umurnya tak beda jauh, sepertinya mereka adik kakak. Huft Abrina jadi rindu dengan kak Mala.

"Lo kenapa?" Tanya Raden saat ia melihat perubahan wajah Abrina.

"Ngga papa. Oh iya sekarang jam berapa?"

"Jam lima,"

"Udah jam lima!"

"Why?"

"Aku ada bimbel hari ini, kalo gitu aku duluan deh." Ucap Abrina kemudian memakai tasnya.

"Gue anter," ujar Raden.

"Ngga usah,"

"Gue ngga nerima penolakan, ayo gas!" Ucap Raden kemuadian memakai tasnya dan menarik tangan Abrina menuju motornya yang terparkir di pinggir jalan.

...

_TBC_

Thank you buat kalian yang udah baca.
Sorry kalo makin hari part-nya makin aneh, tolong di maklumi karena saya masih bejat juga.

Jangan lupa vote and komen ya guys.

Love u<3


#13-6-2022
#08.46
#kedaton induk mendung 23°C

I hate myself tooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang